Usai Tragedi Kanjuruhan, Buya Yahya Bicara Peraturan Sepak Bola 'Ahli Surga'

Ulama kharismatik KH Zainul Ma’arif alias Buya Yahya buka suara soal tragedi Kanjuruhan Malang yang menewaskan 131 orang dan ratusan orang luka-luka. Buya Yahya bicara insiden tersebut usai mendapatkan pertanyaan dari salah satu jemaah Al Bahjah.

oleh Muhamad Husni Tamami diperbarui 09 Okt 2022, 08:30 WIB
Buya Yahya. (YouTube Al-Bahjah TV)

Liputan6.com, Jakarta - Ulama kharismatik KH Zainul Ma’arif alias Buya Yahya buka suara soal tragedi Kanjuruhan Malang yang menewaskan 131 orang dan ratusan orang luka-luka. Buya Yahya bicara insiden tersebut usai mendapatkan pertanyaan dari salah satu jemaah Al Bahjah.

“Beberapa hari yang lalu di Malang Jawa Timur ada musibah besar yaitu terjadi bentrok di stadion (Kanjuruhan) dan banyak korban berjatuhan. Bagaimana sikap kita sebagai umat Islam menyikapi hal tersebut Buya?” tanya hamba Allah dari Malang seperti dikutip dari YouTube Al Bahjah TV, Jumat (7/10/2022).

Pertanyaan tersebut ditanggapi langsung oleh Buya Yahya. Mengawali tanggapannya, Buya Yahya lebih dahulu mendoakan para korban tragedi Kanjuruhan diampuni dosa-dosanya oleh Allah SWT.

“Umat Islam umat penuh kasih, selagi mereka adalah umat Islam kita doakan semoga Allah mengampuni dosa-dosanya,” ucap pengasuh LPD Al Bahjah ini.

Menurut Buya Yahya, kesalahan yang terjadi pada tragedi Kanjuruhan menjadi pengingat agar tidak mengulangi kesalahan serupa. Ia berharap setelah kejadian ini ada peraturan ‘ahli surga’.

“Semoga suatu ketika ada kalau pun tidak sampai derajat presiden misalnya, paling gak Menteri Olahraga yang ternyata punya peraturan istimewa, peraturan ahli surga,” katanya.

‘Mengundang ustaz, ajarkan fikih praktis aja deh bagaimana melakukan sholat di tengah lapangan di sela-sela main bola. Begitu loh maksudnya biar gak kehilangan sholat ashar,” sambung Buya Yahya.

 

Saksikan Video Pilihan Ini:


Sholat di Lapangan

Pertama Kali, Klub Sepak Bola Inggris Selenggarakan Sholat Idul Fitri Berjamaah di Lapangan

Buya Yahya merasa sedih ketika umat Nabi Muhammad SAW berangkat dzuhur dan pulang setelah maghrib, sementara kewajiban menunaikan sholat asharnya ditinggalkan.

“Jika seandainya yang main bola dan yang nonton bola orang yang tidak pernah meninggalkan sholat asharnya akan sejuk hatinya. Gak akan ada keributan setelah itu insya Allah. Karena mereka tau umat Nabi Muhammad. Barangkali didengar oleh Menteri OIahraga,” tuturnya.

Buya Yahya akan merasa salut bila di lapangan berbaris membentuk saf untuk menunaikan sholat. Menurutnya, sholat tidak ribet, yang penting bagi laki-laki lutut tertutup.

“Wudhu disiapin di keran begitu termasuk proyek GOR (stadion) yang nanti harus ada keran-keran untuk sholat dan menteri langsung masuk surga paling cepet itu,” imbuhnya.

Buya Yahya lantas bertanya, “Apakah ada larangan buat peraturan itu?” Kemudian ia membandingkan dengan peraturan yang memperbolehkan minum sejenak di lapangan.

“Kita perlu orang-orang cerdas yang punya ide-ide cemerlang untuk masuk surga. Semoga terwujudnya dengan harapan,” harapnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya