Liputan6.com, Jakarta Kericuhan antara fans sepak bola dengan polisi kembali terjadi. Kali ini, keributan terjadi di pertandingan divisi utama Liga Argentina dan dilaporkan satu orang tewas karena insiden ini.
Kericuhan ini terjadi setelah fans dari tuan rumah Gimnasia La Plata mendesak masuk ke dalam stadion pada pertandingan yang berlangsung di Kamis (6/10/2022) malam waktu setempat. Ini memaksa wasit hentikan pertandingan.
Advertisement
Polisi,seperti dilaporkan thewest.com, langsung menembakkan peluru karet dan gas air mata. Ini untuk memaksa massa mundur dan keluar stadion.
Kejadian ini seperti mengingatkan tragedi kanjuruhan yang terjadi pekan lalu. Saat itu, polisi menggunakan gas air mata untuk membubarkan Aremania sehingga menyebabkan 131 orang tewas.
Pertandingan Liga Argentina mempertandingkan duel Gimnasia lawan Boca Juniors. Saat itu, pertandingan tinggal menyisakan sembilan menit lagi, tapi wasit Hernan Mastrangelo memilih untuk hentikan pertandingan.
Pemain dari kedua tim bergegas masuk ruang ganti, sedangkan penonton masuk ke lapangan dan mencoba hindari gas air mata. "Sayangnya ada satu orang tewas. Dia tewas karena masalah jantung," kata kepala keamanan wilayah, Sergio Berni.
Mirip Kanjuruhan
Kejadian di Gimnasia mirip dengan tragedi kanjuruhan. Pertandingan antara Gimnasia melawan Boca Juniors juga hanya dihadiri fans tuan rumah.
Pertandingan di stadion Juan Carmelo Zerillo tak bisa dihadiri tim tamu. Kepolisian Buenos Aires selalu melarang tim tamu hadir sejak 2013 di karena sering terjadinya keributan.
Federasi Sepak Bola Argentina atau AFA mengecam kejadian ini. Mereka bertekad akan menghilangkan episode buruk seperti ini yang merusakan pesta sepak bola.
Advertisement
Melebihi Kapasitas
Berdasarkan keterangan beberapa fans, panitia diduga menjual tiket terlalu banyak. Diduga tiket yang dijual melebihi kapasitas, mengingat duel ini menentukan gelar juara.
Penggunaan gas air mata sudah dilarang FIFA. Ini dimaksudkan untuk menghindari situasi berbahaya seperti yang terjadi di La Plata dan juga Indonesia.