Liputan6.com, Jakarta - Disney sudah lama berkecimpung dalam bisnis film animasi, dengan puluhan tahun film klasik anak-anak di bawah naungan mereka.
Namun, Disney baru-baru ini menghadirkan suatu tontonan dengan sentuhan yang berbeda dengan menggambarkan generational trauma ke dalam sentuhan dan jalan ceritanya.
Advertisement
Generational trauma sendiri adalah suatu trauma yang tidak hanya dialami oleh satu orang dalam keluarga, tetapi 'diwariskan' dari satu generasi ke generasi selanjutnya.
Penggemar Disney cenderung mengkategorikan masing-masing film ke dalam "era" yang berbeda, masing-masing ditandai dengan gaya seni tertentu dan / atau elemen umum lainnya seperti jenis penceritaan tertentu.
Misalnya, Renaisans Disney yang membentang dari 1989 hingga 1999, sebagian besar terdiri dari film musikal romantis yang datang dari zaman ke zaman.
Mengutip dari laman Comingsoon, Disney Animated Pictures juga mulai memproduksi film animasi 3D. Saat ini, banyak masyarakat umum yang mengalami kesulitan dalam membedakan antara "Disney" dan "Pixar".
Apa yang menambah kebingungan ini adalah keduanya mulai mengikuti tren yang sama.
Ada periode waktu di mana rasanya seperti setiap film Disney sengaja menumbangkan bentuk film Disney pada masa lalu, sebagai cara untuk membuktikan kepada penonton bahwa studio tersebut telah bergerak dan berkembang.
Ada beberapa "kejutan" tyang dengan cepat menjadi mudah ditebak. Kemudian ada beberapa tahun di mana sebagian besar film dari Disney dan Pixar berakhir dengan karakter utama populer yang dicintai berpisah.
Semua istilah baru ini menerima sambutan penonton yang beragam karena mereka semakin sering muncul. Tapi yang baru yang muncul sejauh ini sebagian besar mendapat tanggapan positif.
Disukai Semua Kalangan
Film Pixar pada 2017, Coco mendapat sambutan yang baik, terutama tentang ceritanya yang berfokus pada keluarga Meksiko yang berurusan dengan trauma generasi dan belajar untuk lebih memahami dan mendengarkan satu sama lain.
Sepertinya Disney dan Pixar menerima umpan balik itu dan menjalankannya karena dalam beberapa bulan terakhir, dua film lagi memiliki trauma generasi keluarga sebagai konflik utama dalam film Encanto dari Disney dan Turning Red dari Pixar.
Meskipun semua film ini menampilkan protagonis anak-anak atau remaja, dan sangat bagus untuk anak-anak.
Penggambaran masalah ini telah menjadi cara yang bagus untuk membantu Disney menarik penonton yang lebih tua.
Ketiga film yang disebutkan di atas telah mendapatkan pengikut yang kuat dari remaja dan orang dewasa, yang dapat berhubungan dengan aspek trauma yang lebih dalam dan lebih bernuansa yang ditampilkan di dalamnya.
Advertisement
Dianggap Jadi Tren
Pertanyaannya sekarang adalah: apakah ini akan menjadi tren film Disney lainnya?
Sejujurnya, banyak yang telah menduga ini mungkin tidak akan cepat membosankan seperti yang lainnya.
Ini tidak bergantung pada kebaruan dibandingkan dengan sesuatu seperti kejutan, di mana film-film Disney baru itu segera kehilangan nilai kejutannya.
Film Disney yang biasanya menggambarkan imajinasi penonton menjadi suatu realitas dari apa yang memang ada dalam kehidupan.
Masing-masing dari ketiga film tersebut menampilkan keluarga dengan ukuran berbeda dari budaya yang berbeda dalam periode waktu yang berbeda.
Setiap protagonis melakukan perjalanan pribadi yang berbeda, dan sementara semuanya berjalan dengan baik pada akhirnya untuk masing-masing dari mereka, jalan cerita dan akhir terlihat sangat berbeda untuk masing-masing film.
Eksplorasi Tema Generation Trauma
Meskipun demikian, patut dicatat bahwa dalam setiap cerita dalam film-film terbaru Disney memperlihatkan sisi sang kepala keluarga yang diperlakukan sebagai akar dari permasalahan.
Namun demikian, mereka tidak pernah dijelek-jelekkan dan ditampilkan sebagai korban dari permasalahan yang ada.
Untuk menjaga agar penggunaan tema ini tetap segar, mungkin menarik untuk Disney mengeksplorasi trauma keluarga patriarkal di masa depan.
Pada akhirnya, generation trauma sebagai tema telah memungkinkan lebih banyak orang dewasa (dan anak-anak) untuk terhubung dengan keluaran Disney baru-baru ini.
Semoga perusahaan Disney dapat terus memasukkan lebih banyak topik yang dapat dinikmati dan dipahami oleh penonton dari segala usia.
Advertisement