Liputan6.com, Jakarta - Pesatnya perkembangan industri kecantikan membuat sederet nama bahan aktif skincare tidak lagi asing di telinga para beauty enthusiast, termasuk di Indonesia. Dari waktu ke waktu, tren bahan aktif ini terus bergeser, menambah pengetahuan akan sebutan-sebutan yang semula asing.
Sebelum jauh mengulas yang sedang naik daun, Anda perlu memahami apa itu sebenarnya bahan aktif. General Manager YSL Beauty Indonesia, Erlangga Satrio, mengatakan bahwa itu merupakan bahan-bahan yang mengatasi masalah kulit tertentu.
"Mengapa diperlukan? Karena memang bahan aktif efisien, sehingga pemakai skincare akan merasakan manfaatnya pada kulit, tentunya disesuaikan dengan kondisi dan masalah kulit," ia mengatakan dalam pesan pada Liputan6.com, Sabtu, 8 Oktober 2022.
Baca Juga
Advertisement
Sementara, Head of Marketing ELSHESKIN, Cut Nisa Amalia, menjelaskan bahan aktif sebagai "bahan kimia yang secara ilmiah terbukti mampu memberi efektivitas nyata dalam memperbaiki, meremajakan, menghidrasi, melindungi, dan memberikan nutrisi pada kulit."
Lebih lanjut Nisa mengatakan, bahan aktif yang sedang naik daun, pertama, adalah Retinol. Melalui pesan pada Sabtu, 8 Oktober 2022, ia menjelaskan, "(Ini) merupakan turunan dari vitamin A dan tidak hanya memiliki kemampuan untuk mencegah penuaan dini, namun juga mengatasi jerawat, memperbaiki tekstur kulit, meningkatkan elastisitas kulit, dan memudarkan bintik-bintik hitam."
Kedua, Nisa menyambung, ada Ceramide yang terkenal fungsinya untuk menjaga kelembapan kulit wajah, melindungi skin barrier, sehingga "sangat bermanfaat bagi pemilik kulit sensitif, serta menjaga kulit supaya tetap prima."
"Yang ketiga adalah Niacinamide yang merupakan turunan dari vitamin B untuk mencerahkan kulit, memudarkan bekas jerawat, serta mengatasi hiperpigmentasi pada wajah," ia mengutarakan.
Teknologi SkinssentialTM
Dalam merangkul tren bahan aktif skincare, Nisa menyebut bahwa pihaknya selalu mengedepankan kebutuhan, masukan, dan saran yang diberikan para konsumen. "Berdasarkan hal ini, ELSHESKIN melakukan riset dan berulang kali uji formulasi untuk mendapatkan produk yang berkualitas tinggi, serta terjamin aman," klaimnya.
Ia menyambung, "Kemudian, dengan menggunakan teknologi SkinssentialTM yang merupakan teknik formulasi yang mengombinasikan secara teliti dan tepat bahan aktif yang mempunyai fungsi memperbaiki kulit dengan relatif cepat."
Itu, Nisa menjelaskan, dikombinasikan dengan bahan dasar nabati berupa ekstrak berbagai tumbuhan untuk mendapatkan produk dengan "efektivitas tinggi dan terbaik."
Di sisi lain, YSL Beauty mengerucutkan tren bahan aktif jadi Glycolic Acid dan Moonlight Cactus Flower. Di keterangan sebelumnya, Angga, begitu ia akrab disapa, telah menjelaskan bahwa ekstrak kaktus dalam produk-produk merek global itu didapat dari varian Moonlight Cactus dari Maroko.
Menurutnya, tanaman tersebut mekar setahun sekali selama enam jam. Berdasarkan riset, tanaman gurun itu menghasilkan 35 antioksidan dan sakarida yang kuat. Senyawa aktif diperoleh dengan mengekstraksi getah bunga kaktus itu secara dingin dan lambat.
Advertisement
Produk Sesuai Kebutuhan
Sementara itu, Glycolic Acid merupakan bagian dari Alpha Hydroxy Acids (AHA) yang bisa diperoleh secara alami dari buah, susu, atau gula. AHA bermanfaat untuk membantu meluruhkan sel-sel kulit mati, sehingga proses regenerasi kulit bisa terjadi lebih cepat dan optimal.
Lalu, apa yang membuat jenis asam ini lebih menonjol di antara jenis AHA lain? Jawabannya terletak pada struktur kimianya. Glycolic Acid diklaim memiliki molekul paling kecil dibanding jenis AHA lain, sehingga lebih mudah untuk menembus sampai ke lapisan kulit terdalam dan memberikan manfaat secara efektif.
"YSL Beauty adalah pelopor dalam inovasi. Dalam penciptaan produk, YSL Beauty menggabungkan antara sains, essential elements, seperti bahan aktif skincare, dengan potent botanicals dari alam, yaitu Ourika Garden Morocco, tentunya dengan konsep yang ramah lingkungan," ia mengatakan.
Dalam merangkul tren bahan aktif dalam skincare, merek mewah dalam naungan L’oreal ini mengatakan "akan selalu berinovasi untuk memberikan produk sesuai kebutuhan konsumen." "Tentu saja akan menggunakan bahan terbaik yang telah melewati uji klinis dan dapat diluncurkan di Indonesia dengan persetujuan BPOM," tuturnya.
Terus Uji Formulasi
Sementara itu, melalui teknologi SkinssentialTM, ELSHESKIN berkomitmen "hanya menggunakan bahan yang benar-benar esensial." Juga, menghindari 36 daftar bahan yang dapat merusak kulit atau lingkungan. "Banyak skincare yang menawarkan beragam bahan-bahan dan manfaat berbeda, namun belum tentu itu yang esensial dibutuhkan untuk kulit," katanya dalam keterangan sebelumnya.
"Tanpa kompromi dengan kualitas, kami terus melakukan uji formulasi untuk mencari bahan alternatif yang lebih bagus dan aman untuk kulit," Nisa mengatakan. Bahan-bahan dalam skincare yang tidak diperlukan kulit ini, termasuk oxybenzone, silikon, mineral oil, pewarna, dan pewangi.
Di sisi lain, dalam kalender terdekatnya, YSL Beauty Indonesia sedang mempersiapkan perilisan produk edisi khusus "Holiday Collections"pada bulan November mendatang. "Produk skincare unggulan kami Pure Shots juga akan dihadirkan," Angga memastikan.
"Konsumen dapat menikmati Serum #1 YSL Beauty Night Reboot yang mengandung 3,4 persen Glycolic Acid dan Moonlight Cactus Flower yang dapat berfungsi untuk menghaluskan, melembapkan, dan mengeksfoliosi kulit dengan lembut," tutupnya.
Advertisement