12 Oktober 1967: The Naked Ape Terbit, Buku Fenomenal yang Sebut Manusia Spesies Kera

Buku fenomenal ini terbit 55 tahun silam. Desmond Morris merilis The Naked Ape, buku yang membahas manusia sebagai salah satu spesies kera.

oleh Liputan6.com diperbarui 12 Okt 2022, 06:00 WIB
Ilustrasi evolusi manusia. (OpenClipart-Vectors/Pixabay)

Liputan6.com, London - 55 tahun silam, ahli zoologi Dr. Desmond Morris mengejutkan dunia dengan tulisannya yang membahas tentang manusia yang dikaitkan dengan hewan.

Dikutip dari laman BBC, Selasa (11/10/2022), buku berjudul The Naked Ape -- Kera yang Telanjang -- itu diterbitkan Kamis, 12 Oktober 1967. Menurut klaim sains-nya, dari 193 spesies monyet dan kera di planet ini, hanya manusia yang tidak seluruhnya tertutup rambut, Morris menyebutnya sebagai kera telanjang.

Mantan kurator mamalia ini mengatakan, dia ingin mempopulerkan dan mengungkap sains temuannya.

Buku yang dianggap provokatif ini menyoroti perilaku dan masyarakat kita sendiri, menggambarkan cara kita "memberi makan, tidur, berkelahi, berhubungan seksual, dan membesarkan anak".

Dia menyoroti beberapa fakta mengejutkan di dunia ilmiah dan non-ilmiah. Sebagai contoh, keterangannya tentang Homo sapiens sebagai "primata terseksi yang masih ada". Menurutnya, ciri-ciri fisik tertentu pada manusia memiliki sensitivitas seksual yang lebih tinggi dari primata lain.

Buku fenomenal ini sukses besar, bahkan Daily Mirror telah membuat serial berita sains mengenai buku ini.

The Naked Ape terjual hingga 80.000 pound sterling (Rp 1,36 miliar) di Amerika Serikat dan 70.000 pound sterling (Rp 1,19 milyar) di Inggris dan Eropa.

Akan tetapi, para kritikus buku justru mencap Morris sebagai "seorang amatir yang kurang informasi" dan terlalu menyederhanakan dan mendistorsi cara kita berperilaku dengan menciptakan potret zoologi manusia.


Terlilit Pajak

Charles Dawson mengklaim telah menemukan dan menyatukan fragmen yang diklaim berusia 500 ribu tahun yang dijulukinya sebagai Piltdown Man.

Dr. Morris dan istrinya berencana meninggalkan Inggris sebagai orang buangan pajak, setelah mengetahui bahwa Inland Revenue -- lembaga perpajakan Inggris -- akan mengiriminya tagihan sebesar 180.000 pound sterling (Rp 3,06 miliar).

Dia mengatakan kepada surat kabar Daily Mail, "Kecepatan dan waktu dari semua ini agak menghancurkan saya. Saya sekarang dihadapkan pada situasi, akan beralih ke menulis sebagai aktivitas utama saya".

"Cukup pasti bahwa saya akan pergi ke luar negeri meskipun saya akhirnya belum mengetahui detailnya."

Desmond Morris memulai karirnya sebagai kepala unit TV dan film Granada di Kebun Binatang London pada 1956, kemudian menjadi kurator mamalia.

Segera setelah The Naked Ape mulai dijual di Inggris, Morris beremigrasi ke Malta, Eropa Selatan untuk menghindari tagihan pajak yang besar itu.

The Naked Ape, buku terlaris pertamanya, diterjemahkan ke dalam 23 bahasa dan diikuti oleh banyak buku dan program TV lain tentang perilaku hewan dan sosial.


Fosil Kera Prasejarah Ini Ubah Pandangan Tentang Evolusi Manusia

Lucy merupakan `nenek moyang` manusia dan termasuk ke dalam keluarga hominid atau kera besar (Doc: Mirror)

Sementara itu, 2019 lalu, ditemukan fosil kera yang mempengaruhi dan memperbarui teori evolusi manusia.

Sejumlah fosil kera ditemukan di Jerman Selatan. Kera yang diperkirakan hidup 11,6 juta tahun lalu dapat secara dramatis mengubah pemahaman tentang evolusi manusia, yaitu berjalan tegak dengan kedua kaki.

Para ilmuwan mengatakan, kera yang disebut Danuvius guggenmosi ini memiliki gabungan anggota tubuh manusia dan kera. Anggota tubuh Danuvius guggenmosi pada bagian bawah berbentuk lurus yang membuatnya dapat berjalan dengan kedua kaki. Sementara di bagian atas, ia memiliki lengan panjang seperti kera yang dapat direntangkan untuk meraih cabang-cabang pohon.

Seperti dikutip dari DW, Minggu (10/11/2019), temuan ini menunjukkan Danuvius mampu berjalan tegak dengan dua kaki serta menggunakan keempat anggota badannya saat memanjat pepohonan.

Para peneliti mengatakan, temuan ini menunjukkan bahwa bipedalisme berasal dari nenek moyang manusia dan kera besar yang mendiami Eropa, alih-alih berasal dari leluhur di Afrika, benua tempat spesies Homo sapiens pertama kali muncul sekitar 300.000 tahun lalu. Yang termasuk kera besar adalah simpanse, bonobo, gorila dan orangutan.

Sebelum penemuan ini, para peneliti percaya bahwa bukti fosil tertua bipedalisme dalam evolusi manusia berasal dari sekitar 6 juta tahun yang lalu di daerah yang kini masuk wilayah Kenya dan jejak kaki manusia di Pulau Kreta, Yunani.


1859: Rilis Perdana Karya Charles Darwin, Teori Evolusi Manusia

Disney kini tengah mengembangkan film bertema Charles Darwin dengan gaya petualangan ala Indiana Jones.

Dari manakah teori evolusi manusia?

Pada abad sebelumnya, Charles Darwin telah menerbitkan buku populernya yang membahas tetang teori ini.

Sejarah mencatat 24 November 1859 sebagai momen rilis perdana On the Origin of Species by Means of Natural Selection. Sebuah karya ilmiah inovatif dari naturalis Inggris Charles Darwin yang diterbitkan di Inggris.

Dalam bukunya, teori Darwin menyatakan bahwa organisme dapat berevolusi secara bertahap melalui proses 'seleksi alam'. Saat itu, organisme dengan variasi genetik yang sesuai di lingkungan mereka akan cenderung dapat memperbanyak keturunan, dari pada organisme dari spesies yang sama tetapi tidak memiliki variasi. Sehingga hal itu bisa mempengaruhi susunan genetik keseluruhan spesies itu.

Darwin, yang dipengaruhi oleh seorang karya naturalis Prancis Jean-Baptiste de Lamarck dan ekonom Inggris Thomas Malhus, mendapatkan sebagian besar bukti teorinya selama ekspedisi survei lima tahun di atas kapal HMS Beagle pada tahun 1830-an.

Dilansir dari History, Darwin mengunjungi berbagai tempat, seperti Kepulauan Galapagos dan Selandia Baru, dan mendapatkan pengetahuan yang mendalam mengenai flora, fauna, dan geologi dari banyak negeri. Informasi ini, bersama dengan studinya mengenai variasi dan kawin silang setelah dirinya kembali ke Inggris, terbukti sangat berharga dalam pengembangan teorinya mengenai evolusi organik.

Bagaimana dengan evolusi manusia? 

Selanjutnya klik di sini ...

Infografis orangutan korban senapan angin. (foto: Liputan6.com / cop / edhie)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya