Rekomendasi Komisi Nasional Disabilitas soal Audit Stadion Pasca-Tragedi Kanjuruhan Arema

Ketua Komisi Nasional Disabilitas Republik Indonesia (KND RI) Dante Rigmalia menyampaikan rekomendasi soal audit stadion pascatragedi Kanjuruhan Arema.

oleh Ade Nasihudin Al Ansori diperbarui 12 Okt 2022, 13:21 WIB
Petugas polisi dan tentara berdiri di tengah asap gas air mata setelah berusaha membubarkan penonton yang memasuki lapangan Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, Indonesia, Sabtu, 1 Oktober 2022. (AP/Yudha Prabowo)

Liputan6.com, Jakarta Ketua Komisi Nasional Disabilitas Republik Indonesia (KND RI) Dante Rigmalia menyampaikan rekomendasi soal audit stadion pasca-tragedi Kanjuruhan Arema.

Dante menyerukan agar semua fasilitas olahraga, khususnya stadion sepak bola, menjadi ruang publik yang inklusif dan ramah terhadap penonton atau suporter, termasuk bagi kalangan disabilitas.

“Ini momentum yang baik untuk merevitalisasi semua sistem tata kelola dan fasilitas olahraga menjadi lebih inklusif, mudah diakses dan ramah khususnya bagi suporter dari kelompok disabilitas,” kata Dante mengutip keterangan pers yang diterima Disabilitas Liputan6.com, Selasa (11/10/2022).

Berdasarkan amanat Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2016 Tentang Penyandang Disabilitas, setiap Penyandang Disabilitas mempunyai hak yang sama di bidang keolahragaan, lanjut Dante.

Penyandang disabilitas juga berhak mendapatkan akses serta Akomodasi Yang Layak (AYL) untuk menikmati fasilitas publik. Ia memberi contoh, penyediaan AYL harus dimulai dari proses kemudahan pembelian tiket (ticketing), transportasi publik yang inklusif dan terintegrasi. Ini termasuk pula kemudahan mobilitas di area stadion, hingga penyediaan fasilitas khusus saat pertandingan berlangsung.

“Semua stadion seyogyanya dibenahi, apalagi sebentar lagi kita menjadi tuan rumah piala dunia sepak bola usia 20 tahun yang diselenggarakan oleh FIFA.”

Dante juga menyampaikan, pihaknya mendukung sepenuhnya langkah Presiden Joko Widodo dan FIFA untuk membenahi tata kelola dan fasilitas sepak bola di Indonesia.

Rekomendasi ini diberikan lantaran KND merupakan lembaga negara yang diamanati untuk mewujudkan penghormatan, perlindungan, dan pemenuhan hak-hak penyandang disabilitas di Indonesia.


Tiket Aksesibilitas

Aremania menggantung syal di sejumlah jembatan layang di Malang, setelah tragedi Kanjuruhan. Foto ini di jembatan layang, Jl Ahmad Yani, Kota Malang, Rabu (5/10/2022). (Bola.com/Iwan Setiawan)

FIFA yang merupakan badan olahraga sepak bola tertinggi di dunia telah menetapkan standar layanan dan fasilitas khusus bagi penonton atau penggemar dengan disabilitas.

Seperti diketahui, FIFA dan panitia penyelenggara harus memastikan semua orang dapat menikmati turnamen yang meliputi:

- Penyediaan fasilitas tiket khusus (tiket aksesibilitas)

- Layanan di bandara dan transportasi publik

- Fasilitas inklusif di dalam stadion

- Layanan hari pertandingan khusus bagi penyandang disabilitas.

Fasilitas tiket aksesibilitas diperlukan untuk menjamin kemudahan mendapatkan tiket. Panitia dapat melayani penjualan tiket melalui sistem online di portal digital dengan berbagai kategori. Mulai dari tiket untuk pengguna kursi roda, skuter mobilitas, akses terdekat dengan fasilitas penting seperti toilet dan ruang ganti, hingga fasilitas ruang sensori bagi disabilitas intelektual.

Fasilitas transportasi juga diperlukan untuk menyediakan transportasi yang nyaman dan akomodatif bagi penyandang disabilitas melalui berbagai sarana transportasi seperti:

- Bus lantai rendah yang nyaman bagi pengguna kursi roda atau skuter mobilitas

- Van sprinter sebagai layanan antar-jemput dari stadion dan stasiun

- Layanan taksi yang dapat diakses

- Guiding block di sebagian besar area stasiun atau terminal bus.


Fitur Stadion yang Ramah Disabilitas

Bunga, syal Arema dan coretan di tembok tanda duka cita memenuhi pintu keluar tribun 13 Stadion Kanjuruhan Malang. Pintu yang terlambat dibuka ditambah kekacauan akibat gas air mata membuat banyak suporter meninggal dunia (Liputan6.com/Zainul Arifin)

Untuk menjamin akses bagi penyandang disabilitas, semua stadion perlu dilengkapi dengan fasilitas seperti:

- Peta aksesibilitas

- Pusat transportasi

- Ruang aksesibilitas di semua blok toilet

- Toilet dan ruang ganti yang aksesibel

- Tim terlatih untuk mendukung dan membantu penyandang disabilitas

- Fasilitas informasi tertulis bagi disabilitas sensorik pendengaran

- Audio-Descriptive Commentary via smartphone bagi mereka yang memiliki gangguan penglihatan. Layanan ini seharusnya bisa diakses dengan mengunduh aplikasi yang akan memberi gambaran tentang suasana pertandingan dan suasana stadion.

Sedangkan, fasilitas di hari pertandingan yang diperlukan sejak kedatangan di stadion hingga waktu duduk di atas tribun yakni:

- Layanan bantuan setibanya di stadion

-  Layanan pengantaran ke pintu masuk

- Area parkir khusus penyandang disabilitas

- Bantuan kursi roda dan bimbingan ke kursi melalui rute yang nyaman

- Rute khusus dan jalur prioritas di titik masuk.

Layanan-layanan ini bisa diberikan oleh relawan. Tujuannya agar penonton bola disabilitas dapat memiliki pengalaman menonton bola yang sesuai dengan harapan.


Titah Jokowi

Suasana bagian dalam Stadion Kanjuruhan, Malang, Senin (3/10/2022). Tampak masih banyak barang-barang milik suporter yang tertinggal. (Bola.com/Iwan Setiawan)

Tragedi Kanjuruhan Arema adalah kerusuhan suporter bola di Stadion Kanjuruhan, Malang pada 1 Oktober 2022. Tragedi ini mengakibatkan ratusan orang meninggal dunia dan banyak pula yang luka-luka.

Pasca tragedi kemanusiaan di Kanjuruhan, Malang, Presiden Joko Widodo (Jokowi) memerintahkan kepada Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali segera melakukan audit terhadap stadion sepak bola yang ada di Tanah Air.

Perintah tersebut dilayangkan sebagai respons presiden Jokowi untuk menjamin keamanan suporter sepak bola Tanah Air. Tujuannya, agar di masa depan tidak ada lagi tragedi kemanusiaan seperti yang terjadi di Kanjuruhan.

KND pun mendukung sepenuhnya langkah audit terhadap seluruh fasilitas dan kelayakan semua stadion sepak bola di Indonesia.

“Sebelumnya, kami atas nama KND mengucapkan duka yang mendalam kepada semua korban jiwa atau luka-luka. Semoga keluarga besar Aremania diberikan ketabahan dan kesabaran dalam menghadapi musibah,” kata Dante.

Ia juga menyampaikan, tidak menutup kemungkinan para korban luka-luka berat yang hingga saat ini dirawat di rumah sakit berpotensi menjadi penyandang disabilitas. Baik disabilitas fisik atau pun disabilitas mental jika tidak diberikan penanganan medis atau psikologis yang tepat. 

“Maka dari itu, kami meminta kepada pemerintah untuk menjamin penanganan medis yang terbaik bagi semua korban, termasuk pendampingan khusus bagi korban dengan trauma mendalam,” pungkasnya.

Infografis Pembentukan TGIPF dan Penyidikan Tragedi Kanjuruhan. (Liputan6.com/Trieyasni)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya