Niat Hindari Banjir, Kapal di Nigeria Malah Tenggelam dan Tewaskan 76 Orang

Kecelakaan kapal di Nigeria telah menewaskan 37 orang.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 10 Okt 2022, 20:10 WIB
Ilustrasi kapal tenggelam (AFP Photo)

Liputan6.com, Anambra - Sedikitnya 76 orang dilaporkan tewas setelah kecelakaan kapal di negara bagian Anambra, Nigeria tenggara.

Kapal yang membawa sedikitnya 80 orang itu terbalik pada Jumat di daerah Ogbaru di negara bagian Anambra.

Dilansir BBC, Senin (10/10/2022), sebagian besar korban adalah perempuan dan anak-anak, yang berusaha menyelamatkan diri setelah komunitas mereka terendam banjir.

Presiden Muhammadu Buhari menyampaikan belasungkawa kepada keluarga para korban dalam kecelakaan "tragis".

Dia juga memerintahkan peninjauan langkah-langkah keamanan di seluruh sistem transportasi air negara itu, dan mengatakan bahwa layanan darurat harus melakukan segalanya untuk mempertanggungjawabkan mereka yang hilang.

Buhari meminta lembaga pemerintah "untuk memeriksa protokol keselamatan di feri transportasi ini untuk memastikan insiden seperti itu dihindari di masa depan". 

Laporan media lokal mengatakan, mereka yang berada di atas kapal itu menuju ke pasar Nkwo di Ogbakuba sebelum terbalik. Beberapa pejabat mengatakan kapal itu mengalami kerusakan mesin dan menabrak jembatan sebelum terbalik.

Thickman Tanimu, koordinator tenggara Badan Manajemen Darurat Nasional, mengatakan kepada kantor berita AFP: "Ketinggian air sangat tinggi dan terlalu berisiko untuk operasi pencarian dan penyelamatan yang lancar".

Gubernur Anambra Charles Soludo menambahkan bahwa kecelakaan itu mengejutkan warga dan pemerintah negara bagian, menyampaikan simpatinya kepada keluarga korban.

Kecelakaan kapal relatif sering terjadi di Nigeria, meskipun sebagian besar disebabkan kelebihan muatan atau tindakan keselamatan yang buruk.


Insiden Kapal Tenggelam di Nigeria

Ilustrasi kapal tenggelam. (dok. Joel Durkee/Unsplash.com)

Sekitar satu tahun lalu, lebih dari 150 orang masih hilang di barat laut Nigeria setelah sebuah kapal tenggelam di Sungai Niger pada Rabu 16 Mei.

Kapal tersebut diketahui kelebihan muatan - mengangkut penumpang yang berada dalam perjalanan ke pasar.

Kapal itu sedang melakukan perjalanan antara negara bagian tengah Niger dan Wara di negara bagian Kebbi barat laut ketika tenggelam, menurut keterangan dari manajer lokal Otoritas Saluran Air Pedalaman Nasional Nigeria, Yusuf Birma.

"Kapasitas kapal tidak sampai 180 penumpang," kata Birma, seperti dilansir AFP, Kamis (27/5/2021).

"Seperti yang kami terangkan, ada 20 orang yang telah diselamatkan, empat dikonfirmasi tewas, sementara 156 orang lainnya masih hilang dan mereka diyakini berada di dalam air," terang Birma.


Kapal Diketahui Tak Bisa Angkut Lebih dari 80 Orang

Ilustrasi kapal tenggelam (AFP Photo)

Birma mengatakan bahwa para penumpang kapal sedang menuju ke pasar di Malele di wilayah Borgu di negara bagian Niger, ketika kapal tenggelam satu jam dalam perjalanan.

"Kapal yang dimaksud adalah perahu kayu yang sudah tua dan kondisinya sangat lemah terapi orang-orang ini (nakhoda) tidak mau mendengarkan ketika kami memberitahu mereka untuk mengurangi jumlah penumpang yang mereka bawa di perahu itu," jelasnya.

Administrator distrik setempat, Abdullahi Buhari Wara sebelumnya menyebut kecelakaan itu terjadi karena kelebihan muatan, karena kapal itu dimaksudkan untuk mengangkut tidak lebih dari 80 penumpang.


Muatan Tambahan

Ilustrasi cuaca ekstrem sebabkan gelombang tinggi di perairan.

Kapal itu juga memuat karung pasir dari tambang emas, menurut Wara.

Awal bulan ini, 30 orang tenggelam ketika sebuah kapal yang kelebihan muatan terbalik di negara bagian Niger.

Kapal yang mengangkut 100 pedagang lokal itu terbelah hingga dua bagian selama badai ketika hendak kembali dari pasar lokal, menurut pejabat setempat.

Niger adalah sungai utama di Afrika Barat yang mengalir dalam bentuk bulan sabit melalui Guinea ke Delta Niger di Nigeria, dan merupakan rute perdagangan lokal utama untuk beberapa negara.

Infografis Rencana Kunjungan Jokowi ke Ukraina-Rusia di Tengah Konflik (Liputan6.com/Triyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya