Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah kabar hoaks masih beredar di media sosial selama sepekan terakhir. Beberapa di antaranya menyebar dalam bentuk pesan berantai.
Satu di antaranya pesan yang menyebut Tragedi Kanjuruhan disebabkan oleh komunis yang menguji coba gas beracun untuk membunuh rakyat Indonesia. Postingan itu beredar sejak awal pekan ini.
Baca Juga
Advertisement
Salah satu akun ada yang mengunggahnya di Facebook. Akun itu mempostingnya pada 5 Oktober 2022.
Berikut isi postingannya:
"INFO VALID A1**FIX SUPER VALID NO HOAX DARI ORANG BIN PENSIUNAN KOMBES & MANTAN ORANG BAIS, KEDUA INFO INI DISATUKAN MENJADI DATA, DATA-DATA DARI INFORMASI SAYA KUMPULKAN MENJADI SEBUAH DOKUMENTASI, BAHWA PADA TANGGAL 1 OKTOBER HARI KESAKTIAN PANCASILA KEMARIN KOMUNIS MENGUJI COBA CAMP PEMBANTAIAN MIRIP SEPERTI NAZI MENGGUNAKAN GAS BERACUN, NAMUN KALI INI KELINCI PERCOBAAN NYA MELALUI MEDAN LAPANGAN BOLA, RAKYAT JATIM, DAN AGENDA PERTANDINGAN BOLA YANG SUDAH DI GRAND DESIGN SECARA MATANG MELALUI PSSI & BRIMOB.**SIAP SIAP SELURUH RAKYAT INDONESIA, NEGERI INI SEBENTAR LAGI AKAN BANYAK CAMP CAMP SEPERTI DI XINJIANG UIGHUR, BUKAN HANYA UMAT ISLAM, SELURUH AGAMA AKAN DIHABISI.**INFO INI WAJIB DI VIRALKAN."
Postingan itu juga disertai video dari stasiun tv Al Jazeera berdurasi dua menit 43 detik.
Namun setelah ditelusuri, pesan berantai yang menyebut Tragedi Kanjuruhan disebabkan oleh komunis yang menguji coba gas beracun untuk membunuh rakyat Indonesia adalah hoaks.
Selain kabar palsu tersebut, terdapat pesan berantai hoaks lain yang telah ditelusuri selama sepekan. Berikut rangkumannya.
Pesan Berantai Gangster Cari Korban di Wilayah Jabodetabek
Beredar di media sosial postingan pesan berantai yang menyebut gangster sedang berkeliling mencari korban di kawasan Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Jabodetabek). Postingan ini beredar sejak awal pekan kemarin.
Salah satu akun ada yang mempostingnya di Facebook. Akun itu mengunggahnya pada 4 Oktober 2022.
Berikut isi postingannya:
"Mhn agar hati hati untuk besok malam mulai pukul 00.00 wib s/d subuh agar hindari jalan yg Kami infokan samping pintu keluar Tol Jati waringin , jln raya pasar minggu arah depok sesudah underpass simatupang , jln raya sawangan , jln raya bogor matraman raya Dan bsd serpong info akan ada penyerangan balasan dr kejadian kemarin malam dr Geng Motor ke warga & ormas khususnya wilayah jatiwaringin yg sedang mempersiapkan diri.selanjutnya dari pihak Kepolisian juga telah melakukan tindakan pencegahan namun demikian kita harus tetap antisipasi Dan kerjasama yang baik antar aparat keamanan , diharapkan warga pengendara motor juga tetap hati hati & waspada Bila harus melintas daerah rawan trm ksh,info dri Tmn kepolisian ...bahwa sanya yg bnyk merajalela bukan hanya begal...skrg ini ada gangster2 motor sedang rekrut anggota baru..dan salah satu persyaratan masuk gangster tersebut adalah dengan membacok acak siapapun yg mereka temui di jalan...mohon info di sebarluaskan agar rekan rekan lebih waspada....jgn gunakan atribut diatas jam 10 mlm...gunakan pelindung tambahan di tubuh anda...krna di BSD sudah 8 korban di bacok tnpa sebab dan mtr tidak diambil...sisanya dibeberapa wilayah Jakarta ,bogor , depok , bekasi abis bacok di tinggal gtu aja tergeletak ...15 korban semua nya adalah pengendara ojol grabike, uber, go-jek Dan pengendara bikers yg pulang Kantor larut malamBagi yg kurang berkepentingan jangan keluyuran malem gak jelas serta pulang Kantor hingga larut melebihi antara jam 23.00 - 04.30 pagi, dikarenakan GENGSTER sedang MERAJALELA Info untuk daerah citayem/bojonggede maupun pemda/cilodong harus hati hati karna gangstar mau nyerang JAM 9 daerah yg sudah disebutkan terima kasih =-)
< tolong bantu bc nya ya .. kasian orang yg tidak punya salah apa" kena sasaran .."
Setelah ditelusuri, postingan pesan berantai yang menyebut gangster sedang berkeliling mencari korban di kawasan Jabodetabek adalah tidak benar. Polda Metro Jaya telah mengklarifikasi bahwa belum ada kejadian seperti yang terdapat dalam postingan.
Baca selengkapnya di tautan berikut ini.
Advertisement
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.
Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.