Liputan6.com, Jakarta Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Tito Karnavian mengapresiasi platform SATUSEHAT besutan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Menurutnya, platform SATUSEHAT dinilai sebagai salah satu bentuk transformasi digital kesehatan yang mampu menjawab tantangan integrasi data di fasilitas kesehatan.
Integrasi data platform SATUSEHAT tersebut dilakukan antar Puskesmas, rumah sakit, dan fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) lainnya di seluruh Indonesia.
Advertisement
SATUSEHAT merupakan sebuah platform digital yang mengintegrasikan data, analisis, dan layanan yang mendukung pertukaran data kesehatan individu antar fasyankes. Data ini akan tercatat dan terekam secara digital dengan aman melalui persetujuan (consent) pemilik data dan hanya dapat diakses oleh pihak yang berkepentingan.
“Bapak Mendagri mengapresiasi berbagai program transformasi digital yang kami pamerkan di sini, salah satunya SATUSEHAT,” kata Chief of Digital Transformation Office (DTO) Kemenkes RI Setiaji melalui pernyataan resmi yang diterima Health Liputan6.com baru-baru ini.
"Beliau berharap SATUSEHAT ini dapat segera diterapkan untuk mendorong simplifikasi pelaporan serta meningkatkan efisiensi belanja kesehatan APBD setiap daerah."
Platform SATUSEHAT Kemenkes turut berpartisipasi dalam pameran Indonesia International Smart City Expo & Forum (IISMEX) yang diselenggarakan oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) di Jakarta Convention Center pada 5 - 7 Oktober 2022.
Akses Data Real-time
Bagi pemerintah daerah (pemda) dan manajemen fasyankes, integrasi SATUSEHAT dapat mendorong simplifikasi pelaporan karena berbasis digital dan dapat menghindari duplikasi pencatatan yang semula dilakukan pada sistem yang berbeda-beda.
SATUSEHAT juga diyakini dapat meningkatkan efisiensi operasional pelayanan kesehatan dan lebih ramah lingkungan dengan mengurangi pencetakan lembar rekam medis secara fisik karena penerapan Rekam Medis Elektronik (RME) yang terintegrasi SATUSEHAT.
Setiaji melanjutkan, pemda dapat mengakses data kesehatan secara near real-time melalui dashboard SATUSEHAT, sehingga dapat mengambil kebijakan secara cepat jika sewaktu-waktu ditemukan adanya peningkatan kasus maupun bencana kesehatan yang signifikan.
"Dengan adanya SATUSEHAT juga diharapkan dapat mendorong pembuatan kebijakan berbasis data sehingga dapat meningkatkan kinerja dan ketepatan pelaksanaan program dan pelayanan kesehatan di masyarakat," imbuhnya.
"Lalu, dengan integrasi SATUSEHAT, ketika pasien dirujuk atau berpindah fasyankes untuk berobat, mereka tidak perlu lagi membawa setumpuk dokumen resume rekam medisnya. Pasien juga bisa mendapatkan informasi mengenai kondisi kesehatannya dengan lebih transparan.
Advertisement
Uji Coba ke Jawa Tengah
Perkembangan terkini, platform SATUSEHAT sedang dalam tahap uji coba ke sejumlah fasyankes.
“Uji coba integrasi dengan Puskesmas kemarin sudah kita mulai pada akhir September 2022 dan berhasil dilakukan kepada 738 Puskesmas se-Jawa Timur," sambung Setiaji yang juga Staf Ahli Menteri Kesehatan bidang Teknologi Kesehatan.
"Ke depan, akan dilanjutkan ke Jawa Tengah dan seluruh provinsi di Pulau Jawa - Bali.”
Sebelumnya, sebanyak 738 Puskesmas di bawah naungan Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Timur telah sukses melakukan uji coba integrasi sistem ke dalam SATUSEHAT. Uji coba ini dilakukan Kemenkes untuk mengetahui kesiapan Puskesmas sebagai penyedia layanan kesehatan primer dalam menjalankan program transformasi teknologi kesehatan.
Jawa Timur menjadi provinsi permulaan untuk uji coba integrasi Puskesmas dengan SATUSEHAT setelah Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan (Dirjen Yankes), Pusat Data dan Teknologi Informasi (Pusdatin), dan DTO Kemenkes melakukan kunjungan dan penilaian atas aktivitas Puskesmas dalam menggunakan Sistem Informasi Manajemen Puskesmas (SIMPUS) pada akhir Agustus 2022.
12 Ribu Fasyankes Terintegrasi Tahun 2022
Puskesmas masuk ke dalam skema uji coba integrasi SATUSEHAT seperti halnya yang sedang dilakukan pada peserta Alfa dan Beta. Alfa merupakan kelompok uji coba yang terdiri dari 32 RSUD di DKI Jakarta beserta sembilan RS vertikal.
Sementara itu, kelompok beta terdiri dari 41 fasyankes yang berasal dari RS swasta, laboratorium, praktik mandiri, dan apotek yang terpilih setelah mendaftar untuk uji coba dan telah melalui seleksi dan assesmen Kemenkes.
Pada Juli 2022, Chief Digital Transformation Office (DTO) Kemenkes Setiaji mengatakan, bahwa SatuSehat akan bisa menyajikan berbagai macam data dari berbagai macam standardisasi.
“SatuSehat merupakan platform yang nantinya akan menyediakan berbagai macam data baik rekam medis maupun resume medis yang saling terhubung dan didukung keamanan datanya oleh Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN),” ujar Setiaji saat 'Peluncuran SATUSEHAT' di Jakarta Selatan, Selasa (26/7/2022).
Data ini akan banyak bermanfaat, bukan hanya terkait untuk rujukan tapi juga untuk menunjang layanan kesehatan.
“Sebelum melakukan peluncuran ini kami sudah melakukan uji coba di beberapa rumah sakit baik di tingkat daerah maupun dinas kesehatan DKI Jakarta yang secara khusus mendukung 32 rumah sakit daerah agar bisa terhubung dengan SatuSehat ini,” pungkas Setiaji.
Kemenkes pun menargetkan, setelah serangkaian uji coba SATUSEHAT selesai terlaksana, setidaknya 12.000 fasyankes akan terintegrasi dengan SATUSEHAT pada tahun 2022 dan seluruh fasyankes pada tahun 2023 mendatang.
Advertisement