Bantu Ekonomi Rakyat, PAM JAYA Bagi-Bagi Beasiswa dan Sembako

PAM JAYA melalui Dharma Wanita berkolaborasi dengan Bank DKI dan Perumda Pasar Jaya bagikan 66 beasiswa dan 400 paket sembako bagi warga Marunda Kepu, Jakarta Utara.

oleh Liputan6.com diperbarui 10 Okt 2022, 23:32 WIB
Warga mengambil air minum gratis saat run for water di CFD, Jakarta, Minggu (25/3). Run For Water kolaborasi PAM Jaya, Palyja, dan Aetra mengkampanyekan Hari Air Dunia 2018 mengajak masyarakat ayo peduli air Jakarta. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta PAM JAYA melalui Dharma Wanita berkolaborasi dengan Bank DKI dan Perumda Pasar Jaya bagikan 66 beasiswa dan 400 paket sembako bagi warga Marunda Kepu, Jakarta Utara.

Kegiatan ini dihadiri oleh Camat Cilincing Anita Permata Sari, Lurah Marunda Kepu Agung D. Cahyo, Direktur Utama PAM JAYA Arief Nasrudin, Ketua Dharma Wanita PAM JAYA Lya Arief, dan warga Marunda Kepu.

Beasiswa dibagikan dalam bentuk tabungan Bank DKI senilai 500 ribu rupiah untuk 66 siswa di tingkat Sekolah Dasar serta bantuan pangan berupa 400 paket berisi beras dan susu diberikan kepada 400 KK di Marunda Kepu.

Selain itu, Dharma Wanita PAM JAYA juga melakukan sosialisasi kepada warga di Marunda Kepu untuk bijak dalam menggunakan air.

Penasihat Dharma Wanita Persatuan (DWP) Provinsi DKI Jakarta, Fery Farhati Baswedan dalam video sambutannya mengatakan, kegiatan “Budaya Peduli” oleh Dharma Wanita PAM JAYA merupakan aksi baik yang patut diapresiasi.

“Semoga kegiatan hari ini menjadi awal yang baik untuk terus menjalankan program Budaya Peduli ke depannya dan juga membawa kebermanfaatan yang luas bagi masyarakat,” ucap Feri, Senin (10/10/2022).

Ketua Dharma Wanita PAM JAYA, Lya Arief mengatakan, dengan mengetahui upaya-upaya penghematan air, maka perekonomian warga dapat terbantu dengan berkurangnya pengeluaran untuk membayar air.

“Pada dasarnya, kebutuhan minimal sehari-hari bagi rumah tangga adalah 10 m3 per bulan. Untuk mencapai itu, maka warga perlu memahami upaya-upaya bijak menggunakan air dalam keseharian,” ucap Lya Arief.

 


Bagian dari Program Penghematan Air

Warga mengantre mengambil air minum gratis saat run for water di CFD, Jakarta, Minggu (25/3). Run For Water kolaborasi PAM Jaya, Palyja, dan Aetra mengkampanyekan Hari Air Dunia 2018 mengajak masyarakat ayo peduli air Jakarta. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Melalui program beasiswa tingkat Sekolah Dasar, lanjut Lya, maka akan terjadi kolaborasi antara orang tua dan anak untuk melakukan penghematan air.

“Program beasiswa ini tidak berhenti pada hari ini saja, kami akan membuat program beasiswa sampai 6 bulan ke depan namun akan dievaluasi berdasarkan tingkat pemakaian air dan upaya penghematan yang dilakukan antara orang tua dan anak. Hal ini tentunya akan menciptakan generasi hebat di masa depan. Pemahaman dan perilaku yang diupayakan selama periode beasiswa, dapat menjadi kebiasaan dan pada akhirnya menjadi sikap keseharian,” tambah Lya Arief.

Direktur Utama PAM JAYA Arief Nasrudin menambahkan, bahwa sejak 2017, warga Marunda Kepu mendapatkan pelayanan air perpipaan melalui mekanisme master meter. Namun, untuk meningkatkan pelayanan, PAM JAYA berencana mengganti master meter menjadi pelayanan langsung (meter rumahan).

“Saat ini tim teknis sedang melakukan percepatan pelayanan di wilayah Marunda Kepu, kami mohon dukungan dan doa dari seluruh warga di Marunda Kepu agar proses pemasangan sambungan pipa ke wilayah Marunda Kepu berjalan lancar,” tutup Direktur Utama PAM JAYA.


PAM Jaya Targetkan 2 Juta Pelanggan Baru di 2030

Seorang anak saat mandi di dekat sungai di kawasan Latuharhari, Jakarta Pusat, Selasa (1/12). PAM Jaya menyatakan pasokan air baku yang ada di Jakarta masih belum memungkinkan untuk diolah menjadi sumber air baku utama. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

PAM Jaya menargetkan 2 juta pelanggan baru pada tahun 2030. Seiring dengan jumlah pelanggan tersebut, pendapatan yang ditargetkan akan diterima PAM Jaya setiap tahun yaitu Rp30 triliun.

"Dengan target 2 juta pelanggan tahun 2030 kemudian capaian nanti di tahun 2030 pendapatan Rp30 triliun," ujar Direktur Pelayanan PAM Jaya, Syahrul Hasan di kawasan Ancol, Jakarta Utara, Minggu (31/7/2022).

Syahrul menyampaikan, hingga 2021, PAM Jaya memiliki aset sebesar Rp2,2 triliun dengan pendapatan per tahun mencapai Rp2,6 triliun. Namun, uang tersebut berada di rekening tampungan. Sebab untuk saat ini, pengelolaan air perpipaan masih berada dalam kewenangan Palyja, dan Aetra, sesuai dengan kontrak sebelumnya.

Namun, Syahrul menegaskan per 1 Februari 2023, merupakan masa transisi bagi PAM Jaya untuk melakukan operasional mandiri perihal perpipaan, tanpa ada kewenangan Paljaya dan Aetra dalam pemanfaatan air perpipaan.

Syahrul menambahkan, pengelolaan mandiri air perpipaan oleh PAM Jaya akan berdampak terhadap pendapatan yang secara utuh dikelola oleh perusahaan.

"Kemudian PAM Jaya pendapatannya tahun depan itu Rp2,8 triliun. Ini BUMD paling seksi di Jakarta. karena enggak mungkin orang Jakarta enggak pakai air PAM Jaya," imbuhnya.

"Pendapatan captive (khusus) tadi membuat PAM Jaya berpikir keras bagaimana di tahun 2030 ekspansi kami bisa 100 persen cakupan layanan," imbuhnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya