Cegah Banjir dan Longsor, Petani Lumajang Diminta Beralih ke Pertanian Terasering

Bupati Lumajang Thoriqul Haq berharap masyarakat Ranu Pani mengubah konsep pertaniannya menjadi terasering.

oleh Hermawan Arifianto diperbarui 11 Okt 2022, 16:03 WIB
Proses pembersihan lumpur sisa pasca banjir bandar terus dilakukan dengan menggunakan alat berat (Istimewa)

Liputan6.com, Lumajang - Bupati Lumajang Thoriqul Haq berharap masyarakat Ranu Pani mengubah konsep pertaniannya menjadi terasering.

"Kami follow up sosialisasikan pertanian terasering harus dilakukan untuk persawahan dengan kemiringan yang sangat terjal karena kalau tidak ini membahayakan pemukiman padat," ujarnya, Senin (10/10/2022).

Menurut Cak Thoriq sapaan akrabnya, hal itu perlu dilakukan mengingat potensi longsor yang diakibatkan kemiringan tanah pertanian yang cukup curam.

Hujan deras yang terjadi pada Jumat malam hingga Sabtu kemarin membawa material lumpur dari lereng bukit pertanian masyarakat Ranu Pani yang mengakibatkan banjir bandang dan sejumlah titik terjadi longsor.

Thoriq menilai konsep pertanian yang digunakan oleh masyarakat Ranu Pani saat ini masih rawan longsor. Dengan dibuatkan lereng-lereng gunung terasering atau sengkedan, mencegah terjadinya longsor pada lereng sehingga lereng pegunungan menjadi lebih stabil.

Sementara, terkait penanganan bencana banjir bandang, bupati menjelaskan, bahwa saat ini prioritas utama adalah pembersihan akses jalan yang tertutup oleh material lumpur.

BPBD Lumajang dan Dinas Sosial juga telah mendirikan dapur umum untuk mencukupi kebutuhan logistik dan kebutuhan dasar masyarakat terdampak.

"Beberapa rumah harus diperbaiki, tahapan saat ini prioritas tentang jalur atau jalan tertimbun lumpur dibersihkan selanjutnya masyarakat yang rumahnya terdampak,”paparnya.

Pihaknya juga telah mensuplai sejumlah kebutuhan dasar seperti selimut, alas tidur kasur bahan makanan pokok dapur umum sudah dibangun.


Longsor dan Banjir

"Untuk kebutuhan dasar sudah ada di sini, prinsipnya sekarang masyarakat yang terdampak kami tangani, pembersihan lokasi juga ditangani," jelas Thoriq.

Hujan deras yang mengguyur lereng Gunung Semeru menyebabkan tanah longsor dan banjir yang disertai lumpur menerjang desa di kaki Gunung Semeru, Desa Ranu Pani, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang, hingga menyebabkan desa setempat terisolasi pada Sabtu (8/10/2022).

Selain menyebabkan belasan rumah rusak, tanah longsor juga menyebabkan akses jalan yang menghubungkan Kabupaten Lumajang dengan Kabupaten Malang melalui Desa Ranu Pani tidak dapat dilalui kendaraan, baik roda dua maupun roda empat

Infografis Banjir Bandang dan Longsor di Sulsel. (Liputan6.com/Abdillah)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya