Liputan6.com, Jakarta - Polisi akan menggandeng Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) untuk menyelidiki dugaan penyebab ambruknya tembok sekolah MTsN 19 Pondok Labu, Cilandak, Jakarta Selatan. Kejadian tersebut telah memakan nyawa tiga orang siswa dan tiga lainnya dinyatakan luka.
"Kami masih melakukan penyelidikan dan olah TKP kemudian kami sudah koordinasi dengan labfor dan dalam waktu dekat akan dilakukan pemeriksaan oleh tim labfor," ujar Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi dalam pernyataannya, Jumat (7/10/2022).
Advertisement
Ade mengatakan, pihaknya kini sedang fokus terhadap pengamanan aset dan TKP agar tetap status quo, sehingga nantinya akan dilanjut ke tahap penyelidikan.
"Fokus kami saat ini adalah pengamanan aset dan pengamanan TKP lebih lanjut. Nanti kami lakukan penyelidikan untuk memahami secara pasti peristiwa yang terjadi apa penyebab tembok itu bisa rubuh," kata Ade.
Ade bahkan kerap mengingatkan untuk selalu waspada terhadap kondisi cuaca yang sering hujan. Masyarakat diminta untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap banjir agar tidak terjadi kejadian yang serupa.
"Cuaca juga mungkin masih akan ada hujan kami berupaya meningkatkan kehadiran kepolisian di tengah masyarakat dan mari kerja sama untuk menciptakan keamanan yang lebih baik lagi," tutup Kapolres Jakarta Selatan.
BPBD Ungkap Penyebab Ambruknya Tembok Sekolah
Menurut hasil kajian cepat sementara Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi DKI Jakarta mengungkapkan robohnya tembok tersebut diduga lantaran tidak kuat menahan debit air genangan air dari luar sekolah. Adapun hujan deras yang mengguyur wilayah Jakarta sejak pukul 14.00 WIB menyebabkan banjir di kawasan tersebut.
Sedangkan faktor lain yang menjadi penyebab banjir, lantaran di lokasi tersebut disebabkan buruknya sistem drainase, sehingga menyebabkan air gorong-gorong meluap.
Terlebih posisi sekolah yang juga berada di dataran rendah yang di sekitarnya terdapat saluran penghubung (PHB) Pinang Kalijati dan di belakang sekolah terdapat aliran sungai.
"Posisi sekolah berada di dataran rendah. Di sekitarnya terdapat saluran PHB Pinang Kalijati dan di belakang sekolah terdapat aliran sungai," jelas Kepala Satuan Pelaksana Data Pusdatin BPBD Provinsi DKI Jakarta Michael dalam keterangan tertulisnya, Kamis 6 Oktober 2022.
Reporter: Rahmat Baihaqi
Sumber: Merdeka.com
Advertisement