Liputan6.com, London - Mata-mata Inggris membeberkan keterpurukan Rusia di perang Ukraina. Ia melaporkan bahwa Moskow kehabisan senjata dan Kremlin telah menelan banyak kerugian lantaran tentaranya sudah beribu yang tewas dan peralatan perang ikutan rusak.
Sir Jeremy Fleming, kepala GCHQ menyampaikan pidato publik -- hal yang langka dilakukan. Ia mengatakan, angkatan bersenjata Ukraina telah "mengubah arus" di medan perang, baik secara fisik maupun di dunia maya.
Advertisement
Dalam pidatonya di Royal United Services Institute (RUSI) di London, direktur GCHQ menyinggung tentang perang di Ukraina, dikutip dari laman Sky News, Selasa (11/10/2022).
Dia menyebut pengambilan keputusan oleh Presiden Rusia Vladimir Putin itu "cacat", menyusul banyak kegagalan dalam upaya merebut Kiev pada hari-hari pertama perang.
"Ini adalah strategi taruhan tinggi yang mengarah pada kesalahan strategis," kata Sir Jeremy, menurut kutipan pidato yang dirilis pada Senin malam.
"Biaya Rusia untuk para tentara dan peralatan sangat mahal. Kami tahu bahwa persediaan dan amunisi mereka hampir habis."
"Pasukan Rusia kelelahan," tambahnya.
Hasil mata-mata Sir Jeremy Fleming juga menyebut, banyak tentara Rusia melarikan diri dari wajib militer.
83 Rudal Dikirim Rusia ke Ukraina
Keberingasan Vladimir Putin menjadi-jadi. Serangan Rusia di beberapa kota besar Ukraina menunjukkan bahwa Moskow masih memiliki kemampuan untuk menggunakan senjata presisinya dalam skala besar.
Juru bicara angkatan udara Ukraina Yuriy Ihnat mengatakan, Rusia meluncurkan 83 rudal hari ini.
Dikutip dari laman BBC, Senin 10 Oktober 2022, kemudian lebih dari 43 di antaranya telah ditembak jatuh oleh pasukan udaranya. Rudal, senjata Kalibr, Iskander dan Kh-101 diluncurkan dari Laut Kaspia dan Hitam.
Tak hanya ibu kota Kiev, sejumlah serangan juga menghantam Lviv dan Odesa menggunakan senjata Tu-95 dari sejauh Laut Kaspia, lebih dari 900km (560 mil) jauhnya.
Sementara itu, sebelum serangan hari ini, tembakan rudal juga dilakukan Rusia akhir pekan ini di Zaporizhzhya, menurut militer Ukraina.
Korban Tewas
Sejauh ini, korban tewas akibat serangan udara di Kiev Ukraina bertambah menjadi delapan warga sipil.
Tak hanya itu, serangan dari Rusia ini juga membuat 24 luka-luka, kata seorang Rostyslav Smyrnov, asisten Menteri Dalam Negeri Ukraina, dikutip dari laman BBC.
Enam mobil terbakar setelah serangan roket itu mendarat dan lebih dari 15 kendaraan lainnya rusak, kata Rostyslav Smyrnov dalam sebuah posting Facebook.
Dia menambahkan bahwa 30 pekerja layanan darurat dan enam unit tanggap darurat datang ke tempat kejadian di distrik Shevchenkivskyy Kiev.
Advertisement
Keterangan Otoritas Setempat
Walikota Kiev Vitaliy Klitschko mengatakan, ledakan menghantam distrik Shevchenkivskyy di pusat kota.
Dua ledakan terdengar di pusat Kiev sekitar pukul 08:00 waktu setempat. Ledakan tersebut direkam oleh jurnalis BBC yang kala itu tengah berada di balcon hotel.
"Kami menyaksikan salah satu serangan rudal. Sirene serangan udara terdengar sekitar 90 menit sebelumnya," kata jurnalis BBC.
Ini adalah pertama kalinya Kiev dihantam serangan selama beberapa bulan, seperti dikutip dari BBC, Senin (10/10/2022).
Gambar dan video di media sosial menunjukkan asap membubung di atas gedung-gedung di beberapa bagian kota Kiev.
Ledakan itu digambarkan jauh lebih sentral daripada serangan Rusia pada awal perang.
Serangan Serupa di Lviv
Selain menyerang ibu kota Kiev, Rusia dilaporkan turut melakukan serangan di Lviv, wilayah barat Ukraina.
Serangan ini dilakukan di hari yang sama setelah Kiev dihantam serangan udara yang menewaskan warga sipil.
"Sejauh ini kami telah menerima laporan tentang serangan di pusat negara, Zaporizhizia dan sekarang Lviv, di barat Ukraina," lapor BBC, Senin (10/10/2022).
Gubernur Lviv telah mengkonfirmasi di Telegram bahwa kota dekat perbatasan dengan Polandia itu terkena serangan pagi ini.
Andriy Sadovy memberikan peringatan kepada penduduk di kota tersebut untuk mengungsi ke luar bangunan.
Dia juga mengatakan bahwa pemadaman sinyal ponsel bersifat sementara dan akan dipulihkan sesegera mungkin.
Advertisement