Liputan6.com, Palembang - Kuliner selalu menjadi salah satu ciri khas yang dapat menggambarkan keunikan suatu daerah, termasuk di Palembang. Tak bisa dipungkiri, cita rasa kuliner yang berbeda di tiap daerah ini menjadi salah satu daya tarik bagi para wisatawan.
Salah satu kuliner yang juga menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan akan Kota Palembang adalah burgo. Bahkan, pada 2021, burgo telah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda Nasional oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
Meski bukan tergolong makanan utama, burgo tetap memiliki tempat tersendiri bagi para penimatnya. Makanan ini dapat ditemui di warung-warung khas Palembang dan biasanya disajikan bersama dengan makanan lain, seperti lakso, laksan, serta celimpungan.
Baca Juga
Advertisement
Burgo disebut terasa lebih nikmat jika disantap dalam keadaan hangat, sehingga warung-warung biasanya menjajakan makanan ini dengan kompor untuk menghangatkannya. Burgo dibuat dari beberapa bahan utama, seperti beras, sagu, ikan gabus, dan air.
Beberapa bumbu dapur tambahan juga menjadi salah satu rahasia kelezatan burgo, seperti lengkuas, ketumbar, kemiri, kencur, temu kunci, bawang merah, bawang putih, gula pasir, daun salam, serta sedikit kapur sirih. Selanjutnya, panekuk atau pancake ini dibuat dengan cara digoreng di atas wajan datar, layaknya membuat panekuk pada umumnya.
Kemudian, adonan tersebut dilipat dan digulung. Panekuk yang dilipat ini disajikan dalam kuah berwarna putih atau sup berbahan santan gurih yang dibumbui dengan ikan.
Biasanya, burgo akan dipotong-potong terlebih dahulu sebelum disajikan di atas piring. Tak lupa, taburan bawang goreng renyah juga ditambahkan untuk melengkapi kelezatan burgo.
Selain itu, sambal dan perasan jeruk nipis juga bisa ditambahkan untuk memberikan cita rasa pedas dan asam yang segar. Panekuk Palembang ini sangat cocok dijadikan menu sarapan atau sebagai kudapan selingan di sore hari.
Penulis: Resla Aknaita Chak