Liputan6.com, Jakarta Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim pihak siswa Rohani Kristen (Rohkris) SMAN 2 Depok alami diskriminasi. Kabar tersebut diunggah salah satu akun Twitter, pada 7 Oktober 2022.
Unggahan tersebut berupa tulisan sebagai berikut.
Advertisement
"Alami Diskriminasi, Siswa Rohkris SMAN 2 Depok Tak Boleh Pakai Ruang Kelas https://liranews.com/alami-diskriminasi-siswa-rohkris-sman-2-depok-tak-boleh-pakai-ruang-kelas/
Ini terjadi di SMA Negeri, sekolah dibawah naungan pemerintah NKRI"
Benarkah klaim siswa Rohkris SMAN 2 Depok alami diskriminasi? Simak hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.
Penelusuran Fakta
Cek Fakta Liputan6.com klaim siswa Rohkris SMAN 2 Depok alami diskriminasi, dalam artikel berjudul "Klarifikasi SMAN 2 Depok Terkait Viral Isu Diskriminasi Siswa Rohkris" yang dimuat situs liputan6.com, pada 8 Oktober 2022, Kepala SMA Negeri 2 Depok, Wawan Ridwan mengatakan, tidak ada perlakuan diskriminasi yang dilakukan SMAN 2 Depok kepada siswanya, khususnya siswa Rohkris untuk melakukan doa bersama.
Terkait foto yang beredar, Wawan menjelaskan bahwa foto tersebut merupakan siswa Rohkris yang sedang menunggu ruangan multimedia dibuka oleh penjaga sekolah.
"Kejadian itu terjadi pada Jumat Minggu lalu, tidak ada diskriminasi. Foto yang tersebar itu tidak benar kalau ada perlakuan diskriminasi," ujar Wawan saat ditemui Liputan6.com, Jumat (7/10/2022).
Menurut Wawan, telah terjadi miss komunikasi antara guru pengajar Rohkris sehingga terjadi narasi dan pemberitaan tidak benar.
Dia menjelaskan, pada Kamis, 29 September lalu, sekolah mendapatkan kiriman seragam untuk siswa kelas X dan disimpan di ruang multimedia bawah.
"Dikarenakan masih ada seragam sekolah, akhirnya siswa Rohkris menggunakan ruangan multimedia yang berada di lantai 1," jelas Wawan.
Saat siswa Rohkris menuju ruangan multimedia yang berada di lantai 1, ternyata ruangan tersebut masih terkunci. Kemudian penjaga sekolah diminta membuka ruangan multimedia yang akan digunakan siswa Rohkris. Setelah dibuka siswa Rohkris baru dapat menggunakan ruangan tersebut.
"Kalau di kami kan setiap akan memulai pembelajar akan ada pembinaan karakter. Kalau muslim membaca Al-Qur'an sedangkan siswa Kristen doa bersama atau teduh pagi," ucap Wawan.
Wawan menuturkan, atas kejadian tersebut guru pengajar pada siswa Rohkris sudah dimintai klarifikasi dan keterangan. Bahkan sejumlah institusi mulai dari DPRD Kota Depok, KCD Provinsi Jawa Barat, Kementerian Agama, dan Itjen Kemendikbud Ristek melakukan klarifikasi.
"Sekolah sudah memberikan klarifikasi dan guru yang bersangkutan sudah memberikan klarifikasi. Bahkan guru tersebut sudah membuat surat pernyataan," tutur Wawan.
Wawan menambahkan, foto yang beredar diambil oleh guru rohkris, kemudian disebar ke group alumni SMA Negeri 2 Depok, bukan ke group guru atau tenaga pendidik SMAN 2 Depok.
Akibatnya, terjadi kesalahpahaman antara situasi yang terjadi di sekolah dengan foto yang tersebar sehingga menjadi viral.
"Guru itu juga yang menyebar. Yang sangat disayangkan kenapa narasi perlakukan diskriminasi, padahal ruangan itu akan dibuka oleh penjaga sekolah," pungkas Wawan.
Advertisement
Kesimpulan
Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, berdasarkan klarifikasi foto tersebut merupakan siswa Rohkris yang sedang menunggu ruangan multimedia dibuka oleh penjaga sekolah.
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.
Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.
Advertisement