Liputan6.com, Jakarta Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga kembali bicara soal perkembangan bursa kripto di Indonesia. Dia mengatakan saat ini masih proses mematangkan berbagai syarat dan prosedur yang diperlukan.
Wamendag Jerry mengungkap kalau pihaknya tak ingin terburu-buru dalam merilis bursa kripto ini. Dia ingin memastikan lebih dulu seluruh aspek persiapannya seperti mekanisme, syarat, dan prosedur pendirian bursa kripto terpenuhi lebih dulu.
Advertisement
"Kita kan ingin memastikan gini, prioritas pemerintah ya, Bappebti ya, itu kan memberikan proteksi, perlindungan terhadap konsumen, itu dulu. Kita tidak mau konsumen tidak terlindungi, nah untuk melindungi konsumen itu perlu banyak prosedur," ujarnya saat ditemui di Kementerian Perdagangan, ditulis Rabu (12/10/2022).
Misalnya, adanya kustodian sebagai oengatur dan menyimpan asetnya. Di sisi ini, Jerry ingin memastikan setiap halnya bisa memberikan keamanan bagi konsumen. Tujuannya guna meminimalisir risiko yang terjadi.
"Jangan sampe kita buru-buru, tiba-tiba ada yang belum lengkap nanti malah ada yang jadi kurang baik. Kita mau semuanya lengkap semuanya aman, konsumen terlindungi, karena prioritas kami adlaah perlindungan terhadap konsumen. Tujuan bursa itu kan itu," terangnya.
Kendati begitu, dia belum mengungkap kapan bursa kripto ini akan dirilis. Menurut catatan, rencana awalnya ini akan dirilis pada akhir 2021 lalu, namun hingga kini belum kunjung ada kepastian.
"Pokoknya insyaaAllah secepatnya. Ya kita mudah-mudahn secepatnya, mudah-mudahan lengkap (syaratnya), begitu lengkap itu pasti akan selesai. Tunggu aja," katanya.
Bursa Khusus Komoditas Kripto
Lebih lanjut, Jerry menerangkan kalau bursa kripto ini kurang lebih mirip dengan Bursa Efek Indonesia. Artinya, ada badan tersendiri yang menyelenggarakannya.
Secara khusus, bursa kripto hanya akan melayani komoditas kripto saja. Jerry menyebut, soal mekanisme dan berbagai prodedurnya masih dibahas oleh Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti).
"Kami dari Bappebti itukan men supervisi dan mengkoordinasi dengan badan nanti yang baru akan dibentuk untuk bursa tersebut. Pokoknya stakeholdersnya nanti akan dari para pelaku juga, karena itu, kurang lebih, sama seperti bursa efek indonesia, cuma bedanya ini komoditas untuk kripto," kata dia.
"Itu nanti teknisnya Bappebti yang menjawab ya," tambah Jerry.
Advertisement
Siapkan Lembaga Kliring
Kehadiran bursa kripto Indonesia sampai saat ini masih ditunggu oleh berbagai pihak karena keberadaan bursa kripto sebagai bagian dari ekosistem perdagangan legal aset kripto.
Terkait perkembangan bursa kripto Indonesia, Kepala Biro Pembinaan dan Pengembangan PBK Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti), Tirta Karma Senjaya mengungkapkan saat ini masih masih mempersiapkan dari segi lembaga kliring dan kustodian.
"Jadi nanti bursa tak hanya mencatat transaksi, pengawasan transaksi, tapi ada lembaga kliring dan kustodian. Kustodian ini kemungkinan akan mirip seperti KSEI dan KPEI di Bursa Efek Indonesia," ujar Tirta, di Jakarta, Selasa (20/9/2022).
Adanya kustodian dan kliring ini menurut Tirta salah satunya adalah untuk memberikan keamanan bagi para investor kripto.
"Jika kita hanya bicara bursa, para exchange lokal itu juga sudah bisa dibilang seperti bursa karena mereka mencatat transaksi, tetapi catatannya hanya dalam ekosistem mereka sendiri. Maka dari itu bursa kripto nanti bukan cuma mencatat transaksi, tetapi juga memberikan keamanan investor," lanjut Tirta.
Produk Turunan Kripto
Tirta juga mengungkap, dalam bursa kripto kemungkinan akan menghadirkan produk turunan kripto seperti futures.
"Kalau kita lihat bursa kripto luar seperti Binance mereka ada produk futures, FTX bahkan sudah ada dari dulu," ungkap Tirta.
Adapun terkait kapan bursa kripto bisa meluncur, Tirta menyebut rencananya bursa kripto Indonesia akan melantai pada akhir 2022.
Mulanya bursa kripto Indonesia direncanakan meluncur pada akhir 2021, tapi batal dan direncanakan kembali pada kuartal 1 2022. Namun, sampai saat ini belum kunjung hadir.
Advertisement