Putin Murka, Kota-kota di Ukraina Dihujani Serangan Rudal dari Rusia

Ukraina telah menyerang banyak kota di Ukraina dengan rudal.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 10 Okt 2022, 18:00 WIB
Petugas penyelamat Ukraina membawa seorang wanita tua di bawah jembatan yang hancur di Irpin, dekat Kyiv, Ukraina, Jumat, 1 April 2022. Sejak Rusia menginvasi Ukraina pada 24 Februari 2022, kini perang yang berkecamuk memasuki hari ke-37. (AP Photo /Efrem Lukatsky)

Liputan6.com, Kiev - Kota-kota di Ukraina, termasuk ibu kota Kiev, telah dihujani oleh serangan rudal, tak lama setelah Presiden Rusia Vladimir Putin murka lantaran jembatan Krimea mendapat serangan.

Hal ini disampaikan oleh presiden Ukraina Volodymyr Zelensky yang juga menghubungkan isu Krimea ke Rusia.

"Ukraina berada di bawah serangan rudal. Ada informasi tentang serangan di banyak kota di negara kita," kata Kyrylo Tymoshenko, wakil kepala kantor presiden, di media sosial. Ia juga menyerukan penduduk untuk "tinggal di tempat penampungan".

Di Kiev, wartawan AFP mendengar beberapa ledakan keras mulai sekitar pukul 08.15 waktu setempat.

Serangan terakhir Rusia di Kiev terjadi pada 26 Juni.

Seorang wartawan AFP di kota itu mengatakan salah satu proyektil mendarat di dekat taman bermain anak-anak, dan asap mengepul dari kawah besar di lokasi tumbukan.

Beberapa pohon dan bangku di dekatnya hangus akibat ledakan, sementara beberapa ambulans telah tiba di daerah itu.

"Ibukota berada di bawah serangan teroris Rusia!" Walikota Kiev Vitali Klitschko mengatakan di media sosial, menambahkan bahwa serangan itu telah menghantam pusat kota.


Asap Hitam Membumbung

Penampakan langit Kiev usai serangan roket (Twitter/@AzovMolozensky)

Video yang diposting di media sosial menunjukkan asap hitam membubung di atas beberapa area di kota.

"Sirine serangan udara tidak mereda di sekitar Ukraina ... Sayangnya ada yang tewas dan terluka. Tolong jangan tinggalkan tempat penampungan," kata Presiden Volodymyr Zelenskyy di media sosial. Ia juga menuduh Rusia ingin "mengusir kami dari muka bumi" .

"Jaga dirimu dan orang yang kamu cintai. Mari sama-sama kita bertahan dan menjadi kuat."


Setelah Ledakan Jembatan Krimea

Rusia mengerahkan kekuatan angkatan darat, laut, dan udaranya dalam menggelar latihan terbesar di semenanjung Krimea (Sergel Savostyanov/TASS)

Serangan itu terjadi sehari setelah Moskow menyalahkan Ukraina atas ledakan di jembatan yang menghubungkan Krimea ke Rusia, yang menewaskan tiga orang.

"Penulis, pelaku dan sponsor adalah dinas rahasia Ukraina," kata Presiden Rusia Vladimir Putin tentang pemboman jembatan Krimea pada hari Sabtu, yang dia gambarkan sebagai "tindakan teroris".

Putin berbicara selama pertemuan dengan kepala komite investigasi yang telah dia bentuk untuk menyelidiki pemboman itu.


Pertemuan Putin dengan Dewan Keamanan

Presiden Rusia Vladimir Putin saat bertemu dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron di Moskow, Rusia, 7 Februari 2022. Vladimir Putin dan Emmanuel Macron berupaya menemukan titik temu atas Ukraina dan NATO di tengah kekhawatiran Rusia sedang mempersiapkan invasi ke Ukraina. (SPUTNIK/AFP)

Pemimpin Rusia itu bersiap untuk pertemuan dengan Dewan Keamanannya pada Senin malam, kata Kremlin kepada kantor berita lokal.

"Besok presiden merencanakan pertemuan dengan anggota tetap Dewan Keamanan," kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov. 

Ledakan yang menghantam jembatan itu memicu perayaan dari warga Ukraina dan lainnya di media sosial.

Tetapi Zelenskyy, dalam pidato malamnya pada hari Sabtu, tidak secara langsung menyebutkan insiden itu, dan para pejabat di Kyiv tidak secara langsung mengklaim bertanggung jawab.

 

Infografis Reaksi Global terhadap Serbuan Rusia ke Ukraina. (Liputan6.com/Trieyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya