Linkedin: Keterampilan Digital Semakin Diminati di Asia dan Pasifik

Keterampilan digital dinilai menjadi kualifikasi utama yang dibutuhkan saat bekerja

oleh Hani Safanja diperbarui 07 Okt 2022, 23:18 WIB
Ilustrasi LinkedIn (AP Photo)

Liputan6.com, Jakarta - Keterampilan digital semakin diminati di Asia dan Pasifik hingga mencapai nilai 75% peningkatan. Pemberi kerja di empat negara melaporkan peningkatan permintaan karyawan baru yang memiliki keterampilan digital selama 5 tahun terakhir, laporan dari Asian Development Bank (ADB) and LinkedIn. 

Diterbitkan kemarin, penelitian Digital Jobs and Digital Skills: A Shifting Landscape in Asia and the Pacific menyoroti bagaimana literasi digital kini menjadi hal yang penting. Tak hanya itu, individu yang memiliki keterampilan digital yang lebih tinggi dinilai akan mendapatkan manfaat yang lebih besar.

"Seiring dengan semakin menonjolnya keterampilan dan kualifikasi digital, kita harus memastikan sistem pendidikan membantu mempersempit kesenjangan digital bagi masyarakat yang kurang beruntung atau terpinggirkan,” tutur Direktur Jenderal Departemen Pembangunan Berkelanjutan dan Perubahan Iklim ADB, Bruno Carrasco, dilansir dari Rush Hour Times, Jumat (07/10/2022). 

Berdasarkan penelitian, sebagian besar perekrut di Bangladesh, India, Indonesia, dan Filipina menganggap keterampilan digital seperti kemampuan internet dasar untuk berniaga dan menjadi kecakapan kerja yang penting.

Pengusaha yang disurvei mensyaratkan bahwa 8 dari 10 kandidat terakhir yang dipekerjakan pada tahun lalu, setidaknya memiliki pengetahuan dan keterampilan digital dasar, dan bahwa 4 dari 10 karyawan terakhir memiliki keterampilan digital tingkat lanjut.


Dampak Transformasi Digital terhadap Adaptasi Teknologi

Ilustrasi transformasi digital. Dok: Unsplash/Adeolu Eletu

"Pandemi COVID-19 mendorong perubahan drastis dalam cara orang bekerja. Transformasi digital mendorong permintaan akan pekerjaan digital dan keterampilan digital - dan kami tahu ini akan terus berlanjut," ujar Wakil Presiden LinkedIn, Dave Woodward.

Menurutnya, sangat penting untuk bagi perusahaan untuk mengadopsi pendekatan berbasis keterampilan dalam merekrut dan mengembangkan talenta. Adapun pekerja perlu menumbuhkan pola pikir yang adaptif dan menerapkan pola pikir “belajar seumur hidup”. Hal ini ia tekankan untuk menciptakan peluang bagi setiap tenaga kerja di seluruh dunia.

Studi ini juga menemukan peningkatan permintaan tenaga kerja yang memiliki keterampilan untuk membantu perusahaan mempercepat transformasi digital mereka selama pandemi. 

Delapan puluh sembilan persen responden survei setuju bahwa kualifikasi digital akan menjadi bagian penting dari pendidikan tinggi.

Sementara itu, ADB bermitra dengan negara-negara berkembang di Asia dan Pasifik untuk meningkatkan kualitas lembaga pelatihan teknis dan program pengembangan keterampilan. Hal tersebut dikarenakan perusahaan ini bertujuan untuk memperluas operasi pendidikannya dari 5% investasi saat ini menjadi sekitar 10% pada tahun 2024.


Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya