Liputan6.com, Jakarta - Google mematikan fitur dasbor Assistant Driving Mode. Fitur ini diumumkan Google di konferensi I/O 2019, dipamerkan pada tahun 2020, dan akhirnya diluncurkan secara resmi pada 2021.
Kepada 9to5Google, Google mengatakan terpaksa mematikan Assistant Driving Mode karena menyadari bahwa kebanyakan orang hanya menggunakan versi Maps saat mengemudi.
Advertisement
Mengutip Engadget, Selasa (11/10/2022), fitur ini memberi pengguna pengalaman Android Auto-lite di smartphone mereka saat mengemudi, dan secara efektif menggantikan aplikasi ponsel pintar Android Auto, yang dimatikan tahun lalu.
Assistant Driving Mode menampilkan halaman bergaya layar utama dengan Google Assistant di bagian atas, pemutar musik, dan kontrol volume di bawahnya, serta tombol untuk melakukan panggilan atau mengirim pesan.
Fitur yang ramah pengemudi ini dapat diakses dari Assistant dengan mengucapkan "Hai Google, luncurkan Mode Mengemudi," atau disematkan ke layar utama smartphone kamu.
Alih-alih membukanya dari Assistant atau home screen, versi Google Maps diluncurkan dari menu empat titik di kanan bawah saat kamu memulai navigasi.
Setelah terbuka, aplikasi akan menunjukkan deretan ikon besar untuk panggilan, pesan, serta aplikasi media yang mudah dilihat dan diakses saat mengemudi.
Anehnya, ketika kamu pertama kali meluncurkan mode itu di dalam Google Maps, Assistant Driving Mode menawarkan untuk menyematkan mode mengemudi lainnya ke home screen.
Google Ejek Apple, Dianggap Jadi Follower dalam Inovasi Smartphone
Belum lama ini Google mengadakan konferensi pers untuk meluncurkan flagship smartphone Google Pixel 7 series-nya. Perusahaan juga merilis smartwatch pertama mereka, Google Pixel Watch.
Uniknya, dalam konferensi pers, Google menyebut-nyebut Apple, iPhone 14, dan iOS 16.
Bukan hanya itu, Google juga menyebut tentang dukungan pesan RCS yang enggan diadopsi oleh Apple. Bukan hanya itu, Google juga mengkritik Apple dalam hal inovasi smartphone.
"Pixel selalu menjadi pemimpin dalam inovasi smartphone. Kami melihatnya sebagai kekaguman ketika orang lain di industri mengikuti kami, seperti 'AOD' dan 'At a Glance' untuk menempatkan informasi yang berguna langsung di layar kunci," kata VP Manajemen Produk Google Brian Rakovsky, sebagaimana dikutip dari Gizchina, Minggu (9/10/2022).
Rakovsky merujuk pada fitur baru di iOS 16 dan iPhone 14 Pro, yang menurutnya agak ketinggalan zaman.
"Tiga tahun lalu, kami meluncurkan semuanya, mulai dari sistem deteksi tabrakan mobil, hingga fitur lain seperti pemeriksaan keselamatan dan berbagi keadaan darurat," kata Rakovsky.
Sebelumnya September 2022, Apple memperkenalkan fitur deteksi kecelakaan mobil bersamaan kehadiran iPhone 14 series.
Advertisement
Google Minta Apple Adopsi Sistem Perpesanan RCS
iPhone 14 Pro dan Apple Watch menghadirkan lebih banyak fitur keamanan kepada pengguna. "Ini adalah rekor fitur terobosan untuk peluncuran pertama Pixel," tuturnya.
Sekadar informasi, salah satu konflik terbesar antara Apple dan Google saat ini adalah penolakan Apple untuk mengadopsi dukungan pesan RCS.
Terlepas dari seruan publik Google agar Apple mengadopsi RCS, Apple memang membatasi diri pada standar SMS dan iMessage.
Tim Cook pun beralasan penggunaan dukungan pesan RCS bukanlah hal yang diminta Apple kepada perusahaan. Untuk itu, pihaknya tidak kunjung mengadopsi pesan RCS.
Dalam acara peluncuran Google Pixel 7, Google sekali lagi menekankan Apple untuk mengubah arah sistem perpesanannya.
"RCS adalah standar industri modern untuk pengiriman pesan dan telah diadopsi oleh sebagian besar industri. Kami ingin setiap produsen perangkat memahami hal ini dan mengadopsi RCS untuk membuat SMS jadi lebih baik bagi setiap pengguna smartphone," kata pihak Google.
Infografis Google dan Facebook (Liputan6.com/Abdillah)
Advertisement