Liputan6.com, Texas - Dua remaja ditangkap setelah deputi Texas mengatakan mereka diduga menembakkan 100 peluru dan "menghantam rumah yang salah" dalam penembakan di jalan. Insiden itu pun menewaskan seorang wanita yang tidak bersalah dan melukai satu orang lainnya lagi.
Dilansir NBC News, Minggu (9/10/2022), penembakan itu terjadi sekitar pukul 01:30 Selasa di sebuah rumah di San Antonio. Sheriff Bexar County Javier Salazar mengatakan para deputi sedang berpatroli di lingkungan itu ketika mereka mendengar serangkaian tembakan dan melihat sebuah kendaraan "melarikan diri dari daerah itu dengan kecepatan tinggi."
Advertisement
Kendaraan itu akhirnya dihentikan dan dua tersangka yang masih berusia 14 dan 15 pun ditangkap, kata Salazar pada konferensi pers. Kedua remaja itu didakwa dengan pembunuhan tingkat pertama dan penyerangan dengan senjata mematikan, kata sheriff dalam pembaruan pada hari Sabtu.
Korban yang meninggal dunia diduga merupakan seorang WNI bernama Novita Brazil.
Akun Twitter seorang WNI yang lain, dengan nama @lilithofbalkan, menuliskan bahwa wanita tersebut merupakan WNI yang menikah dengan pria AS.
"Salah seorang warga Indonesia yg menikah dengan orang Amerika terkena tembakan salah sasaran di rumahnya di San Antonio, Texas. Wajahnya tertembak beberapa kali dan sayangnya tidak dapat diselamatkan. Sekarang jenazahnya sedang diurus untuk diantarkan ke keluarganya di Semarang," tulisnya.
Pakai Kendaraan Bermotor Secara Tidak Sah
Remaja berusia 15 tahun itu juga didakwa menggunakan kendaraan bermotor secara tidak sah, dan remaja berusia 14 tahun karena menghindari penangkapan dengan berjalan kaki.
"Saya tidak berpikir mereka menunjukkan penyesalan apapun," kata sheriff tentang para tersangka.
Salazar mengatakan dia yakin para remaja itu "datang ke lokasi ini dan melakukan penembakan sambil berkendara" dan "menghantam rumah yang salah."
Advertisement
Korban Tewas
Korban mengatakan bahwa korban bernama Novita Brazil, yang berusia 25 tahun telah tewas.
Sheriff mengatakan Brazil sedang berada di kamar tidurnya melakukan beberapa pekerjaan ketika para tersangka menembakkan lebih dari 100 peluru berbagai kaliber ke rumahnya. Wanita kedua, yang merupakan tamu Airbnb yang menginap di salah satu kamar tidur, tertembak dan terluka.