100 Tahun Eka Tjipta: Gotong-Royong Bawa UMKM Naik Kelas

Berputarnya roda bisnis secara berkelanjutan, hanya tercapai bila masyarakat sekitar terangkat pula kesejahteraannya, demikian Sinar Mas menerjemahkan filosofi Eka Tjipta Widjaja.

oleh Tira Santia diperbarui 10 Okt 2022, 15:30 WIB
Board Member Sinar Mas, Frank Oesman Widjaja mengunjungi UMKM Binaan Pilar Usaha pada kegiatan Tjipta UMKM Fair, dukung UMKM naik kelas. (Dok Sinar Mas)

Liputan6.com, Jakarta - Sinar Mas Board Member Franky Oesman Widjaja mengatakan, nilai kebersamaan bangsa Indonesia baik dalam menghadapi tantangan maupun untuk mencapai tujuan, yakni gotong royong adalah formula keberhasilan. Hal ini ia ungkap dalam peringatan 100 tahun hari kelahiran pendiri Sinar Mas, Eka Tjipta Widjaja.

“Indonesia memiliki nilai luhur yang sangat bagus, gotong royong dan kekompakan. Nilai yang sama digunakan sebagai dasar membangun dan membawa Sinar Mas hingga sampai ke titik ini, berpadu dengan filosofi integritas, sikap positif, berkomitmen, perbaikan berkelanjutan, inovatif dan loyalitas, yang Pak Eka tanamkan,” jelas Franky dalam keterangannya, Senin (10/10/2022).

Berputarnya roda bisnis secara berkelanjutan, hanya tercapai bila masyarakat sekitar terangkat pula kesejahteraannya, demikian Sinar Mas menerjemahkan filosofi pendirinya. Karenanya pihaknya mendukung langkah pemerintah meluncurkan Gerakan Kemitraan Inklusif untuk UMKM Naik Kelas pada Senin 3 Oktober 2022 ini.

“UMKM menerima pendampingan dan bantuan untuk mendapatkan disiplin ilmu, teknologi, bahan baku, akses modal, dan akses pasar yang memadai sehingga bisa naik kelas," kata dia. 

Dukungan antara lain berasal dari perusahaan di bawah naungan Kamar Dagang dan Industri Nasional Indonesia yang mengajukan replikasi skema inclusive close loop flying wheel bagi usaha mikro, kecil dan menengah guna bermitra bersama sektor industri, pemerintah, lembaga riset, perguruan tinggi, dan lembaga keuangan hingga skala usaha mereka terus meningkat serta mampu bergabung dalam rantai pasok industri.

Sebelumnya, skema ini banyak digunakan industri kelapa sawit guna memberdayakan para petani independen atau plasma, yang kemudian direplikasi pada sejumlah sektor produksi pangan strategis Indonesia.

 


Menurunkan Tingkat Kemiskinan

Peringatan 100 tahun hari kelahiran pendiri Sinar Mas, Eka Tjipta Widjaja. (Dok Sinar Mas)

Menurut Franky, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah mendorong perusahaan-perusahaan kelas kakap untuk berpartisipasi dalam gerakan nasional ini dengan menyediakan insentif super deduction melalui Kementerian Keuangan.

"Bila kegiatan ini benar-benar diaplikasikan dengan tulus dan baik, akan membantu menurunkan tingkat kemiskinan di Indonesia.”

Perusahaan akan memanfaatkan dana tersebut guna membangun sentra pelatihan berbasis modul yang sesuai dengan kearifan lokal setiap daerah.

Para tenaga penyuluh yang belajar di sana, nantinya dapat merancang metode pelatihan yang sesuai dengan daerah asalnya, menerapkannya menggandeng perusahaan di wilayah kerja mereka.

Memanfaatkan perkembangan teknologi digital yang pesat, dirinya berharap dalam tiga tahun ke depan gerakan kemitraan ini akan mampu membangun pondasi yang kuat dalam menaikkelaskan UMKM guna mengentaskan kemiskinan.

“Terlebih dengan keberadaan nilai dasar gotong royong dan kebersamaan yang kita miliki,” ujarnya.

 


Tak Lupakan UMKM

Peringatan 100 tahun hari kelahiran pendiri Sinar Mas, Eka Tjipta Widjaja. (Dok Sinar Mas)

Dalam kesempatan yang sama, berlangsung juga Tjipta UMKM Fair yang menghadirkan puluhan pengusaha binaan pilar bisnis Sinar Mas beserta karya mereka.

“Pak Eka juga berangkat dari UMKM, sehingga selain belajar kewiraswastaan, sikap pantang menyerah, ulet, juga penting untuk diterapkan agar bisa sukses,” ujar Franky tentang mengapa Sinar Mas tak pernah melupakan UMKM.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya