Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Arsul Sani mengungkapkan, tidak akan terburu-buru untuk menyatakan sikap dalam menentukan sosok yang akan diusung sebagai calon presiden (capres) 2024. Sebab, menyadari bahwa posisi partai berlambang Ka'bah menjadi partai terbuncit di Parlemen.
Menurut Arsul, saat ini partainya tengah menunggu sikap partai politik (parpol) besar terutama PDI Perjuangan dalam menentukan siapa yang akan diusung. Dia menilai wajar apabila sikap partai-partai besar ditunggu banyak pihak, bahkan jika mereka terkesan mendominasi pilihan.
Advertisement
"Kalau saya melihatnya bagi PPP kita itu sudah paling kecil di Parlemen maka harus jadi anak yang smart. Bukan anak yang mudah mutungan, pemarah. Kalau enggak ini, gak mau, Smart itu ya kita dengarkan yang lebih besar itu" kata Arsul di Kompleks Parlemen Senayan, Senin (10/10/2022).
Arsul mengatakan, saat ini PPP ingin bersikap pandai dalam memutuskan siapa sosok yang akan mereka usung menjadi capres 2024. Sikap pandai itu, salah satunya dengan mendengarkan dan menunggu putusan-putusan partai besar.
"Itu kakak-kakak kita itu maunya gimana. Sebetulnya bukan berarti kita under pressure. Kita justru punya pilihan, cuma kita enggak harus memilih sekarang," ucapnya.
Kendato demikian, dia menyampaikan bahwa PPP juga memiliki mekanisme dalam menentukan siapa sosok capres yang akan diusung nanti. Melalui Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) yang direncanakan akan digelar pada awal tahun 2023.
"Itu pas kebetulan harlah PPP," ujar Arsul.
Salurkan Aspirasi kepada DPP PPP
Saat ini, kata Arsul, seluruh akar rumput PPP tengah menyalurkan aspirasinya kepada Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PPP terkait nama-nama capres yang akan diusung. Yang mana, nama-nama tersebut akan diputuskan dalam Mukernas nanti.
"Kita dari awal mengatakan, silakan kalian harus punya aspirasi tetapi kita itu sebagai partai ada forum pemusyawaratannya. Forum (Mukernas) inilah kita putuskan," imbuhnya.
Reporter: Alma Fikhasari
Sumber: Merdeka.com
Advertisement