Top 3: Waskita Karya Targetkan Rp 3,98 Triliun dari Rights Issue Akhir Tahun Ini

Berikut tiga artikel terpopuler di saham yang dirangkum pada Minggu, 9 Oktober 2022.

oleh Elga Nurmutia diperbarui 09 Okt 2022, 07:45 WIB
Gedung PT Waskita Karya (Persero) Tbk (dok: WSKT)

Liputan6.com, Jakarta - PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) dikabarkan akan menggelar Rights Issue pada akhir tahun ini. Perseroan menargetkan dana dari aksi korporasi ini sebesar Rp 3,98 triliun. 

Total dana tersebut direncanakan akan berasal dari dana pemerintah Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp 3 triliun dan dana dari publik sebesar Rp 0,99 triliun. Adapun jumlah saham yang akan diterbitkan sebanyak-banyaknya 8,72 miliar lembar saham.

Investor Relations Officer Waskita Karya, Alvina Kusumawardani mengatakan rights issue rencananya akan dilakukan pada akhir November hingga awal Desember 2022.

Artikel Waskita Karya Targetkan Rp 3,98 Triliun dari Rights Issue Akhir Tahun Ini menyita perhatian pembaca di saham pada akhir pekan ini. Ingin tahu artikel terpopuler lainnya di saham? Berikut tiga artikel terpopuler di saham yang dirangkum pada Minggu (9/10/2022):

1. Waskita Karya Targetkan Rp 3,98 Triliun dari Rights Issue Akhir Tahun Ini

PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) dikabarkan akan menggelar Rights Issue pada akhir tahun ini. Perseroan menargetkan dana dari aksi korporasi ini sebesar Rp 3,98 triliun. 

Total dana tersebut direncanakan akan berasal dari dana pemerintah Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp 3 triliun dan dana dari publik sebesar Rp 0,99 triliun. Adapun jumlah saham yang akan diterbitkan sebanyak-banyaknya 8,72 miliar lembar saham.

Investor Relations Officer Waskita Karya, Alvina Kusumawardani mengatakan rights issue rencananya akan dilakukan pada akhir November hingga awal Desember 2022.

Berita selengkapnya baca di sini


2.Saham Tesla Catatkan Pekan Terburuk Sejak Maret 2022, Kenapa?

Kendaraan Tesla Model 3 yang diproduksi di China (made in China) di gigafactory Tesla yang terletak di Shanghai, China pada 26 Oktober 2020. Tesla, pabrikan mobil AS, mengumumkan akan mengekspor 7.000 kendaraan Model 3 yang diproduksi di China ke Eropa pada Selasa (27/10). (Xinhua/Ding Ting)

Saham Tesla turun hampir 16 persen, selama apa yang disebut CEO Elon Musk sebagai "7 hari yang sangat intens" ke salah satu dari 108 juta pengikutnya di Twitter.

Melansir laman CNBC, Sabtu (8/10/2022), saham Tesla ditutup pada posisi USD 265,25 pada 30 September lalu.

Pada penutupan pasar sepekan kemudian, saham Tesla diperdagangkan turun ke level USD 223,07, Turun hampir 16 persen.

Itu adalah minggu terburuk saham produsen mobil listrik ini sejak Maret 2020, ketika pandemi Covid-19 mulai mencengkeram AS, menutup bisnis dan kehidupan publik.

Selama akhir pekan, Tesla melaporkan jumlah produksi dan pengiriman kendaraan listrik yang tidak memenuhi ekspektasi.

Berita selengkapnya baca di sini


3.Menakar Investasi Reksa Dana di Tengah Sentimen Resesi Global hingga Inflasi

Bagi Anda yang seorang pemula dalam dunia investasi, Reksa Dana bisa menjadi salah satu pilihan investasi terbaik

Di tengah sentimen ancaman resesi global dan inflasi tinggi dapat menjadi kesempatan untuk masuk investasi reksa dana. Calon investor dan investor pun diimbau untuk tidak panik dan bisa memanfaatkan koreksi di pasar keuangan untuk berinvestasi termasuk reksa dana.

"Penurunan harga (apabila ada) dapat dimanfaatkan sebagai kesempatan untuk masuk di harga rendah," kata Direktur PT Panin Asset Manajemen, Rudiyanto kepada Liputan6.com, ditulis Sabtu (8/10/2022).

Rudiyanto menuturkan, strategi untuk pengelolaan investasi reksa dana sesuai kebijakan.

"Strateginya sesuai kebijakan, misalkan reksa dana pasar uang ya di deposito, reksa dana pendapatan tetap di obligasi dan reksa dana saham di saham," kata dia.

Berita selengkapnya baca di sini

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya