Film See The Person Mengubah Persepsi yang Salah Tentang Tunanetra

Pada Hari Penglihatan Sedunia tahun ini, Royal National Institute of Blind People (RNIB) merilis film pendek tentang Ava, seorang gadis remaja fiksi yang sedang menghadapi situasi kehilangan penglihatannya.

oleh Fitri Syarifah diperbarui 13 Okt 2022, 18:00 WIB
Ilustrasi wanita tunanetra. Image by Anemone123 from Pixabay

Liputan6.com, Jakarta Pada Hari Penglihatan Sedunia tahun ini, Royal National Institute of Blind People (RNIB) merilis film pendek tentang Ava, seorang gadis remaja fiksi tunanetra yang sedang menghadapi situasi kehilangan penglihatannya.

RNIB memang sedang gencar-gencarnya mengkampanyekan 'See The Person', desakan agar orang-orang tidak lagi salah bersikap maupun persepsi tentang penyandang tunanetra dan gangguan penglihatan, terutama di Inggris.

Menurut RNIB, hambatan nomor satu yang dihadapi oleh orang-orang tunanetra dan melihat sebagian di Inggris adalah persepsi publik yang salah. Inilah yang mengilhami mereka dalam mendorong kampanye tersebut guna mendobrak kebiasaan buruk yang sudah ketinggalan zaman.

'See The Person' mengangkat masalah kehilangan penglihatan dalam kesadaran publik, berangkat untuk mengubah sikap dan perilaku terhadap orang buta dan sebagian terlihat.

Film yang dijadikan jantung kampanye ini diharapkan dapat menggugah dan mengubah pikiran. Fakta menarik lainnya, film tersebut disutradarai oleh Jesse Lewis-Reece yang dinominasikan oleh BAFTA di You Are Here.

Spoiler 'See The Person'

'See The Person' bercerita tentang Ava, seorang gadis remaja fiksi yang harus berdamai dengan kehilangan penglihatannya. Kisahnya terinspirasi oleh perjalanan kehilangan penglihatan kehidupan nyata banyak orang, menangkap pengalaman otentik diagnosis, yang sering mencerminkan lima tahap kesedihan, penolakan, kemarahan, tawar-menawar, depresi, penerimaan.

"Kami melihat dampak kehilangan penglihatan pada banyak bidang kehidupannya, mulai dari pendidikan hingga hubungan. Yang paling penting, film ini menunjukkan bagaimana kehilangan penglihatan dapat berdampak pada kesehatan mental dan juga kesehatan fisik," jelas RNIB.

 


Ketika Harapan Muncul

Saat Ava bergerak menuju tahap penerimaan, harapan mulai muncul saat film berlanjut. Dengan bantuan berbagai produk dan layanan RNIB, teman, keluarga, dan pihak pendidik, Ava mulai menemukan pijakannya kembali, menerima kondisinya dan mendapatkan kembali kepercayaan dirinya.

Dalam memerankan karakter Ava, aktor utama, Eli London, memanfaatkan pengalaman pribadi mereka sendiri tentang kehilangan penglihatan, memiliki retinoblastoma di masa kanak-kanak, yang mengakibatkan penglihatan monokular (hanya bisa melihat pada satu mata).

RNIB menyebutkan kalau Jesse Lewis-Reece sampai bekerja berdampingan dengan Eli London selama produksi untuk sepenuhnya memahami dampak kehilangan penglihatan terhadap mereka, dan perspektif mereka sangat berharga bagi proses kreatif dan pembuatan film.

 


Film Bisa Diakses Penonton Tunanetra

Film ini benar-benar dapat diakses oleh penonton tunanetra, RNIB dan The&Partnership, menggunakan sejumlah teknik saat menyusun audio storytelling. Diantaranya, membuat sulih suara untuk menceritakan perjalanan emosional Ava secara memadai, serta menciptakan lanskap suara berlapis-lapis yang dapat dinikmati sepenuhnya oleh semua penonton.

Selain itu, versi solo Thom Yorke dari 'Videotape' Radiohead dipilih sebagai trek musik untuk mengiringi narasi emosional, karena menyampaikan pesan ketahanan dan harapan.

Martin Wingfield, Director of Brand di RNIB, mengatakan, “Kita perlu meledakkan mitos dan kesalahpahaman seputar kehilangan penglihatan yang menjadi inti dari banyak tantangan yang dihadapi oleh orang-orang tunanetra dan penglihatan sebagian, baik setiap hari maupun sepanjang hidup mereka. Jadi kampanye ini penting, sekaligus menjadi salah satu proyek RNIB terbesar yang pernah dijalankan.

"Oleh sebab itu juga harus dibuat sekreatif dan sepintar mungkin, karena kami pikir kebanyakan orang ingin membuat segalanya lebih baik bagi orang-orang dengan gangguan penglihatan. Kami hanya menunjukkan kepada mereka bagaimana, dan dengan cara yang paling menarik."

Semua orang yang dijangkau oleh kampanye ini akan memahami bahwa tindakan kecil sekalipun memainkan peran besar dalam memberikan kesempatan bagi penyandang tunanetra dan sebagian kecil untuk menjalani kehidupan yang mereka inginkan,” lanjutnya.

 


Film Berempati Tinggi

Toby Allen, Direktur Kreatif Eksekutif di The &Partnership, mengatakan, “Film terbaik mereka adalah mesin empati, dan kami telah mengerahkan segala upaya untuk membuat kampanye ini sangat berempati untuk menyampaikan pengalaman kehilangan penglihatan kepada penonton yang dapat melihat, dan di saat yang sama benar-benar dapat diakses oleh komunitas tunanetra dan sebagian terlihat."

Kampanye 'See The Person' telah didukung oleh banyak mitra, terutama dukungan dari pemain 'People's Postcode Lottery' melalui Postcode Care Trust. Untuk lebih mengangkat isu kehilangan penglihatan kepada masyarakat,

Infografis Ciri-Ciri Orang Miliki Gangguan Kesehatan Mental. (Liputan6.com/Triyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya