Kasus Lesti Kejora, Menteri PPPA: Korban KDRT Harus Speak Up Agar Pelaku Jera

Menteri PPPA Bintang Puspayoga meminta korban kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) untuk berani melapor ke aparat penegak hukum, seperti yang dilakukan Lesti Kejora

oleh Lizsa Egeham diperbarui 11 Okt 2022, 18:53 WIB
Menteri PPPA Bintang Puspayoga. Foto: KemenPPPA.

Liputan6.com, Jakarta Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Bintang Puspayoga meminta korban kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) untuk berani melapor ke aparat penegak hukum, seperti yang dilakukan Lesti Kejora. Hal ini agar para pelaku KDRT mendapat efek jera sehingga kejadian serupa tak terulang.

"Sekarang kita imbau seluruh lapisan masyarakat, siapapun yang jadi korban (KDRT) harus berani speak up, (agar) memberikan keadilan kepada korban dan efek jera kepada pelaku sehingga tidak terjadi kasus berulang," jelas Bintang di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (11/10/2022).

Menurut dia, Kementerian PPPA tengah menunggu proses hukum KDRT Lesti Kejora. Bintang menyebut kasus KDRT yang menimpa Lesti menjadi evaluasi bagi pihaknya.

"Bagaimanapun juga jadi evaluasi kita bersama bahwa pentingnya kita memberikan edukasi ke masyarakat yang kita mulai dari akar rumput, dari keluarga itu penting," ujar dia.

Bintang menyampaikan Kementerian PPPA telah membuka layanan pengaduan bagi masyarakat yang mengalami KDRT. Tak hanya korban, masyarakat yang melihat adanya KDRT juga dapat melaporkan ke Kementerian PPPA.

"Kita sudah dan kita sudah punya call center dengan SAPA 129 demikian juga dengan whatsapp 0811111129129 itu kita dorong untuk itu," kata dia.

"Tidak hanya korban yang melihat, yang mendengar itu juga harus ikut peduli melaporkan terjadinya kekerasan," sambung Bintang.


Kasus KDRT Lesti Kejora Naik ke Penyidikan

Penyidik Polres Metro Jakarta Selatan menaikkan status dugaan kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang dilakukan oleh artis, Muhammad Rizky alias Rizky Billar terhadap istrinya, Lestiani Andryani atau Lesti Kejora ke tahap penyidikan.

"Tapi yang jelas kita sudah dapat untuk keterangan tambahan, ya. Jadi untuk itu dari penyelidikan menjadi penyidikan," ungkap Kasi Humas Polres Metro Jakarta Selatan AKP Nurma Dewi di Jakarta, Sabtu (8/10/2022) dilansir Antara.

Nurma juga menjelaskan bahwa penyidik mendatangi kediaman Lesti pada pukul 11.00 WIB. Ada 18 pertanyaan yang disiapkan untuk menggali informasi tambahan terkait kasus KDRT yang terjadi.

"Penyidik mendatangi kediaman Lesti, karena situasi dan kondisi yang tidak memungkinkan bagi yang bersangkutan untuk mendatangi Polres Metro Jakarta Selatan," jelas Nurma. 

Lanjut Nurma, sampai saat ini kepolisian masih mendalami laporan yang disampaikan Lesti terkait dua kali kejadian kekerasan yang menimpanya. 

Nurma juga menuturkan bahwa kepolisian akan menjadwalkan pemeriksaan terhadap dua orang saksi,  yaitu asisten rumah tangga (ART) dan penjaga rumah Lesti Kejora dan Rizky Billar. 


Dibanting dan Dicekik

Rizky Billar dan Lesti Kejora dalam unggahan sehari jelang isu laporan dugaan KDRT oleh Billar kepada Lesti. (Foto: Instagram/rizkybillar)

Kasus kekerasan yang dialami Lesti Kejora terjadi pada 28 September 2022, pukul 01.51 WIB di rumah keduanya di Cilandak, Jakarta Selatan.

Saat itu, Rizky Billar diduga melakukan kekerasan fisik dengan mendorong dan membanting korban ke kasur dan mencekik leher sehingga Lesti jatuh ke lantai.

Akibat kejadian tersebut, Lesti melapor ke Polres Metro Jakarta Selatan dan harus mendapatkan perawatan medis di rumah sakit.

Atas perbuatannya, kini Rizky Billar terancam dikenai Pasal 44 Undang-undang RI Nomor 23 Tahun 2004 tentang Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT)dengan ancaman lima tahun hingga 15 tahun penjara. 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya