Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyebut mantan Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi memiliki kemampuan dan kapasitas dalam mengelola sebuah organisasi. Oleh sebab itu, Jokowi memilih Hendrar Prihadi sebagai Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang Jasa Pemerintah (LKPP) masa jabatan 2022-2027.
Adapun Hendrar menggantikan posisi Azwar Anas yang diangkat Jokowi menjadi Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Reformasi dan Birokrasi (Menpan-RB) pada September 2022 lalu. Keduanya sendiri merupakan kader dari PDI Perjuangan (PDIP).
Advertisement
"Ya saya kan sudah kenal lama. Pak Hendi sebagai Wali Kota Semarang 2 periode. Saya mengikuti rekam jejaknya, track recordnya juga kemampuan dan kapasitasnya dalam mengelola sebuah organisasi," kata Jokowi usai pelantikan Kepala LKPP di Istana Negara Jakarta, Senin (10/10/2022).
"Ya tadi melihat kemampuan, integritas, rekam jejak itu yang saya lihat," sambungnya.
Dia meminta Hendrar untuk memperbaiki sistem pengadaan barang dan jasa sebab nilainya bisa mencapai ribuan triliun. Untuk itu, Jokowi ingin pengadaan barang dan jasa bisa dikelola dan dikendalikan dengan baik.
"Ruang-ruang untuk utamanya dalam rangka pengadaan barang dan jasa ini betul-betul bisa dikelola dan dikendalikan," ujarnya.
Selain itu, Jokowi meminta Hendrar untuk meningkatkan jumlah produk UMKM yang masuk ke e-katalog. Hal ini juga untuk menggencarkan gerakan cinta produk dalam negeri.
"Menyelesaikan utamanya produk-produk UMKM supaya semakin banyak, semakin meningkat yang bisa masuk ke e-katalog, baik e-katalog yang ada di pusat maupun e-katalog lokal. Ini penting," jelas dia.
"Sehingga gerakan cinta produk dalam negeri betul-betul nanti terimplementasikan dalam hal belanja pemerintah BUMN dan oleh daerah," sambung Jokowi.
Mantan Wali Kota Semarang
Sebagai informasi, Hendrar Prihadi pernah menjabat sebagai Wakil Wali Kota Semarang periode 2010-2012. Ia selanjutnya diangkat sebagai pelaksana tugas (Plt) Wali Kota Semarang pada 2012, setelah Wali Kota Semarang saat itu Soemarmo H.S. dinonaktifkan karena kasus suap kepada anggota DPR Kota Semarang Tahun Anggaran 2012.
Hendrar Prihadi, yang merupakan politikus PDI Perjuangan, kemudian dilantik sebagai Wali Kota Semarang definitif pada 2013-2015. Dia maju kembali sebagai petahana dan memenangkan Pilkada Kota Semarang 2015 berpasangan dengan Hevearita Gunaryanti Rahayu untuk menjabat pada periode 2016-2021.
Pada tahun 2019 Hendrar mendapatkan penghargaan sebagai salah satu wali kota terbaik di Asia (Asia Best Mayor Of The Year 2019 dalam Asia Global Award 2019) dari Asia Global Council (Dewan Global Asia).
Advertisement