Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meresmikan Kampung Susun Bayam di Papanggo, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu (12/10/2022) malam. Kampung ini diperuntukkan bagi warga yang terdampak pembangunan Jakarta Internasional Stadium (JIS).
"Ketika JIS ini dibangun, disampingnya ada kampung yang pada waktu itu pun sudah direncanakan bahwa warga yang tinggal di sini harus menjadi bagian dari kemajuan JIS," kata Anies.
Anies mengatakan bahwa Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI punya tujuan yang jelas dalam membangun Kampung Bayam ini. Anies berujar ingin memberikan warga yang tinggal di sekitaran JIS kesempatan bertumbuh bersama bukan malah mengusir warga saat JIS dibangun.
"Tujuan kita jelas, misinya jelas bahwa kita ingin membangun sambil memberikan kesempatan pada yang ada di situ untuk bisa ikut tumbuh," kata dia.
Baca Juga
Advertisement
Anies berharap Kampung Susun Bayam dapat menjadi contoh pembangunan yang baik dengan melibatkan masyarakat. Anies menilai keadilan sosial harus diutamakan dalam pembangunan.
"Dan ini mudah-mudahan nanti jadi contoh bahwa ketika kita melakukan pembangunan, maka libatkan semua yang ada bukan ambil cara mudah simpel tapi tidak mencerminkan keadilan sosial," jelas dia.
Sementara Direktur SDM dan Umum PT Jakarta Propertindo (JakPro) Muhammad Taufiqurrachman menambahkan, secara letak Kampung Susun Bayam diklaim strategis dan ikonik. Pasalnya, terdapat sejumlah akses transportasi serta fasilitas publik yang lengkap.
"Secara letak, kampung ini merupakan salah satu yang paling strategis dan ikonik di Jakarta didukung dengan akses transportasi dan fasilitas publik yang telah disediakan oleh Pemprov DKI," terang dia.
Luas Kampung Bayam
Taufiqurrahman menjelaskan bahwa Kampung Susun Bayam didirikan di atas area seluas 17.354 meter persegi, dibangun dengan tiga tower yang terdiri dari empat lantai.
"Dengan fasilitas hunian warga dengan tempat untuk warga berakar, bertumbuh dan berkembang bersama," katanya.
Selain itu, tersedia sebanyak 138 unit pembelian, termasuk tiga unit untuk warga lansia dan disabilitas di lantai dasar.
Memiliki luas 36 meter persegi dengan luas ruangan meliputi dua kamar tidur, satu kamar mandi, dapur, ruang keluarga, balkon dan ruang cuci pakaian.
Lebih lanjut, dia menyampaikan bahwa desain hunian ini mengambil konsep mezanin atau hunian bertumbuh.
Dimana pada satu lantai bangunan terdapat dua lantai yang fungsional dan dapat dikembangkan sesuai dengan kebutuhan masing-masing keluarga yang menempati unit tersebut.
Advertisement