Banjir Surut, Warga Ranu Pani Lumajang Bersih-Bersih Rumah

Banjir bandang menerjang permukiman di Kawasan Desa Ranu Pani Kecamatan Senduro, Lumajang Pada Sabtu dini hari (8/10/2022).

oleh Hermawan Arifianto diperbarui 10 Okt 2022, 07:05 WIB
Warga membersihkan material lumpur akibat banjir bandang di Desa Ranu Pani Lumajang (Istimewa)

Liputan6.com, Lumajang - Banjir bandang menerjang permukiman di Kawasan Desa Ranu Pani Kecamatan Senduro, Lumajang Pada Sabtu dini hari (8/10/2022).

Sejumlah rumah dikabarkan mengalami rusak ringan hingga berat akibat terjangan banjir bandang tersebut. Banjir bandang itu terjadi setelah hujan lebat mengguyur Kawasan Ranu Pani Sejak hari Jumat hingga sabtu kemarin.

Sehingga saluran air di desa setempat tidak mampu menyalurkan aliran air bah bercampur lumpur, sehingga meluap ke jalan desa setempat.

Dari video yang beredar di media sosial akibat banjir tersebut warga Desa Ranu Pani  panik. “Ini lahar datang,”ucap warga seperti yang terekam dalam video tersebut.

Warga panik karena banjir bandang datang di saat sedang tengah beristirahat di rumah.

Kepala Desa Ranu Pani Untung Raharjo, membenarkan terjadinya banjir bandang tersebut. Kata dia banjir bandang itu telah menjadi fenomena alam yang datang setiap musim hujan.

“Tahun kemarin juga terjadi banjir di sini, tapi kejadian yang saat ini cukup besar. Karena akibat banjir ini sejumlah rumah rusak parah karena ambrol," ujar Untung Raharjo, Minggu ( 9/10/2022).

Kata Untung, saat ini warga sedang membersihkan rumah mereka yang terendam banjir lumpur.

"Banjir sudah surut dan warga sedang membersihkan rumah dari kotoran lumpur akibat banjir bandang semalam,”paparnya.


Sempat Terisolasi

Desa Ranupani sempat terisolasi akibat banjir dan tanah longsor yang menerjang kawasan setempat pada Jumat (7/10) malam hingga Sabtu.

"Desa Ranupani di Kecamatan Senduro diterjang banjir dan longsor akibat hujan deras yang mengguyur kawasan setempat, bahkan kami sempat kesulitan menjangkau desa itu," kata Komandan Komando Rayon Militer (Danramil) Senduro Kapten Arm Ony Ariyanto, di Lumajang, dilansir dari Antara, Sabtu (9/10/2022).

Dia menyebut ada beberapa titik longsor yang cukup parah saat menuju Desa Ranupani karena akses jalan tertutup longsor, sehingga tidak bisa dilalui oleh kendaraan roda empat dan dua.

"Memang penuh perjuangan untuk menjangkau Desa Ranupani karena ada enam titik longsor yang sangat parah, sehingga Desa Ranupani terisolir dan kami berusaha membuka akses jalan yang tertutup material longsor tersebut," tuturnya.

 

.

 

Infografis Banjir Bandang dan Longsor di Sulsel. (Liputan6.com/Abdillah)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya