Ibu Ibukota Awards 2022 Kumpulkan 62 Sosok Inspiratif di Malam Puncak Perayaan

Ibu Ibukota Awards 2022 menjadi puncak dari perayaan aksi hidup baik oleh para ibu-ibu penggerak Jakarta.

oleh Dyah Ayu Pamela diperbarui 12 Okt 2022, 07:54 WIB
Ibu Ibukota Awards 2022 berlangsung Selasa 11 Oktober 2022. (Dok: Liputan6.com dyah pamela)

Liputan6.com, Jakarta - Ibu Ibukota Awards (IIA) 2022 menggelar puncak perayaan gerakan Aksi Hidup Baik 62 perempuan penggerak Jakarta. Setelah empat tahun menggali cerita sosok Ibu Ibukota dari berbagai sudut Jakarta, tahun ini IIA 2022 mengusung tema Bertemu Kembali untuk mengapresiasi para sosok serta seluruh kolaborator yang menemani tumbuhnya gerakan ini sejak awal.

Momen apresiasi Ibu Ibukota Awards digelar di Teater Besar Taman Ismail Marzuki, Senin malam, 11 Oktober 2022. Selain itu, diadakan pula nonton bareng serempak di 53 kelurahan melalui kanal YouTube Ibu Ibukota.

"Di tahun ini, kami tidak lagi mencari sosok baru. Kami menjadikan momen ini untuk bertemu kembali. Tujuannya adalah untuk menggali lebih jauh cerita Aksi Hidup Baik para sosok, mengembangkan potensi, serta memaksimalkan kolaborasi dari 62 sosok yang telah menjadi keluarga besar Ibu Ibukota Awards sejak 2019−2021," ujar Fery Farhati, penggagas Ibu Ibukota Awards saat memberikan sambutan.

Seluruh sosok Ibu Ibukota yang hadir diberikan sebuah selendang batik hasil kolaborasi antara Hijasmita, Artuready, dan Dcraft Indonesia sebagai wujud apresiasi atas berbagai pemberdayaan yang mereka lakukan bagi keluarga-keluarga di Jakarta. Tahun ini, menurut istri Anies Baswedan, telah terjalin lebih dari 50 kolaborasi antar-ibu ibukota Jakarta yang melibatkan 17 teman komunitas dan media. 

"Dengan ini, pintu untuk berkolaborasi makin terbuka luas. Jakarta jadi semakin humanis karena aksi baik Ibu Ibukota Jakarta," Fery menambahkan. 

 

 


Ibu Penggerak

Para pemenang Ibu Ibukota Awards 2022. (Dok: Liputan6.com dyah pamela)

Keseluruhan penghargaan diberikan untuk lima bidang gerak yang mereka lakukan. Untuk penghargaan bidang lingkungan diberikan oleh Mahariah Sandre (Founder Yayasan Rumah Literasi Hijau) dan Suzi Marsitawati (Kepala Dinas Pertamanan dan Hutan Kota Provinsi DKI Jakarta). Sementara di bidang Kesehatan oleh dr. Widyastuti (Kepala Dinas Kesehatan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta) dan dr. Lily S Sulistyowati (Kepala Sentra Laktasi Indonesia).

Penghargaan juga diberikan untuk bidang pendidikan oleh Nahdiana (Kepala Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta) dan Elidawati Ali Oemar (Founder Elzatta Hijab) dan bidang kewirausahaan Helianti Hilman (Founder Javara Indonesia) dan Elisabeth Ratu Rante Allo (Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Provinsi DKI Jakarta).

Sementara, penghargaan bidang pemberdayaan diberikan oleh Tuty Kusumawati (Kepala Dinas Pemberdayaan, Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk Provinsi DKI Jakarta) dan Shantica Warman (Freelance Writer, Eks-Pimpinan Redaksi Herworld Indonesia). Momen apresiasi IIA 2022 adalah puncak rangkaian dari berbagai kegiatan yang telah diadakan tahun ini, sebelumnya diselenggarakan berbagai kegiatan kolaborasi dari para ibu-ibu penggerak.

