KKB Adang, Siksa dan Rampas Barang Elektronik Warga di Paniai Papua

Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Kodap XIII Kegepa Nipo Paniai pimpinan Mathius Gobay kembali meresahkan warga.

oleh Rita Ayuningtyas diperbarui 09 Okt 2022, 05:17 WIB
Sejumlah senjata dan amunisi yang disita TNI dari kelompok separatis usai terlibat baku tembak di Intan Jaya, Papua. (dok TNI)

Liputan6.com, Jakarta Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Kodap XIII Kegepa Nipo Paniai pimpinan Mathius Gobay kembali meresahkan warga. Jumat 7 Oktober 2022 lalu, kelompok ini mengadang dan merampas barang milik warga.

Kasus tersebut terjadi di Kampung Baguwo, Distrik Topiyai, Kabupaten Paniai, Papua, pukul 14.40 WIT.

Kabid Humas Polda Papua Kombes Ahmad Musthofa Kamal membenarkan soal kejadian tersebut.

Dia menjelaskan, saat itu, tiga warga sipil beserta 1 personel TNI selesai mengantar Profil Tank (tangki air) di Distrik Aradide dan akan kembali ke Kampung Enarotali.

Pada saat melewati SMP 1 Ekadide, empat orang Guru Honorer meminta untuk ikut menumpang ke Kampung Enarotali dengan menggunakan 2 unit truk sipil.

Setiba di Kampung Baguwo, Distrik Topiyai, rombongan diadang oleh 20 anggota KKB Papua. Mereka juga membawa empat buah senjata api.

"Seketika mereka diadang dan KKB menyuruh mereka untuk turun dari truk kemudian memukul para korban ini menggunakan popor senjata serta ditelanjangi," kata Kamal dalam siaran tertulisnya, Sabtu 8 Oktober 2022.

Kelompok itu juga menendang korban sembari menanyakan mereka membawa senjata api atau tidak. Mereka lalu membawa barang-barang elektronik milik para korban.

"Mereka adang para korban dan menanyakan apakah membawa senjata atau amunisi. Namun tidak ada yang membawa barang-barang tersebut," ujar Kamal.

 


Ditolong Warga

Kamal mengatakan, masyarakat Kampung Baguwo yang melihat kejadian itu langsung datang dengan tujuan untuk menyelamatkan para korban pada saat itu juga KKB meninggalkan TKP.

Melihat situasi yang sedikit landai, personel TNI yang saat itu ada di TKP langsung melarikan diri ke arah Kampung Enarotali dan diantar oleh tukang ojek ke Koramil 1703-01 Enarotali.

"Setelah merampas barang bawaan milik para korban KKB kemudian menyuruh para korban untuk melanjutkan perjalanan kembali ke Enarotali," ucap Kamal.

Menurut dia, tak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut. Namun, para korban mengalami sejumlah luka lebam akibat dianiaya oleh anggota KKB.

"Beruntung tidak ada korban jiwa dari kejadian itu, 2 truk yang membawa delapan masyarakat itu tiba di Koramil 1703-01 Enarotali dalam keadaan aman namun terdapat luka lebam akibat terkena pukulan Popor Senjata oleh KKB," tutup Kamal.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya