Liputan6.com, Jakarta - Terjadi ledakan di Jembatan Kerch yang berwilayah di Crimea pada 8 Oktober 2022. Rekaman dan gambar yang dibagikan secara luas di media sosial menunjukkan bahwa bagian jalan runtuh dan gerbong kereta api terbakar di jembatan terpanjang di Eropa itu.
Menurut saksi mata dan rekaman video yang beredar, suara ledakan besar terdengar sebelum kebakaran besar terjadi. Akibat peristiwa ini, layanan kereta api ke Crimea untuk sementara dihentikan setelah ledakan dan penjualan tiket dihentikan sementara, demikian menurut Russian Railways. Selain itu, pihak berwenang juga membatalkan perjalanan bus dari Krimea.
Advertisement
Laporan kantor berita resmi TASS mengutip Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov, Presiden Rusia Vladimir Putin telah memerintahkan pembentukan komisi negara untuk menyelidiki insiden itu. Presiden Putin juga mengamuk usai jembatan Kerch di Crimea hancur, pekan lalu.
Presiden Putin bahkan menuding Ukraina sebagai dalang insiden ledakan di Crimea. Ia pun bersumpah akan melancarkan balasan dahsyat atas kehancuran jembatan itu.
Berdasarkan laporan, sebagian Jembatan Kerch hancur usai truk yang mengangkut bahan bakar minyak (BBM) meledak pada akhir pekan lalu. Imbas insiden ini tiga orang tewas dan jalan serta rel di jembatan rusak parah.
Sekadar informasi, jembatan tersebut dipandang sebagai simbol pencaplokan Krimea atas Rusia, serta signifikansinya terhadap rute pasokan tentara Rusia ke Ukraina. Ledakan di Jembatan Kerch ini terjadi satu hari setelah ulang tahun Presiden Vladimir Putin ke-70.
Dua Bagian Utama Jembatan Hancur
Akibat ledakan di jembatan tersebut, Kremlin diduga telah membuat serangan balasan dengan menghujani rudal di banyak kota di Ukraina, termasuk di ibu kota Kyiv.
Berikut ini beberapa fakta ledakan Jembatan Kerch di Crimea :
1. Penyebab Ledakan Belum Diketahui
Dilansir Reuters, belum ada keterangan pasti mengenai penyebab ledakan tersebut. Namun, sejumlah pejabat Rusia mengatakan bahwa insiden ini terjadi karena sebuah truk yang melintasi jembatan meledak.
Jembatan ini terbagi dua, yaitu untuk kendaraan biasa, sementara bagian kedua untuk jalur rel kereta api. Api akibat ledakan itu juga membakar satu kereta pembawa bahan bakar di sebelahnya.
2. Dua Bagian Utama Jembatan Hancur
Akibat ledakan ini, dua bagian utama dari Jembatan Kerch itu hancur sehingga operasional di jalan yang dibangun pada 2018 lalu itu terhambat.
Pasokan untuk pasukan Rusia yang bertempur di selatan Ukraina pun diperkirakan bakal terlambat. Tak hanya itu, Reuters melaporkan bahwa antrean kendaraan sipil yang hendak mengakses jembatan itu pun terlihat sudah mengular pada Minggu.
Advertisement
Tembatan Terpanjang Di Eropa
3. Satu-satunya Penghubung Langsung Krimea dan Rusia
Disebut juga sebagai Jembatan Selat Kerch atau Jembatan Kerch, Jembatan Krimea memiliki panjang hingga 12 mil (19 km). Berada di atas Selat Kerch, jembatan ini menjadi satu-satunya penghubung langsung antara jaringan transportasi Rusia dan semenanjung Krimea, yang dicaplok Moskow dari Ukraina pada 2014.
Jembatan ini adalah proyek unggulan bagi Putin. Presiden Rusia itu pada 2018 meresmikannya secara langsung untuk lalu lintas jalan raya. Dalam sebuah perayaan meriah, Putin saat itu terlihat sumringah mengendarai truk melintasi jembatan yang kini rusak itu.
Jembatan Krimea terdiri dari jalan raya dan kereta api dengan jalur terpisah, dengan kedua jalur disokong oleh tiang beton. Terdapat empat jalur untuk jalan raya, dan satu untuk jalur kereta api ganda. Jembatan ini membentang di Selat Kerch antara Semenanjung Taman Krasnodar Krai di Rusia dan Semenanjung Kerch di Krimea.
4. Biaya Pembangunan Rp 55 Triliun menjadi Jembatan Terpanjang di Eropa
Dilansir situs berita berbahasa Rusia Unian, jembatan ini dibangun oleh Federasi Rusia usai aneksasi Krimea, jembatan ini menelan biaya hingga USD 3,6 miliar (Rp55,1 triliun). Pembangunannya melibatkan sebuah perusahaan milik Arkady Rotenberg, sekutu dekat sekaligus mantan mitra judo Putin.
Pukulan Telak Bagi Rusia
Dengan panjangnya yang membentang hingga 12 mil, jembatan ini menjadi jembatan terpanjang di Eropa, dan jembatan terpanjang yang pernah dibangun oleh Rusia. Selain dijadikan sebagai penghubung transportasi, Rusia membangun jembatan Kerch tidak lain untuk mendukung klaimnya atas Krimea.
Jembatan itu mulai dibuka untuk mobil pada Mei 2018, dan untuk truk pada awal Oktober tahun itu. Sementara jalur relnya diresmikan pada 23 Desember 2019, dan dua hari kemudian, kereta penumpang terjadwal pertama melintasi jembatan tersebut. Jembatan dibuka untuk kereta barang pada 30 Juni 2020.
Sebuah rekor jumlah lalu lintas tercatat pada Agustus 2020, dengan total kendaraan yang melintas mencapai 36.393 unit.
5. Ledakan di Jembatan Krimea menjadi Pukulan Telak bagi Rusia
Ledakan pada Sabtu pagi telah dipandang sebagai pukulan telak bagi Moskow dalam perang Ukraina. Rusaknya jembatan ini telah memperlihatkan kerentanan hubungan darat yang strategis.
Video yang diambil oleh pengendara merekam ledakan awal dengan kobaran api berikutnya muncul dari sebuah kereta yang membawa tangki bahan bakar. Rekaman itu pun turut dibagikan oleh pemerintah Ukraina dengan cuitan nada menghina.
Dua bagian dari dua jalur tampak telah runtuh akibat ledakan pada Sabtu. Usai insiden, lalu lintas langsung dihentikan. Namun, pada Sabtu malamnya, mobil dan bus mulai diizinkan untuk menyeberangi jembatan dalam arah bergantian di jalur utuh yang tersisa. Sementara kendaraan barang berat masih harus menunggu, dan menyeberang dengan feri.
Ledakan itu dianggap bisa menyebabkan kekurangan produk tertentu di Krimea, berdampak pada ekspor dari pelabuhan Krimea, atau lebih buruk lagi, menghentikan seluruh sektor ekonominya karena gangguan pasokan bahan baku.
Advertisement