Liputan6.com, Kiev - Para pemimpin Eropa bereaksi terhadap aksi barbar yang dilakukan oleh Vladimir Putin usai melakukan serangan rudal ke Ukraina.
Tak tanggung-tanggung, pihak Kiev menyebut saat ini saja sudah tercatat ada 83 serangan rudal ke sejumlah titik di Ukraina.
Advertisement
Beberapa jam sejak militer Rusia mulai menyerang kota-kota di sekitar Ukraina, reaksi sejumlah pemimpin Eropa muncul.
Presiden Prancis Emmanuel Macron mengadakan panggilan darurat dengan timpalannya dari Ukraina Volodymyr Zelensky.
Macron menegaskan kembali dukungannya untuk Ukraina dan menyatakan "keprihatinan" atas laporan korban sipil, kata Istana Elysee dalam sebuah pernyataan.
Kanselir Jerman Olaf Scholz telah berbicara dengan Zelensky, meyakinkannya dukungan dari Berlin dan dari negara-negara G7 lainnya, kata juru bicara pemerintah Jerman, dikutip dari laman BBC, Senin (10/10/2022).
Menteri Luar Negeri Polandia Zbigniew Rau menyebut serangan rudal itu sebagai "tindakan barbarisme dan kejahatan perang", menambahkan: "Rusia tidak bisa memenangkan perang ini. Kami mendukung Anda Ukraina!"
Menteri Luar Negeri Inggris James Cleverly menyatakan bahwa serangan Rusia terhadap para pemimpin sipil "tidak dapat diterima".
Menteri luar negeri Moldova, yang berbatasan dengan Ukraina barat dan memiliki wilayah sendiri yang dicaplok oleh Rusia (Transnistria), mengatakan beberapa rudal jelajah Rusia menargetkan Ukraina telah melintasi wilayah udaranya.
Moldova memanggil utusan Rusia ke negara itu untuk menuntut penjelasan atas pelanggaran tersebut.
Rusia Tembakkan 83 Rudal Hari Ini ke Ukraina
Keberingasan Vladimir Putin menjadi-jadi. Serangan Rusia di beberapa kota besar Ukraina menunjukkan bahwa Moskow masih memiliki kemampuan untuk menggunakan senjata presisinya dalam skala besar.
Juru bicara angkatan udara Ukraina Yuriy Ihnat mengatakan, Rusia meluncurkan 83 rudal hari ini.
Dikutip dari laman BBC, Senin (10/10/2022) kemudian lebih dari 43 telah ditembak jatuh oleh pasukan udaranya. Rudal, senjata Kalibr, Iskander dan Kh-101 diluncurkan dari Laut Kaspia dan Hitam.
Tak hanya ibu kota Kiev, sejumlah serangan juga menghantam Lviv dan Odesa menggunakan senjata Tu-95 dari sejauh Laut Kaspia, lebih dari 900km (560 mil) jauhnya.
Sementara itu, sebelum serangan hari ini, tembakan rudal juga dilakukan Rusia akhir pekan ini di Zaporizhzhya, menurut militer Ukraina.
Advertisement
Korban Tewas 8 Orang
Sejauh ini, korban tewas akibat serangan udara di Kiev Ukraina bertambah menjadi delapan warga sipil.
Tak hanya itu, serangan dari Rusia ini juga membuat 24 luka-luka, kata seorang Rostyslav Smyrnov, asisten Menteri Dalam Negeri Ukraina, dikutip dari laman BBC.
Enam mobil terbakar setelah serangan roket itu mendarat dan lebih dari 15 kendaraan lainnya rusak, kata Rostyslav Smyrnov dalam sebuah posting Facebook.
Dia menambahkan bahwa 30 pekerja layanan darurat dan enam unit tanggap darurat datang ke tempat kejadian di distrik Shevchenkivskyy Kiev.
Keterangan Otoritas Setempat
Walikota Kiev Vitaliy Klitschko mengatakan, ledakan menghantam distrik Shevchenkivskyy di pusat kota.
Dua ledakan terdengar di pusat Kiev sekitar pukul 08:00 waktu setempat. Ledakan tersebut direkam oleh jurnalis BBC yang kala itu tengah berada di balcon hotel.
"Kami menyaksikan salah satu serangan rudal. Sirene serangan udara terdengar sekitar 90 menit sebelumnya," kata jurnalis BBC.
Ini adalah pertama kalinya Kiev dihantam serangan selama beberapa bulan, seperti dikutip dari BBC, Senin (10/10/2022).
Gambar dan video di media sosial menunjukkan asap membubung di atas gedung-gedung di beberapa bagian kota Kiev.
Ledakan itu digambarkan jauh lebih sentral daripada serangan Rusia pada awal perang.
Advertisement