"Bukan cuma jasmani, kami juga berusaha untuk bidang kesehatan mental, mulai dari tumbuhnya janin hingga yang rentan kehidupan remaja yang paling penting sebagai generasi masa depan," ujar Tri Purwati, salah satu penerima Ibu Ibukota Awards 2022, penggerak di bidang kesehatan saat menerima penghargaan.


Temu Kembali

Ibu Ibukota Awards 2022 penerima pengahargaan. (Dok: Liputan6.com dyah pamela)

Di sisi lain, pada Juli lalu juga digelar acara TEMALI (Temu Kembali) Ibu Ibukota sebagai ajang rembuk pendapat dan memperkuat kolaborasi antar sosok untuk keberlanjutan gerakan. Selanjutnya pada Juni diadakan BEKALI (Belajar Kembali) agar para sosok dapat meningkatkan keterampilan mereka sebagai penggerak masyarakat dalam berbicara, memecahkan masalah, serta tampil menarik di depan publik.

Pada September, selama sebulan penuh, para sosok Ibu Ibukota mengikuti kegiatan Bulan Kolaborasi bekerja sama dengan hampir 40 media dan komunitas melalui lokakarya, seminar, dan sebagainya. Dikemas oleh Dodi Isnaini sebagai music director dan Upie Guava sebagai video director Ibu Ibukota acara tahun ini menjadi semakin meriah dan apresiatif.

Syafira Umm dan Iwet Ramadhan berperan sebagai pembawa acara, sedangkan dr. Mesty Ariotedjo sebagai pembaca narasi pembuka. Acara juga dimeriahkan penampilan dari paduan suara SMAN 78 Jakarta yang membawakan lagu Ibu Ibukota, Zefanya J.Hutagaol siswi berprestasi dari SMPN 219 Jakarta, serta penampilan penutup dari Adera dan Ebiet G Ade. Perjalanan IIA 2022 terwujud atas kerja sama lebih dari 70 relawan dari berbagai usia dan profesi. 


Pemberdayaan Perempuan

Menciptakan lingkungan kondusif untuk pemberdayaan perempuan menjadi kunci kesetaraan gender. | pexels.com/@mentatdgt-330508

Dalam kesempatan berbeda, konstruksi sosial patriarki menempatkan perempuan berada di posisi lebih rendah dari laki-laki dan menghambat termaksimalkannya potensi mereka, kata Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Bintang Puspayoga. Pandemi Covid-19 disebut membuat posisi perempuan semakin rentan.

"Hal-hal inilah yang menghambat perempuan untuk bisa memaksimalkan kemampuan diri mereka. Posisi perempuan masih belum setara untuk terlibat dalam penentuan kebijakan pembangunan, keterlibatan dalam ranah publik, sulit mendapatkan akses finansial, dan tidak sepenuhnya dianggap sebagai penerima manfaat pembangunan," ujar Bintang dalam bincang virtual bertajuk "Perempuan Hebat, Indonesia Jaya," dikutip dari Liputan6.com Kamis, 14 Juli 2022.

Ia menambahkan, berbagai data dan indeks masih menunjukkan adanya ketimpangan antara perempuan dan laki-laki. Kondisi bias gender ini membawa perempuan pada berbagai permasalahan, seperti stigmatisasi, stereotip, marjinalisasi, bahkan kekerasan berbasis gender.

"Padahal perempuan memiliki potensi yang sangat besar dan luar biasa sebagai penggerak roda ekonomi bangsa. Dari jumlahnya saja perempuan mengisi hampir dari setengah populasi Indonesia. Data juga menunjukkan dari total UMKM di Indonesia yang berjumlah 65,5 juta, 64 juta-nya adalah usia mikro di mana lebih dari setengahnya usaha mikro ini dimiliki dan dikelola perempuan," sebutnya.

Bintang mengungkapkan, perempuan adalah mayoritas dari pemilik usaha kecil di Indonesia yang merupakan salah satu sektor penting dalam perekonomian bangsa. Tingginya angka partisipasi kerja perempuan akan membawa manfaat bertambahnya sumbangan pendapatan secara signifikan dalam produk domestik bruto. sebab itu, pemberdayaan perempuan adalah kunci dari kenainkan pendapatan suatu bangsa, yang secara jangka panjang menentukan kemajuan negara.

Infografis Syarat Lansia, Komorbid hingga Ibu Menyusui Disuntik Vaksin Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya