Sekjen PSSI Jelaskan Surat FIFA soal Kick Off Maksimal Pukul 17.00: Itu Hanya untuk Laga Risiko Tinggi

Yunus Nusi menjelaskan bahwa PSSI akan membuat regulasi baru soal kompetisi agar tragedi Kanjuruhan tak terulang kembali.

oleh AY Yustiawan diperbarui 12 Okt 2022, 08:45 WIB
Sekjen PSSI, Yunus Nusi memberikan keterangan saat konferensi pers mengenai kericuhan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan pada Minggu (02/10/2022) di Stadion Madya, Senayan, Jakarta. (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

Liputan6.com, Jakarta Badan Sepak Bola Dunia atau FIFA, belum lama ini, memberi masukan pada pemerintah soal penyelenggaraan sepak bola di Indonesia. FiFA menyodorkan lima poin evaluasi, dan salah satu di antaranya adalah soal pengaturan jadwal pertandingan.

Poin-poin tersebut disampaikan melalui surat yang dikirim pada Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Salah satu masukan pada Jokowi salah satunya soal jam kick-off pertandingan sepak bola.

FIFA berharap sepak bola Indonesia tidak digelar pada malam hari, maksimal kick-off pada pukul 17.00 sore.

Selain itu, FIFA ingin pertandingan sepak bola di Indonesia hanya digelar pada akhir pekan. Ini dilakukan agar Tragedi Kanjuruhan tidak lagi terulang pada pertandingan-pertandingan dengan risiko tinggi.

Terkait dengan surat tersebut Sekretaris Jenderal (Sekjen) PSSI, Yunus Nusi meluruskan maksud FIFA itu. Menurutnya, permintaan itu hanya untuk laga-laga dengan risiko tinggi.


Risiko Tinggi

Sekjen PSSI, Yunus Nusi memberikan keterangan saat konferensi pers mengenai kericuhan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, pada Minggu (02/10/2022) di Stadion Madya, Senayan, Jakarta. (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

"Di dalam surat FIFA itu yang high risk, berisiko tinggi itu sebaiknya tidak dilaksanakan di malam hari," ujar Yunus Nusi, di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, Selasa (11/10).

"Berarti mungkin Persib Bandung versus Persija Jakarta jangan malam. Persebaya Surabaya dengan Arema FC juga jangan malam," katanya menambahkan.


Regulasi Baru

Sekjen PSSI, Yunus Nusi. (PSSI).

Lebih lanjut, Yunus Nusi menjelaskan bahwa PSSI akan membuat regulasi baru soal kompetisi. Sebab, induk sepak bola di Tanah Air itu tak ingin tragedi Kanjuruhan terulang kembali pada masa yang akan datang.

"Ya, pasti akan ada regulasi baru dari hasil semua rekomendasi-rekomendasi kepolisian," tuturnya.

"Termasuk dari Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) tragedi Kanjuruhan ini kami akan akomodir semua," imbuh Yunus Nusi.


Waktu Terbaik

Sekretaris Jenderal PSSI Yunus Nusi (tengah) menyampaikan keterangan pers terkait tragedi kerusuhan Stadion Kanjuruhan Malang di Stadion Madya, Jakarta, Minggu (2/10/2022). Selain denda, PSSI juga akan memberikan sanksi tidak bisa menjadi tuan rumah dalam beberapa laga. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

PSSI memanfaatkan betul kehadiran FIFA Development Project Coordinator Niko Nhouvannasak di Jakarta. Salah satunya untuk menentukan kapan waktu terbaik untuk menggulirkan kembali Liga 1 2022/2023.

"Kedatangan FIFA ke Indonesia untuk memastikan dukungan dan bantuan kepada PSSI. Kami (FIFA dan PSSI) menyusun rencana aksi yang konkrit dan timeline, untuk memastikan seluruh persiapan berjalan dengan tepat agar kompetisi di Indonesia segera bergulir lagi," kata Niko dilansir situs resmi federasi.


Kumpulkan Data

Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan di sela-sela Festival Sepak Bola FORSGI (Forum Sepak Bola Generasi Indonesia) Jawa Barat di Lapangan SPORT Jabar, Arcamanik, Kota Bandung, Minggu (19/6/2022). (Bola.com/Erwin Snaz)

Niko bertemu jajaran pengurus PSSI yaitu Ketua Umum Mochamad Iriawan, Waketum Iwan Budianto, Sekjen Yunus Nusi, dan Wasekjen Maaike Ira Puspita.

Kedatangannya ke Jakarta dimaksudkan untuk untuk mengumpulkan data dan memeriksa situasi yang sehingga tragedi Kanjuruhan terjadi.

Niko juga memastikan FIFA akan membantu PSSI. Sebab, Indonesia akan berada di panggung dunia pada event G20 2022 dan Piala Dunia U-20 2023

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya