Liputan6.com, Bandung Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan vaksin COVID-19 IndoVac yang dikembangkan PT Bio Farma bekerja sama Baylor College of Medicine, Amerika Serikat (AS). Peresmian ini sekaligus menandai penyuntikan perdana vaksin tersebut di Kantor Pusat Bio Farma, Bandung, Jawa Barat.
"Kita, Bio Farma ini adalah produsen vaksin yang masuk 5 besar dunia dan memproduksi bermacam-macam vaksin termasuk yang kita resmikan pada hari ini adalah vaksin COVID-19 dan kita beri nama IndoVac," kata Jokowi saat memberikan sambutan 'Peluncuran dan Penyuntikan Perdana Vaksin IndoVac' di Kantor Pusat Bio Farma, Bandung, Jawa Barat pada Kamis, 13 Oktober 2022.
Advertisement
Kehadiran vaksin IndoVac turut mendorong produksi vaksin COVID-19 dalam negeri. Kapasitas produksi vaksin IndoVac pada tahun 2022 mencapai 20 juta dosis.
Kapasitas produksi dapat bertambah pada tahun 2023 dengan 40 juta dosis. Bahkan bila dibutuhkan di tahun-tahun ke depan bisa memproduksi 120 juta dosis. Pengembangan vaksin COVID-19 IndoVac dalam negeri pun dilakukan dari hulu ke hilir.
"Mulai hari ini, kita bisa memproduksi vaksin COVID-19 sendiri dengan kapasitas di tahun ini, nanti kurang lebih 20 juta dosis. Tahun depan bisa 40 juta dan kalau memang pasar masih memerlukan, bisa sampai ke 120 juta dosis vaksin," tutur Jokowi.
"Inilah saya kira sebuah kerja keras sumber daya manusia (SDM) muda kita dalam menggarap sebuah vaksin baru (vaksin IndoVac), dari hulu sampai hilir dan memakan waktu dari awal sampai sekarang, satu setengah tahun. Nah ini juga (kerjanya) diam-diam, enggak pernah bersuara, tahu-tahu jadi IndoVac."
Siap Ekspor dan Didonasikan
Vaksin COVID-19 produksi BUMN PT Bio Farma, yaitu IndoVac telah mengantongi sertifikat halal dan izin edar darurat penggunaan (Emergency Use Authorization/EUA) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI.
Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir menjelaskan, Vaksin IndoVac akan digunakan sebagai vaksin booster di Indonesia. Selain itu, vaksin ini akan diekspor dan didonasikan ke negara-negara berpendapatan rendah atau miskin.
Tahapan ekspor diawali dengan mendonasikan vaksin IndoVac ke sejumlah negara berpenghasilan menengah ke bawah, salah satunya Afrika.
"Kalau untuk harapannya, memang ada ekspor (vaksin IndoVac). Tapi untuk tahap pertama, mungkin donasi dari Indonesia, terutama untuk negara yang low middle income countries," ujar Honesti dalam keterangannya, Kamis (6/10/2022).
Nantinya, lanjut Honesti, skema donasi melalui kerja sama multilateral Aliansi Global untuk Vaksin dan Imunisasi (GAVI) COVAX Facility. Menurutnya, pihak Kementerian BUMN dan Kementerian Luar Negeri juga turut andil dalam rencana tersebut.
"Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Kementerian Luar Negeri juga sudah mulai menjajaki komunikasi dengan negara lain yang kemungkinan membutuhkan vaksin COVID-19 IndoVac. Saya belum tahu pasti, tapi mungkin beberapa negara Afrika," katanya.
"Mungkin saya katakan begini saja ya, kayak vaksin Polio kita kan banyak di Afrika tuh, mungkin tidak jauh beda targetnya dengan Polio itu."
Advertisement
Proses Produksi Berjalan
Vaksin IndoVac telah mendapatkan izin penggunaan darurat dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) yang diresmikan pada Jumat, 30 September 2022.
Direktur Operasi PT Bio Farma M. Rahman Roestan mengatakan, setelah izin EUA dikantongi, maka proses produksi vaksin akan siap dilakukan.
“Rencana produksi, kapasitas per tahun untuk IndoVac yang menggunakan platform teknologi rekombinan protein subunit ini existing capacity (kapasitas yang ada) kita adalah 20 juta dosis per tahun,” ujar Rahman saat konferensi pers di Kantor BPOM, Jakarta, Jumat (30/9/2022).
Angka ini bisa saja ditingkatkan sesuai dengan kebutuhan vaksinasi COVID-19 di Indonesia.
“Jika nanti dibutuhkan untuk kontribusi secara global, kita nanti akan bertahap ke arah 100 juta dosis per tahun," sambung Rahman.
Siap Berkontribusi Global
Kontribusi vaksin di Indonesia memang bukan hanya di tingkat nasional. Indonesia juga sudah mendapatkan kepercayaan dari tingkat regional, kemudian untuk tingkat global.
“Jadi vaksin Indonesia (vaksin IndoVac) ini siap untuk berkontribusi secara global," M. Rahman Roestan melanjutkan.
Adapun Izin penggunaan vaksin IndoVac ditujukan untuk vaksinasi primer (vaksin dosis 1 dan 2) dewasa (18 tahun ke atas).
Kepala BPOM RI Penny K. Lukito mengungkapkan, vaksin IndoVac yang sudah mendapatkan izin darurat untuk vaksinasi primer dewasa kini sedang tahap uji klinik vaksin booster. Dalam hal ini, penggunaan IndoVac nanti juga akan digunakan sebagai booster.
"Untuk pemberian EUA yang baru diberikan, IndoVac sudah dapat. Jadi, vaksin dalam negeri IndoVac yang dikembangkan Bio Farma dengan Baylor College of Medicine, Amerika Serikat (AS) sudah dapat EUA untuk vaksin primer dewasa," ungkap Penny di Komplek Parlemen Senayan, DPR RI, Jakarta pada Rabu, 28 September 2022.
"Nah, sekarang dilanjutkan dengan uji klinik vaksin boosternya. Intinya, sudah dapat EUA yang pertama (untuk vaksinasi primer)."
Advertisement