Negosiasi Investasi Tesla di Indonesia Masih Berjalan

Negosiasi terkait investasi Tesla di Indonesia masih terus berjalan dengan baik

oleh Arief Aszhari diperbarui 10 Okt 2022, 18:12 WIB
Pendiri SpaceX dan Tesla Elon Musk (kaus hitam) foto bersama dengan Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan (kelima kiri), Duta Besar Indonesia untuk AS Rosan Roeslani (keempat kiri), Ketua Dewan Pertimbangan Kadin Anindya Novyan Bakrie (keempat kanan) dan para pengusaha Indonesia pada kunjungan kerja ke pabrik Tesla terbesar di Giga Factory Texas Amerika Serikat, Selasa (26/4/2022).  (Liputan6.com/HO/Kadin) 

Liputan6.com, Jakarta - Negosiasi terkait investasi Tesla di Indonesia masih terus berjalan dengan baik. Hal tersebut, dipertegas oleh Juru Bicara Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Jodi Mahardi.

"Tesla masih, negosiasinya tentu masih proses ya. Komunikasi dengan timnya Tesla juga kan sudah kirimkan tim juga ke sini. Dan masih berproses, yang pasti Ford juga kemaren sudah teken MoU, kami berharap juga Tesla bisa segera follow shot," ungkapnya saat ditemui di Hotel Dharmawangsa, Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu.

Lanjut Jodi, ia memastikan jika diskusi dengan pihak Tesla terus berjalan, terlebih sudah ada perwakilan pabrikan mobil listrik asal Amerika Serikat ini sudah ada yang datang ke Indonesia, untuk membahas rencana bisnis, meski belum ada kesepakatan.

Jika nantinya Tesla akan terlibat dalam ekosistem kendaraan listrik dari sisi rantai pasok, Jodi belum bisa memastikan apakah Tesla akan ikut mendirikan pabrik mobil listrik di Tanah Air.

"Mungkin masuk ke dalam salah satu bagian supply chain ya," ujar dia.


Kesepakatan Bisnis

Kendaraan Tesla Model 3 yang diproduksi di China (made in China) di gigafactory Tesla yang terletak di Shanghai, China pada 26 Oktober 2020. Tesla, pabrikan mobil AS, mengumumkan akan mengekspor 7.000 kendaraan Model 3 yang diproduksi di China ke Eropa pada Selasa (27/10). (Xinhua/Ding Ting)

Dia berharap kesepakatan bisnis bisa dihasilkan dalam waktu dekat, mengikuti Hyundai dan Ford yang lebih dulu mengeluarkan komitmen.

"Targetnya secepat mungkin karena beberapa perusahaan kaya Hyundai, Ford, komitmennya sudah detail," ungkapnya.

"Tentu kemarin pas Pak Luhut di Amerika juga ada jg beberapa masukan dari pihak industri otomotif nya juga yang sebetulnya masukannya juga untuk pihak pemerintah Amerika sendiri. Beberapa kebijakan mereka yang mungkin juga bisa menghambat investasi mereka di luar amerika," terang dia.

 

Infografis Cara Hindari Jeratan Pinjol Ilegal (Liputan6.com/Triyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya