Liputan6.com, Jakarta - PT Astragraphia Tbk (ASGR) akan bagikan dividen interim 2022 sebesar Rp 10,79 miliar. Pembagian dividen interim 2022 itu telah diputuskan direksi dan disetuji dewan komisaris pada 5 Oktober 2022.
Mengutip keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), PT Astragraphia Tbk membagikan dividen interim 2022 sebesar Rp 8 per saham.
Advertisement
Pembagian dividen interim 2022 tersebut berdasarkan data keuangan per 30 Juni 2022 antara lain laba bersih yang didapat diatribusikan kepada entitas induk sebesar Rp 31,38 miliar, saldo laba ditahan yang tidak dibatasi penggunaannya sebesar Rp 1,4 triliun dan total ekuitas sebesar Rp 1,6 triliun.
Berikut jadwal pembagian dividen interim 2022 antara lain:
-Tanggal cum dividen di pasar regular dan pasar negosiasi pada 17 Oktober 2022
-Tanggal ex dividen di pasar regular dan pasar negosiasi pada 18 Oktober 2022
-Tanggal cum dividen di pasar tunai pada 19 Oktober 2022
-Tanggal ex dividen di pasar tunai pada 20 Oktober 2022
-Tanggal daftar pemegang saham yang berhak atas dividen tunai pada 19 Oktober 2022 pukul 16.00
-Tanggal pembagian dividen pada 24 Oktober 2022
Pada perdagangan saham Jumat, 7 Oktober 2022, saham ASGR melemah 0,56 persen ke posisi Rp 890 per saham. Saham ASGR dibuka stagnan di posisi Rp 895 per saham.
Saham ASGR berada di level tertinggi Rp 895 dan terendah Rp 885 per saham. Total frekuensi perdagangan 117 kali dengan volume perdagangan 2.905 saham. Nilai transaksi Rp 257,7 juta.
Kinerja Semester I 2022
Sebelumnya, PT Astra Graphia Tbk (ASGR) membukukan laba bersih konsolidasi per 30 Juni 2022 sebesar Rp31 miliar, naik 74 persen dibandingkan periode sama pada 2021.
Namun, pendapatan perseroan turun tipis 2,01 persen menjadi Rp 1,23 triliun pada semester I 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 1,25 triliun.
Meningkatnya laba kotor pada unit usaha solusi dokumen sebagai hasil dari bertumbuhnya permintaan akan layanan penyewaan serta pembelian mesin di segmen perkantoran dan graphic art berkontribusi pada kenaikan laba bersih konsolidasian.
Pendapatan pada unit usaha solusi teknologi informasi juga naik akibat meningkatnya kebutuhan pasar terkait penyediaan IT Services, Software dan Hardware, serta kemampuan perusahaan dalam mengelola arus kas dan siklus operasional yang lebih baik juga turut berkontribusi terhadap peningkatan laba bersih Astragraphia pada Semester I 2022.
Sebagai perusahaan yang berfokus bisnis di bidang printing dan digital, Astragraphia senantiasa berkomitmen untuk terus berinovasi dalam menciptakan nilai tambah bagi pelanggan.
Sejalan dengan hal tersebut, pada semester I 2022, Astragraphia melalui unit usaha Solusi Dokumen meluncurkan printer produksi terbaru bernama Fujifilm Revoria PressTM PC1120.
Selain itu, Astragraphia melalui unit usaha solusi perkantoran yang dijalankan oleh entitas anak PT Astragraphia Xprins Indonesia (AXI), menjalankan inisiatif bisnis baru 3D Printing yang resmi beroperasi pada Juni 2022.
Advertisement
Jawab Kebutuhan Pelanggan
Presiden Direktur PT Astra Graphia Tbk, Hendrix Pramana mengatakan, Astragraphia menghadirkan printer produksi Fujifilm Revoria PressTM PC1120 untuk memfasilitasi para pemain industri graphic art di Indonesia dalam menjawab kebutuhan cetak pelanggannya yang terus berkembang, baik bagi individu, institusi, korporasi, usaha skala kecil hingga besar, serta pelaku bisnis di industri kreatif.
"Kehadiran inisiatif bisnis baru 3D printing yang dioperasikan oleh entitas anak AXI, juga menjadi salah satu perwujudan langkah strategis dari rencana kerja tahun 2022 Astragraphia Group, yakni mendorong pertumbuhan inisiatif baru melalui produk serta layanan printing dan digital. Keberadaan portofolio ini diharapkan dapat memberikan nilai tambah dan mampu memberikan kontribusi dalam menciptakan bisnis yang kuat dan berkelanjutan," kata Hendrix dalam keterangan tertulis, ditulis Jumat (29/7/2022).
Astragraphia meletakkan perhatian khusus pada aspek ekonomi, lingkungan, sosial, dan tata kelola yang baik untuk pertumbuhan berkelanjutan yang dalam implementasinya dilandaskan pada filosofi serta budaya perusahaan.
Astragraphia terus meningkatkan kontribusi nyata kepada seluruh pemangku kepentingan yang selaras dengan tujuan pembangunan berkelanjutan melalui strategi triple-p roadmap (portfolio, people, public contribution).
Rencana Ekspansi
Sebelumnya, PT Astragraphia Tbk (ASGR) berencana melanjutkan pengembangan bisnis pusat datanya tahun ini. Meski begitu, Presiden Direktur Astragraphia Hendrix Pramana mengatakan, perseroan tetap memperhatikan kondisi terkini untuk meninjau peluang ada.
"Ekspansi data center ini akan kami tinjau, tapi dengan terus memegang prinsip kehati-hatian," kata dia dalam Workshop Wartawan Pasar Modal 2022, Jumat (5/8/2022).
Saat ini, Hendrix mengatakan perseroan telah memiliki data center yang dikelola sendiri. Data center tersebut utamanya difungsikan untuk melayani pelanggan melalui entitas anak, PT Astra Graphia Information Technology (AGIT).
"Data center ini kami posisikan sebagai bagian dari total solution yang diberikan anak usaha kami, AGIT, kepada customernya untuk memberikan solusi di area cloud," kata Hendrix.
Pada semester I 2022, perseroan berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp 31 miliar, naik 74 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Raihan itu sejalan dengan laba bruto perseroan pada semester I 2022 yang naik menjadi Rp 261,63 miliar pada dari Rp 248,19 miliar pada semester I 2021.
Meningkatnya laba kotor pada unit usaha Solusi Dokumen sebagai hasil dari bertumbuhnya permintaan akan layanan penyewaan serta pembelian mesin di segmen perkantoran dan graphic art berkontribusi pada kenaikan laba bersih konsolidasian.
Pendapatan pada unit usaha Solusi Teknologi Informasi juga naik akibat meningkatnya kebutuhan pasar terkait penyediaan IT services, software dan hardware, serta kemampuan perusahaan dalam mengelola arus kas dan siklus operasional yang lebih baik juga turut berkontribusi terhadap peningkatan laba bersih Astragraphia pada Semester 1 2022.
Sementara dari sisi pendapatan mengalami penurunan tipis menjadi Rp 1,23 triliun pada semester I 2022 dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 1,26 triliun.
Advertisement