Perempuan Asal Kenya Mengaku Dipaksa Menyusui Anjing Majikannya

Seorang perempuan dari Kenya mengklaim majikannya di Arab Saudi menugaskannya untuk menyusui anak-anak anjing mereka, ketika mereka menyadari bahwa dia bisa menyusui.

oleh Putu Elmira diperbarui 12 Okt 2022, 03:03 WIB
Ilustrasi anak anjing (pixabay)

Liputan6.com, Jakarta - Seorang perempuan mengklaim majikannya memaksanya untuk menyusui anjing mereka. Majikannya bahkan mengambil video memuakkan ketika perempuan itu melakukan tugas yang merendahkan dirinya.

Dikutip dari Daily Star, Selasa, 11 Oktober 2022, perempuan asal Kenya tersebut telah meninggalkan keluarganya dan pergi bekerja di Arab Saudi, ketika dia menuding bahwa insiden menyedihkan itu terjadi. Francis Atwoli, Sekretaris Jenderal Organisasi Serikat Buruh Pusat (COTU) Kenya, kini telah meminta pemerintah Presiden William Ruto untuk melarang agen tenaga kerja yang mengawasi migrasi pekerja Kenya ke Arab Saudi.

Pada Minggu, 9 Oktober 2022, Atwoli mengatakan dirinya menerima video yang mengganggu dari seorang perempuan di Arab Saudi. Perempuan itu menuduh majikannya memaksanya untuk menyusui anjing mereka.

"Dia meninggalkan suami dan anak-anaknya di Kenya dua bulan setelah melahirkan," kata Atwoli kepada NTV saat dia menayangkan video perempuan yang diduga sedang menyusui itu.

Atwoli melanjutkan, "Ketika mereka menyadari dia bisa menyusui, majikan memberinya pekerjaan menyusui anak anjing."

Bos COTU menyerukan diplomasi antar pemerintah untuk mengatasi penderitaan warga Kenya di Arab Saudi dan negara-negara teluk lainnya. "Ini adalah perbudakan tidak langsung, saya ingin meminta pemerintah kita untuk berjalan seperti yang dilakukan oleh pemerintahan Presiden Kibaki di bawah Phylis Kandie," jelasnya.

"Dia melarang semua agen tenaga kerja di Kenya. Biarkan masalah ini menjadi pemerintah-ke-pemerintah," jelas 


Perbudakan Tidak Langsung

Ilustrasi anjing sebagai hewan peliharaan. (dok. pexels.com/)

"Biarkan Kenya bernegosiasi dengan Arab Saudi mengenai syarat dan ketentuan layanan sehingga orang-orang kami dapat bekerja yang layak dan bukan pekerjaan menyusui anjing," ungkap Atwoli.

Atwoli mengatakan tindakan tidak manusiawi yang disaksikan di Arab Saudi telah mengingkari martabat dan rasa hormat Kenya. "Itu menyangkal kewarganegaraan kami sendiri sebagai orang Kenya yang berasal dari negara yang bebas dan merdeka," tambah Atwoli.

Ia menambahkan, "Saya ingin memohon kepada pemerintah untuk melarang semua agen tenaga kerja dan meninjau masalah yang berhubungan dengan pekerjaan luar seperti yang diadvokasi oleh Organisasi Perburuhan Internasional."

Atwoli mengatakan bahwa akan lebih baik bagi warga Kenya untuk tetap apa adanya daripada kehilangan martabat. Ia turut menambahkan tindakan seperti itu sebagai perbudakan secara tidak langsung.

Citizen Digital belum secara independen memverifikasi keaslian video yang dimiliki bos COTU. Sedangkan, video itu telah ramai beredar di berbagai platform media sosial.


TKW Ditipu

Ilustrasi./Copyright unsplash.com/natasha kasim

Perlakuan tak menyenangkan dirasakan oleh seorang Tenaga Kerja Wanita (TKW) di Johor Bahru, Malaysia yang meminta pertolongan untuk dipulangkan kembali ke Indonesia. Dikutip dari Regional Liputan6.com, TKW yang berasal dari Kota Tarakan, Kalimantan Utara bernama Endang Sunarsih (45) diduga menjadi korban penipuan oleh agen Pekerja Migran Indonesia (PMI) ilegal.

"Saya berangkatnya satu per satu ke Malaysia. Karena kata agennya, dia takut ketahuan," katanya melalui aplikasi pesan instan.

Awal keberangkatannya, Endang mengaku tak menaruh kecurigaan terhadap agen tersebut. Ia berangkat ke Malaysia melalui jalur Pekanbaru lalu menuju daerah Johor Bahru, Malaysia.

Kecurigaannya dimulai ketika seseorang di Malaysia memerintahkan agar mengaku sebagai pelancong (wisatawan) ataupun sekedar menjenguk keluarga yang sedang sakit ketika ditanyakan oleh petugas Malaysia.

"Saya diminta mengaku sebagai pelancong (wisatawan) atau mau menjenguk keluarga sakit ketika ditanyakan oleh petugas. Bukan untuk bekerja di Malaysia. Karena katanya akan ditahan kalau mengaku mau bekerja. Disitu saya mulai curiga," ujarnya.

 

Cerita Endang

Ilustrasi (dok. Pexels/Josie Stephens)

Endang mengatakan agen PMI ini berada di Surabaya dan tidak memiliki kantor resmi. Bahkan ia menyebutkan jika agen ini dikenalnya melalui aplikasi media sosial Tiktok.

Ia diberangkatkan dari Surabaya pada tanggal 5 September 2022 lalu dan tiba di Malaysia sehari setelahnya. Awalnya hendak menjadi TKW untuk membantu perekonomian keluarga. Suaminya merupakan pensiunan TNI AD dan saat ini masih harus membiayai dua orang anak.

Endang pun sebelumnya pernah bekerja sebagai TKW di Singapura. "Tapi saya tidak sangka juga, kalau agen yang saya pakai itu tidak resmi. Karena dia (agen) juga mengaku kalau dia mantan TKW," katanya.

Endang dijanjikan akan dipekerjakan sebagai penjaga orang tua. Akan tetapi ketika tiba di Malaysia, ia langsung terkejut karena dipekerjakan menjaga seorang anak yang mengidap penyakit autis.

Endang yang tidak memiliki pengalaman menjaga anak pun menjadi kewalahan dan meminta pulang ke Indonesia. "Saya tidak ada pengalaman untuk jaga anak-anak autis. Makanya saya minta pulang saja. Tapi saya ditahan oleh majikan saya di sini," ucap dia.

Infografis Kasus Kekerasan terhadap Perempuan di Indonesia. (Liputan6.com/Trieyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya