Rekam Jejak Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono Pengganti Anies Baswedan

Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono ditunjuk pihak Istana menggantikan Anies Baswedan sebagai Penjabat Gubernur DKI.

oleh Huyogo Simbolon diperbarui 09 Okt 2022, 00:00 WIB
Kepala Badan Pengelola Keuangan Aset Daerah (BPKAD) DKI Jakarta, Heru Budi Hartono selesai menjalani pemeriksaan KPK, Jakarta, Kamis (7/4). Heru diperiksa sebagai saksi terkait kasus suap reklamasi laut DKI Jakarta. (Liputan6.com/Helmi Afandi)

Liputan6.com, Bandung - Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono ditunjuk pihak Istana menggantikan Anies Baswedan sebagai Penjabat Gubernur DKI.

Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi menyebut Kasetpres Heru Budi Hartono telah terpilih menjadi Pj Gubernur DKI Jakarta. Prasetio menyebut Heru dipilih berdasarkan Tim Penilai Akhir (TPA) yang dipimpin Presiden Jokowi.

Prasetio menyatakan bahwa informasi ini sudah beredar di beberapa pemberitaan media massa. Prasetio memastikan kabar tersebut benar adanya.

"Iya, Insyaallah valid (benar) ya. Valid (pemberitaan soal Heru jadi Kasetpres)," ujar Prasetio saat dikonfirmasi, Jumat (7/10/2022).

Adapun masa jabatan Anies dan Wagub Riza Patria akan habis pada Oktober 2022. Sementara itu, Pilkada DKI Jakarta baru akan digelar pada 2024.

Untuk mengisi kekosongan jabatan, maka akan dipilih seorang Pj Gubernur oleh Kementerian Dalam Negeri yang kemudian diusulkan kepada Presiden Joko Widodo atau Jokowi.

Heru Budi Hartono menjabat sebagai Kepala Sekretariat Presiden sejak 2017. Dia menggantikan posisi Dharmansjah Djumala yang saat itu ditunjuk sebagai Duta Besar Indonesia di Wina Austria.

Sebagai Kepala Sekretariat Presiden, Heru bisa dibilang menjadi salah satu orang dekat dan kerap berinteraksi dengan Jokowi. Heru pun cukup sering menemani Presiden Jokowi saat blusukan ke daerah-daerah maupun kunjungan ke luar negeri.

Saksikan Video Pilihan Ini:


Punya Banyak Pengalaman

Kepala BPKAD DKI Jakarta, Heru Budi melambaikan tangan kepada wartawan usai menjalani pemeriksaan KPK, Jakarta, Kamis (7/4). Heru diperiksa sebagai saksi kasus suap reklamasi laut DKI Jakarta dengan tersangka Ariesman Widjaja. (Liputan6.com/Helmi Afandi)

Heru memang terbilang cukup berpengalaman menjadi pimpinan di Jakarta. Sebelum menjadi Wali Kota Jakarta Utara, Heru pernah menjabat sebagai Kepala Biro Kepala Daerah dan Kerja sama Luar Negeri (KDH dan KLN) DKI Jakarta. Jabatan ini membuat Heru sibuk mengatur jadwal Joko Widodo yang kala itu masih menjadi Gubernur DKI Jakarta.

Kinerja yang terus meningkat juga cukup mencuri perhatian Ahok atau Basuki Tjahaja Purnama. Ketika ada masalah di Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) DKI Jakarta, Ahok ngebet menempatkan Heru untuk memimpin posisi itu.

Hanya saja, Jokowi tidak mengizinkan. Akhirnya Ahok langsung menempatkan Heru sebagai Kepala BPKAD begitu menjabat sebagai gubernur.

Heru sempat digandeng oleh Basuki Tjahaja Purnama untuk maju sebagai calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta di Pilkada 2017, melalui jalur independen. Namun ketika akhirnya lewat jalur dukungan partai politik, Ahok menggandeng Djarot Syaiful Hidayat yang merupakan Wakil Gubernur DKI Jakarta aktif saat itu.

Total, Heru telah memiliki pengalaman di lingkup birokrasi selama hampir seperempat abad.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya