Liputan6.com, Banyuwangi - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Banyuwangi meminta masyarakat waspada dalam menghadapi anomali cuaca.
Prakirawan BMKG Banyuwangi, Anjar Trionohadi mengatakan, perubahan yang terjadi dapat menyebabkan cuaca buruk hingga ekstrem.
Advertisement
"Pada saat pergantian musim kemarau ke penghujan seperti sekarang ini memang seringkali terjadi cuaca buruk," kata Anjar, Selasa (11/10/2022).
Cuaca buruk yang dimaksud adalah hujan deras disertai petir, terjadinya angin kencang hingga tingginya gelombang pasang air laut.
"Di pesisir selatan Banyuwangi ombak tingginya bisa mencapai 3-5 meter. Sedangkan di selat Bali 0,3-1,3 meter," ungkap Anjar.
Gelombang yang lumayan tinggi tersebut tentu tidak baik bagi aktivitas melaut para nelayan, khususnya di perairan selatan Banyuwangi.
Menurut BMKG, cuaca buruk yang tidak menentu itu diprediksi akan terjadi dalam beberapa hari kedepan.
"Sesuai prediksi untuk di seluruh Jawa Timur, cuaca buruk akan terjadi dalam tiga hari ini. Mulai tanggal 10-12 Oktober 2022," ucap Anjar.
Untuk itu, BMKG Banyuwangi mengimbau kepada seluruh masyarakat Banyuwangi agar selalu waspada dan tetap berhati-hati.
"Karena kondisi cuaca yang tidak menentu. Kami imbau masyarakat terus tingkatkan kewaspadaan," tutup Anjar Trionohadi.
BPBD Banyuwangi meminta masyarakat untuk tetap waspada pada musim penghujan saat ini. Sebab potensi bencana banjir di Banyuwangi terdapat di 17 Kecamatan. BPBD membagi dua tingkat kerawanan potensi bencana banjir. Yakni tingkat kerawanan banjir tinggi dan sedang.
10 Daerah Rawan Bencana di Banyuwangi
Adapun wilayah dengan tingkat kerawanan tinggi terdapat sepuluh kecamatan. Yakni Kecamatan Banyuwangi, Kabat, Kalibaru, Kalipuro, Licin, Muncar, Pesanggaran, Rogojampi, Siliragung, dan Wongsorejo.
Sedangkan wilayah dengan tingkat kerawanan banjir sedang, meliputi Kecamatan Bangorejo, Blimbingsari, Cluring, Gambiran, Genteng, Giri, Glagah, terakhir sebagian kelurahan di Kecamatan Banyuwangi.
"Untuk itu kami imbau agar masyarakat lebih waspada terutama yang tinggal di wilayah rawan bencana banjir," kata Plt Kalaksa BPBD Banyuwangi, Ilzam Nuzuli.
Advertisement