AMPI dan Organisasi Sayap Gerindra Tidar Santai Bareng, Bahas Pemilu 2024?

Angkatan Muda Pembangunan Indonesia (AMPI) dan organisasi sayap Partai Gerindra, Tunas Indonesia Raya (Tidar) melakukan sarapan dan santai bareng.

oleh Devira Prastiwi diperbarui 08 Mei 2023, 20:16 WIB
Angkatan Muda Pembangunan Indonesia (AMPI) dan organisasi sayap Partai Gerindra, Tunas Indonesia Raya (Tidar) melakukan sarapan dan santai bareng. (Ist)

Liputan6.com, Jakarta - Angkatan Muda Pembangunan Indonesia (AMPI) dan organisasi sayap Partai Gerindra, Tunas Indonesia Raya (Tidar) melakukan sarapan dan santai bareng.

Pertemuan tersebut turut dihadiri oleh Ketua Umum AMPI Jerry Sambuaga dan Ketua Umum Tidar Rahayu Saraswati Djojohadikusumo di kawasan Cikini, Jakarta Pusat.

"Pertemuan ini dilaksankan untuk menjalin komunikasi, mungkin sebelum ini ada perbedaan pandangan ya tentu biasa dalam politik, ya kita berharap dengan adanya momen ini kita ingin menunjukan bahwa anak muda berpolitik bisa santai terlebih sambil sarapan pagi," ujar Jerry Sambuaga juga merupakan Wakil Menteri Perdagangan, Jumat (5/5/2023).

Terlihat pula beberapa pengurus AMPI dan Tidar makan siang nasi uduk bersama sembari berbicara rencana-rencana strategis yang bisa dikolaborasikan ke depan dan tentunya diselingi gelak tawa sambil menyantap siang nasi uduk.

"Kita anak muda adalah penentu masa depan bangsa ini sebagai kekuatan besar di tahun 2024," terang Ketua Umum Tidar Rahayu Saraswati Djojohadikusumo atau Sara.

Dia menekankan bahwa sudah saatnya partai politik mengakui anak muda sebagai subyek, bukan sekedar obyek politik, khususnya di Pemilihan Umum atau Pemilu 2024 mendatang. Hal tersebut selaras dengan data pemilih Pemilu 2024 nantinya yang akan didominasi oleh generasi muda.

"Jumlah pemilih generasi Z dan milenial mencapai 53,8% dari total pemilih," ucap Sara.

Senada, Sekjen AMPI Ahmad Andi Bahri yang turut ikut diskusi juga mengatakan anak muda harus terlibat dan melek dengan politik.

"Dikarenakan Pemilu ini adalah kontes untuk mencari pemimpin terbaik yang akan membuat kebijakan-kebijakan demi kemajuan negeri kita kedepan jadi kita harus memilih yang terbaik," kata Andi.

 


Tanda Bersatunya Partai Gerindra dan Golkar?

Angkatan Muda Pembangunan Indonesia (AMPI) dan organisasi sayap Partai Gerindra, Tunas Indonesia Raya (Tidar) melakukan sarapan dan santai bareng. (Ist)

Namun, apakah ini sebagai tanda bersatunya Partai Gerindra dan Golkar pada Pemilu 2024?

"Persoalan itu kita serahkan kepada para pimpinan partai. Yang penting kita anak muda harus menjaga kekompakan untuk politik yang dewasa dan damai," tegas Jerry.

Sebelumnya, sebagai bentuk tindak lanjut wacana pembentukan koalisi besar, Partai Golkar dan PKB sepakat membangun koalisi inti.

Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto saat betermu Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar di resto Plataran Senayan, Jakarta, Rabu siang 3 Mei 2023.

"Kita berdua berbicara koalisi besar dan koalisi besar itu membutuhkan koalisi inti, dan koalisi inti itulah yang hari ini kita duduk bersama, di mana koalisi inti ini antara Golkar dan Partai Kebangkitan Bangsa," kata Airlangga.

Bahkan, lanjut dia, Partai Golkar bersama PKB telah menunjuk tim pemenangan dari masing-masing perwakilan partai, di mana dari Partai Golkar yakni Ketua DPP Partai Golkar Nusron Wahid dan dari PKB yakni Ketua DPP PKB Faisol Reza.

 


Akan Teruskan Langkah-Langkah

"Posisi PKB dan Golkar sebagai inti koalisi, karena kedua partai ini sejarahnya panjang pengalamannya sangat banyak dalam proses berbangsa dan bernegara. Kami bersepakat untuk saling bersinergi, saling membantu mensukseskan proses keberhasilan pemilu 2024," ucap Cak Imin. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Airlangga menjelaskan, tim pemenangan koalisi inti tersebut akan meneruskan langkah-langkah teknis terkait wacana pembentukan koalisi besar untuk meneruskan pembangunan ke depan yang telah dirajut Pemerintah saat ini.

Sebagaimana, ujarnya lagi, para ketua umum parpol pendukung Pemerintah yang sebelumnya telah melangsungkan pertemuan tertutup bersama Presiden RI Joko Widodo di komplek Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (2/5) malam lalu.

"Tadi malam bertemu Bapak Presiden dan enam partai yang lain dan terkait dengan isi pembangunan ke depan. Di ingatkan oleh Bapak Presiden bahwa 13 tahun ke depan ini adalah masa persimpangan jalan antara Indonesia menjadi negara maju atau berada dalam jebakan negara berpendapatan menengah," tuturnya.

Untuk itu, Airlangga menyebut pertemuan dengan Presiden Jokowi tersebut direspons dengan Partai Golkar bersepakat membangun koalisi inti bersama PKB dalam rangka wacana pembentukan koalisi besar yang akan mengawal pembangunan ke depannya.

Termasuk, melakukan komunikasi-komunikasi politik terhadap parpol yang ingin melanjutkan program pembangunan Pemerintah ke depan agar Indonesia tidak jatuh menjadi negara berpendapatan rendah kelak.

"Bahwa kita siap untuk menjadi inti daripada menjaga pembangunan ke depan," ucap Airlangga.

 


Cak Imin: Melanjutkan Kesuksesan Jokowi

Meski demikian, Airlangga menyebut pembahasan hari ini belum memutuskan capres dan cawapres. "Ini tuh core, butuh inti motor penggerak, dan hari ini kita akan dorong Golkar dan PKB menjadi koalisi intinya, capres-cawapresnya masih dalam pembahasan," kata Airlangga. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Sementara itu, Muhaimin (Cak Imin) menyebut bahwa kesepakatan PKB dan Partai Golkar untuk membangun koalisi inti sebagai tindak lanjut pembentukan koalisi besar memiliki posisi yang strategis.

Di mana, kata dia, PKB tergabung dalam Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) bersama Partai Gerindra, sementara Partai Golkar tergabung dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) bersama PPP dan PAN.

Terlebih, tambah dia, PKB dan Partai Golkar memiliki sejarah panjang dan pengalaman yang banyak dalam proses berbangsa dan bernegara selama ini.

Untuk itu, Cak Imin menegaskan bahwa PKB bersepakat bersama Partai Golkar untuk saling bersinergi dan bekerja sama saling membantu mensukseskan Pemilu 2024.

"Saya sangat percaya Partai Golkar punya pengalaman, PKB punya sejarah, partai Golkar juga punya sejarah. Kebersamaan yang diawali oleh KIB maupun KKIR ini menjadi sangat strategis, posisi PKB dan Golkar sebagai inti koalisi ," ujar Muhaimin.

Dia menyebut hal tersebut dilakukan sebagai ikhtiar untuk melanjutkan kesuksesan pembangunan Pemerintahan Jokowi ke depannya, sebagaimana PKB dan Partai Golkar yang selama ini sama-sama duduk di koalisi pendukung pemerintah.

"Men-support agar Pak Presiden Jokowi sukses hingga tuntas dalam periode kepemimpinan-nya, dan mengharapkan keberhasilan dan langkah-langkah sukses itu kita lanjutkan secara kontinu, kesinambungan begitu, kesinambungan pembangunan atas prestasi-prestasi yang sudah diraih dan menambah kemajuan yang lebih baik lagi di masa yang akan datang," tutur Wakil Ketua DPR itu.

Infografis 24 Partai Politik Calon Peserta Pemilu 2024 Lolos ke Tahap Verifikasi Administrasi (Liputan6.com/Abdillah)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya