Liputan6.com, Jakarta - Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate tak mau ambil pusing terkait desakan agar menteri-menteri Partai NasDem mundur dari kabinet Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Adapun desakan itu muncul usai Partai NasDem mengusung Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres) 2024.
"Urusan yang masih remeh temeh begitu enggak usah diurus," kata Johnny kepada wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (11/10/2022).
Baca Juga
Advertisement
Dia mengatakan bahwa negara tengah berhadapan dengan banyak tantangan karena perubahan dunia yang sangat membahayakan. Johnny pun meminta semua pihak untuk mengurus hal-hal yang lebih penting.
"Mari kita urus hal-hal yang substantif, bukan hal yang remeh temeh. Yang substantif itu apa? Yang sesuai UU, yang menjaga demokratisasi kita, yang berkualitas, yang mengiktui semua tahapan-tahapan," ujarnya.
Johnny mengingatkan agar semua pihak mengikuti aturan terkait Pemilu Serentak 2024. Menurut dia, tak perlu memikirkan tentang reshuffle kabinet yang merupakan hak prerogatif Presiden Jokowi.
"Apalagi yang terkait dengan kewenangan-kewenangan melalui konstitusi, apalagi yang berkaitan dengna kewenangan prerogatif presiden kok malah ikut campur," jelas Johnny.
Seperti diketahui, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan resmi didukung Partai NasDem untuk maju menjadi Capres di Pilpres 2024. Pemilihan nama Anies menjadi capres 2024 disebutkan sudah diketahui Presiden.
Mengapa Anies Baswedan?
Hal tersebut diungkapkan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh saat menjawab pertanyaan wartawan, terkait sikap Jokowi atas langkah Nasdem memilih Anies sebagai Capres 2024. Paloh menegaskan, hubungan dirinya dengan Jokowi sangat baik. Komunikasinya pun terjalin secara intensif.
"Pertemuan saya terakhir mungkin 10 hari yang lalu. Dalam waktu singkat saya akan bertemu kembali, karena komunikasi berjalan intens," kata Surya Paloh di Nasdem Tower Jakarta, Senin (3/10/2022).
"Ketika ditanya apakah saya sudah membicarakan, apa tanggapan beliau soal pencalonan Bung Anies. Beliau (Presiden) ucapkan ya 'baik bagus, saya menghargai itu'. Saya pikir ini lebih dari cukup," ujar dia.
Partai NasDem sebelumnya menggelar deklarasi dukungan Anies Baswedan. Paloh mengungkapkan, ada alasan tersendiri Nasdem mendukung Anies Baswedan untuk maju sebagai Capres 2024. Ia menegaskan, Nasdem memiliki keyakinan pikiran dalam perspektif secara makro dan mikro atas pilihannya ini.
"Kami mempunyai keyakinan pikiran dalam persepektif secara makro dan mikro sejalan dengan apa yang kami yakini. Kami ingin menitipkan perjalanan ini ke depan insyaAllah jika Anies ini terpilih menjadi presiden. Pimpinlah bangsa ini menjadi bangsa bermartabat, bangsa yang mampu membentuk karakter bangsa ini," ujar dia.
"Mengapa Anies Baswedan? Jawabannya, Why Not The Best," imbuh Paloh.
Advertisement
Efek Ekor Jas Anies, NasDem: Tiap Hari 1000 Pendaftar KTA
Sementara itu, Wasekjen Partai NasDem Hermawi Taslim menyatakan, efek ekor jas sudah dirasakan pihaknya pasca deklarasi Anies Baswedan sebagai calon presiden partainya.
Taslim menyebut, kini, ada sekitar 1.000 orang mendaftar untuk mendapatkan kartu tanda anggota (KTA) NasDem setiap harinya.
“Kenaikan KTA 600-1000 per hari, dan hari ini kenaikan (pendaftar) di atas 1.000,” kata Taslim pada acara Obrolan Balkon Liputan6.com, Selasa (11/10/2022).
Taslim menegaskan NasDem memang selalu melakukan deklarasi calon yang akan didukungnya kebih awal. Hal itu, kata dia, bukan kali pertama dilakukan NasDem.
Taslim mencontohkan nama Ridwan Kamil di Pilkada Jawa Barat di mana NasDem juga pihak pertama yang mendukung.
“Kita memang selalu yang paling awal, nah kalau soal KPK itu dan Pak Anies kita enggak ada kaitan dengan itu,” kata dia.