Jurus Matahari Department Store Genjot Pelanggan

CEO PT Matahari Department Store Tbk, Terry O’Connor menuturkan, industri ritel di dunia terus bergerak dan mempengaruhi cara konsumen berbelanja dan memenuhi kebutuhannya.

oleh Gagas Yoga Pratomo diperbarui 13 Okt 2022, 19:31 WIB
PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) meluncurkan identitas dan citra barunya, Sabtu, 8 Oktober 2022. (Foto: Matahari)

Liputan6.com, Jakarta - PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) meluncurkan konsep House of Sepcialist untuk melayani kebutuhan fashion konsumen di Indonesia pada Sabtu, 8 Oktober 2022.

Konsep dengan strategi lima tahun ini untuk membangun pangsa pasar di target pasarnya, sebagai merek ritel paling tersebar luas di sektornya. CEO PT Matahari Department Store Tbk, Terry O’Connor menuturkan, industri ritel di dunia terus bergerak dan mempengaruhi cara konsumen berbelanja dan memenuhi kebutuhannya.

“Di dalam industri yang sangat dinamis ini, Matahari ingin terus melayani kebutuhan konsumen di Indonesia dan juga membuat barang-barang asli Indonesia yang berkualitas tinggi dan berstandar global sehingga memberikan pengalaman berbelanja yang lebih baik dari sebelumnya,” ujar dia dalam keterangan tertulis yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Minggu (9/10/2022).

Perseroan juga membangun merek perusahaan dan komunitas dengan mengutamakan pendekatan sumber dana manusia (SDM).  Terry menuturkan, perseroan terus berevolusi dan melakukan perubahan sebagai tujuan belanja pilihan konsumen yang memberikan koleksi fesyen berkualitas, aspirasional dan terjangkau, juga sebagai gerai pakaian anak dan footwear terbesar di Indonesia yang juga ditunjang beragam pilihan produk kecantikan.

“Dengan ada konsep tersebut, Matahari berharap dapat menarik semakin banyak pelanggan dari berbagai rentang usia, termasuk mereka yang berusia di bawah 25 tahun yang turut serta mendukung gerai kami,” ujar dia.

Untuk mewujudkan konsep ‘House of Specialists’ Matahari akan fokus kepada empat hal utama yaitu produk, harga, pengalaman konsumen dan SDM. Matahari menyediakan pilihan produk fesyen yang sangat beragam dan terus menambah merek-merek baru di semua kategori.

Matahari juga melengkapi diri dengan layanan Click-andCollect atau Shop & Talk, di mana Matahari menyiapkan personal shopping assistant untuk membantu konsumen mencari barang yang dibutuhkan yang kemudian dapat diambil di gerai terdekat . Program ini akan sepenuhnya dijalankan pada 2022 dan 2023. Adapun Matahari kini memiliki 142 gerai yang tersebar di 77 kota di Indonesia.

 


Kinerja Semester I 2022

Ilustrasi gerai Matahari (Foto: PT Matahari Department Store Tbk/LPPF)

Sebelumnya, PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) membukukan kinerja positif sepanjang semester I 2022. Hal ini ditunjukkan dari pertumbuhan pendapatan dan laba bersih hingga enam bulan pertama 2022.

Mengutip laporan keuangan yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (22/7/2022), PT Matahari Department Store Tbk mencatat pendapatan Rp 3,76 triliun hingga semester I 2022. Pendapatan tersebut naik 5,37 persen jika dibandingkan periode sama tahun sebelumnya Rp 3,56 triliun.

Beban pokok pendapatan turun 7,4 persen dari Rp 1,29 triliun hingga semester I 2021 menjadi Rp 1,19 triliun hingga semester I 2022. Dengan demikian, laba kotor perseroan naik 12,68 persen menjadi Rp 2,56 triliun pada semester I 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 2,27 triliun.

Selain itu, laba operasi tercatat tumbuh 74,16 persen dari Rp 720,18 miliar hingga 30 Juni 2021 menjadi Rp 1,25 triliun hingga semester I 2022. 

PT Matahari Department Store Tbk meraup laba yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk Rp 918,37 miliar hingga semester I 2022. Laba tersebut tumbuh 72,4 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 532,48 miliar. Dengan demikian, laba bersih per saham dasar dan dilusi tercatat Rp 380 pada semester I 2022 jika dibandingkan periode sama tahun sebelumnya Rp 202.

Ekuitas tercatat Rp 378,82 miliar hingga 30 Juni 2022 dari Desember 2021 sebesar Rp 1 triliun. Total liabilitas naik menjadi Rp 4,85 triliun hingga semester I 2022 dari Desember 2021 sebesar Rp 4,84 triliun.

Aset perseroan turun menjadi Rp 5,23 triliun hingga Juni 2022 dari Desember 2021 sebesar Rp 5,85 triliun. Perseroan kantongi kas dan setara kas Rp 135,93 miliar hingga Juni 2022 dari Desember 2021 Rp 661,39 miliar.


Tingkatkan Panduan Ebitda

Calon pembeli melihat tumpukan tas koper yang dijual dengan potongan harga yang menggiurkan di Matahari Mall Taman Anggrek, Jakarta, Jumat (1/12). Matahari Department Store menawarkan diskon 20% hingga 70% jelang penutupan. (Liputan6.com/Fery Pradolo)

Mengutip keterangan tertulis, Perseroan mencatat penjualan kotor Rp 7,2 triliun hingga 30 Juni 2022. Penjualan kotor itu naik 9,2 persen dari periode sama 2021. Perdagangan Lebaran mendukung pencapaian earning before interest, tax, depreciation, and amortization (EBITDA) sebesar Rp 1,3 triliun dalam enam bulan pertama 2022, setara dengan EBITDA 2021.

“Didukung oleh tren penjualan Juli yang kuat, perseroan meningkatkan panduan EBITDA 2022 dari Rp 2 triliun menjadi Rp 2,1 triliun dan menargetkan pertumbuhan dua digit atas penjualan dan laba bersih untuk tahun 2023,” tulis perseroan.

Sejalan dengan itu, perseroan meningkatkan proyeksi dividen setahun penuh menjadi Rp 525 per saham atau lebih dengan pembayaran setiap tahun.

Matahari juga membuka gerai dengan konsep baru di Mal Taman Anggrek Jakarta pada  periode tersebut, sehingga terdapat 2 gerai baru pada semester I 2022, dan meluncurkan kembali  gerai Karawaci dengan konsep baru dan modern pada 8 Juli 2022. 


Fokus Perseroan

Calon pembeli sedang duduk saat gelar potongan harga di Matahari Mall Taman Anggrek, Jakarta, Jumat (1/12). Penutupan PT Matahari Department Store pada 3 Desember 2017 guna menjaga kinerja perseroan ditengah penurunan pasar. (Liputan6.com/Fery Pradolo)

Dia menambahkan, koleksi merchandising terpilih  yang terkurasi oleh pelanggan mengarah pada perbaikan berkelanjutan atas merek  eksklusif utama Matahari dengan margin yang sehat serta rasionalisasi merek dan kategori  produk, yang menghasilkan peningkatan penjualan dan produktivitas yang lebih tinggi.  

"Kami akan terus fokus pada peningkatan penawaran produk kepada pelanggan kami,  keunggulan operasional, kecermatan dalam biaya demi mendorong kinerja yang  unggul sambil meningkatkan kemampuan karyawan kami, dan mengelola bisnis dan  sumber daya kami dengan cara yang paling berkelanjutan,” ungkapnya.

“Sebagai cerminan dari  kepercayaan diri kami pada bisnis inti kami, kami tidak memiliki rencana akuisisi atau  investasi dan kami percaya fokus ini akan membantu kami mencapai pertumbuhan  dua digit atas penjualan dan laba di tahun depan,” ia menambahkan.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya