Barcelona Mulai Meragukan di Liga Champions, Rekor Buruk Xavi di Eropa Berlanjut?

Barcelona sudah kalah dua kali di Liga Champions dengan skuad mentereng yang dimiliki Xavi Hernandez. Apa yang terjadi?

oleh Defri Saefullah diperbarui 10 Okt 2022, 15:46 WIB
Bek Inter Milan Stefan de Vrij berebut bola melawan penyerang Barcelona Robert Lewandowski pada matchday ketiga Grup C Liga Champions 2022/2023 di Giuseppe Meazaa, Rabu dini hari WIB (5/10/2022). Kemenangan penting ini membuat posisi Inter Milan naik ke urutan 2 klasemen sementara Grup C dengan raihan 6 poin dari 3 laga. (AP Photo/Antonio Calanni)

Liputan6.com, Jakarta Barcelona meraih hasil minor saat kalah 0-1 dari Inter Milan di matchday 3 fase grup C Liga Champions. Duel yang berlangsung di Giuseppe Meazza itu berlangsung penuh kontroversi.

Barcelona merasa dicurangi wasit karena satu gol ke gawang Inter Milan dianulir dan permohonan penalti tak dikabulkan. Meski begitu, Marca menulis kalau penampilan Barcelona di Eropa mulai meragukan.

Skuad Xavi Hernandez menunjukkan penampilan yang kontras antara Eropa dan La Liga Spanyol. Di sisi lain, statistik Xavi sejak pegang Barcelona memang buruk.

Dari 11 pertandingan di Liga Champions dan Liga Europa, Xavi hanya bisa memberi Barcelona 13 poin. Ini rekor yang tak pantas untuk Barcelona yang punya skuad mentereng.

Apakah Barcelona gugup setiap main di Liga Champions? Itulah pertanyaan yang dirasakan fans Barca.

"Ada beberapa momen dimana Barcelona superior dengan lawan mereka, seperti di babak pertama melawan Munchen. Satunya hal yang kurang dari tim ini yaitu penyelesaian akhir, Robert Lewandowski dan Pedri kerap buang peluang," kata jurnalis Marca. Luis F Rojo.

 

 


Belum Solid

Inter Milan berhasil meraup poin penuh kala menjamu Barcelona pada laga Grup C Liga Champions 2022/2023, Rabu (5/10/2022). Bermain di Giuseppe Meazza, Nerazzurri sukses menumbangkan Barca dengan skor tipis 1-0. (AP/Antonio Calanni)

Barcelona dikenal sebagai tim yang sering menguasai bola. Barca juga mampu mengungguli lawan-lawannya dalam hal serangan.

Namun lawan Barca seperti Bayern Munchen dan inter Milan lebih cerdik. Mereka bisa memanfaatkan peluang yang didapatkan dengan baik.

"Tim ini belum solid dan harus terus berkembang," kata Rojo.

 


Ketajaman Lewandowski

Para pemain mengheningkan cipta selama satu menit untuk mengenang para korban tragedi Kanjuruhan jelang pertandingan sepak bola Grup C Liga Champions antara Inter Milan dan Barcelona di Stadion San Siro, Milan, Italia, 4 Oktober 2022. (AP Photo/Antonio Calanni)

Barcelona menunjukkan ketergantungan kepada Robert Lewandowski. Statistik mencatat, Barca kesulitan menang saat Lewandowski gagal mencetak gol.

Ini pula yang terjadi saat melawan Munchen dan Inter Milan. Rojo menilai Barcelona tak bisa lagi melakukan kesalahan.

"Mereka tak bisa melakukan kesalahan sekecil apapun. Semoga di laga berikutnya Lewandowski bisa kembali menjadi pembunuh di depan gawang," kata Rojo, menambahkan.


Tak Protes

Gelandang Inter Milan Nicolo Barella berebut bola melawan bek Barcelona Eric Garcia pada matchday ketiga Grup C Liga Champions 2022/2023 di Giuseppe Meazaa, Rabu dini hari WIB (5/10/2022). Inter Milan sukses menaklukkan klub tangguh Barcelona 1-0. (AP Photo/Antonio Calanni)

Barcelona marah besar dengan kepemimpinan wasit asal Slovenia Slavko Vincic saat menghadapi Inter Milan di Liga Champions, Rabu (5/10/2022) dini hari WIB lalu. Barca harus terima kenyataan pahit karena satu gol dianulir karena hanball.

Namun saat bek Inter Milan, Denzel Dumfries kena handball, wasit tidak melihat VAR dan tak memberikan penalti untuk Barcelona. Pelatih Barcelona, Xavi Hernandez gusar.

Kubu Barcelona pun sempat berniat untuk mengajukan protes khusus kepada UEFA. Di ruang ganti, Xavi marah marah, sesuatu yang tak pernah dilihat pemain.

Setelah dipikirkan matang-matang, Barcelona pilih untuk tetap tenang. Mereka membatalkan rencana untuk mengajukan protes resmi ke UEFA.

Kubu Barca menilai upaya untuk mengajukan protes tak akan membawa hasil apa-apa. Untuk saat ini, rencana itu ditahan dulu.

Barcelona juga terkejut karena wasit yang beroperasi di ruang Video Assistant Referee (VAR) ogah memberi komentar. Sebelumnya ini juga terjadi saat Barcelona tak mendapatkan penalti lawan Bayern Munchen.


Kurang Matang

Meski kecewa dengan wasit, staf teknis juga mengakui tidak main bagus di Milan. Mereka banyak peluang, pemain Barcelona tak mampu memanfaatkannya dengan baik.

Namun kekecewaan kepada wasit masih muncul. Bek Barcelona, Eric Garcia mengaku gol Pedri yang dianulir wasit bukan karena handball, setidaknya itu yang diucapkan wasit.

"Gol kami dianulir dan saya tak tahu mengapa. Wasit menjelaskan kalau pencetak gol handball, itu tidak sah. Namun kalau teman lain handball, ini valid."

Infografis transfer pemain termahal di Barcelona (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya