Liputan6.com, Jakarta - Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta Asep Kuswanto menyampaikan, total nilai kegiatan pembangunan fasilitas pengolahan sampah Landfill Mining dan RDF Plant di TPST Bantargebang sebesar Rp 1.070 triliun.
"Sudah termasuk kegiatan pengadaan tanah, konstruksi design and build, serta pengadaan sarana-prasarana penunjang lainnya," kata Asep di Bantargebang, Jalan Pangkalan V, Bekasi, Senin (10/10/2022).
Advertisement
Asep menjelaskan, sumber pendanaan pekerjaan ini berasal dari dana pinjaman daerah mendukung pemulihan ekonomi nasional (PEN) dan pendanaan APBD anggaran 2022.
"Sebesar Rp456.362.761.938,00 serta selebihnya bersumber dari pendanaan APBD Pemerintah Provinsi DKI Jakarta Tahun Anggaran 2022 sebesar Rp613.962.869.611,00," jelas Asep.
Asep mengatakan, pelaksanaan pekerjaan pengolahan sampah ini diharapkan dapat mendukung pemulihan ekonomi nasional secara optimal. Pada pengerjaan ini jumlah tenaga kerja puncak atau tertinggi mencapai 892 orang.
"Terdiri atas 753 orang tenaga kerja langsung serta 139 tenaga kerja tidak langsung," kata dia.
Sementara itu, ia menyebut target minimum Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) proyek Pembangunan Fasilitas Pengolahan Sampah Landfill Mining dan RDF Plant (Rancang dan Bangun) sebesar 40 persen. Selain itu, persentase penggunaan produk dalam negeri untuk pekerjaan konstruksi adalah 100 persen.
Pionir pelaksanaan Landfill Mining di Indonesia
Menurut Asep Jakarta menjadi pionir pelaksanaan Landfill Mining di Indonesia. Pilot project Landfill Mining di TPST Bantargebang telah dilakukan sejak tahun 2020 sampai dengan saat ini dengan kapasitas hingga 150 ton per hari.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meresmikan peluncuran atau soft launching fasilitas pengolahan sampah Landfill Mining dan RDF Plant. Nantinya sampah akan diolah menjadi energi refuse reduce.
"Alhamdulillah pagi hari ini kita bersyukur atas rahmat Tuhan Yang Maha Esa atas RDF Plant dan Landfill Mining di Bantargebang telah diluncurkan, soft opening kita lakukan ini adalah fasilitas pengolahan sampah baru dan sampah lama dari Bantargebang yang kemudian diolah menjadi refuse reduce sebuah energi terbarukan pengganti batubara," jelas dia.
Anies berharap fasilitas pengolahan sampah ini dapat merubah paradigma masyarakat dalam memandang pengelolaan sampah. Sejauh ini, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI juga telah melakukan penandatanganan nota kesepahaman dengan dua perusahaan untuk mengolah RDF.
"Dan kita berharap proyek ini tuntas dia akan bisa bukan saja memfasilitasi kebutuhan energi yang sekarang Alhamdulillah sudah ada off take carenya dari Indocement dan SBI tetapi juga ini adalah sebuah tempat yang publik bisa mendapatkan pengetahuan pendidikan," kata diam
Advertisement