Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang konsolidasi pada perdagangan saham Kamis, (13/10/2022).
CEO PT Yugen Bertumbuh Sekuritas, William Suryawijaya menuturkan, pola pergerakan IHSG terlihat masih dibayangi oleh pola tekanan minor, sedangkan level support terdekat kembali diuji kekuatannya. Akan tetapi, selama level support terdekat dapat dipertahankan di tengah tekanan yang berlangsung, menurut William masih dapat dimanfaatkan oleh investor untuk akumulasi beli dengan target investasi jangka panjang.
Advertisement
“Hari ini IHSG berpotensi terkonsolidasi di kisaran 6.872-7.137,” ujar William dalam catatannya.
Sementara itu, Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, IHSG ditutup kembali terkoreksi 0,4 persen ke 6.909 pada perdagangan Rabu, 12 Oktober 2022, pergerakan IHSG telah menembus support 6.926 dan masih didominasi oleh tekanan jual.
“Posisi IHSG saat ini diperkirakan sedang berada pada awal dari wave (y) dari wave [y] dari wave B, sehingga IHSG masih rawan melanjutkan koreksinya untuk menguji kembali 6.872 dan worst case nya di 6.730,” ujar Herditya.
MNC Sekuritas memperkirakan, meskipun menguat, nampaknya akan cenderung terbatas menguji rentang 6.940-7.000
Herditya prediksi, IHSG akan berada di level support 6.757, 6.850 dan level resistance 7.000,7.135.
Untuk rekomendasi saham hari ini, Herditya memilih saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Darma Henwa Tbk (DEWA), PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA), dan PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS).
Sedangkan William memilih saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG), PT Gudang Garam Tbk (GGRM), PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM), dan PT AKR Corporindo Tbk (AKRA). Selain itu, PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), dan PT Jasa Marga Tbk (JSMR).
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Rekomendasi Teknikal
Berikut rekomendasi teknikalnya:
1.PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) - Spec Buy (4.400)
Saham BBRI ditutup terkoreksi 0,7 persen ke 4.400 pada perdagangan, 12 Oktober 2022, tetapi masih tertahan oleh cluster MA60 dan MA200.
“Selama tidak terkoreksi ke bawah 4,340 sebagai support, maka posisi BBRI saat ini sedang berada di awal wave (c) dari wave [y] pada label hitam,” ujar dia.
Spec Buy: 4.370-4.400
Target Price: 4.560, 4.730
Stoploss: below 4.340
2.PT Darma Henwa Tbk (DEWA) - Spec Buy (66)
Saham DEWA ditutup menguat 4,8 persen ke 66 pada perdagangan, 12 Oktober 2022 dan penguatannya tertahan MA20.
“Kami perkirakan, posisi DEWA sedang berada di awal wave C dari wave (B) pada label hitam dan akan lebih terkonfirmasi bila DEWA mampu break resist 72,” ujar dia.
Spec Buy: 64-66
Target Price: 72, 79
Stoploss: below 62
3.PT Merdeka Copper and Gold Tbk (MDKA) - Buy on Weakness (3.730)
Saham MDKA ditutup terkoreksi 0,8 persen ke 3.730 pada perdagangan, 12 Oktober 2022 dan masih berada pada fase downtrendnya.
"Kami perkirakan, posisi MDKA saat ini sedang berada di akhir wave B dari wave (B), sehingga koreksi MDKA cenderung terbatas dan berpeluang menguat kembali,” tutur dia.
Buy on Weakness: 3.600-3.700
Target Price: 4.050, 4.200
Stoploss: below 3.520
4.PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) - Buy if Break (1.835)
Saham PGAS ditutup menguat 1,9 persen ke 1.835 pada perdagangan, 12 Oktober 2022 dan PGAS masih tertahan oleh resistancenya di 1.840.
"Kami memperkirakan, posisi PGAS sedang berada di awal wave (v) dari wave [c] dari wave 3 pada label hitam, sehingga PGAS masih berpeluang melanjutkan penguatannya,” ujar dia.
Buy if Break: 1.840
Target Price: 1.925, 2.040
Stoploss: below 1.740
Advertisement
Penutupan IHSG pada 12 Oktober 2022
Sebelumnya, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bertahan di zona merah hingga penutupan perdagangan saham, Rabu (12/10/2022). Mayoritas sektor saham tertekan kecuali sektor saham energi.
Mengutip data RTI, IHSG melemah 0,43 persen ke posisi 6.909,20. Indeks LQ45 merosot 0,39 persen ke posisi 984,55. Sebagian besar indeks acuan tertekan. Pada Rabu pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 6.990,58 dan terendah 6.870,28. Sebanyak 415 saham melemah sehingga menekan IHSG. 144 saham menguat dan 127 saham diam di tempat.
Total frekuensi perdagangan 1.172.314 kali dengan volume perdagangan 28,6 miliar saham. Nilai transaksi Rp 13,4 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 15.371.
Mayoritas sektor saham melemah kecuali indeks sektor saham IDXenergy naik 0,99 persen. Sementara itu, indeks sektor saham IDXtechno susut 2,97 persen, dan catat koreksi terbesar. Diikuti indeks sektor saham IDXsiklikal melemah 1,36 persen, indeks sektor saham IDXtransportasi merosot 1,24 persen, indeks sektor saham IDXinfrastruktur tergelincir 0,99 persen.
Selain itu, indeks sektor saham IDXindustry terpangkas 0,72 persen, indeks sektor saham IDXproperty susut 0,68 persen, indeks sektor saham IDXfinance melemah 0,61 persen, indeks sektor saham IDXhealth melemah 0,38 persen, indeks sektor saham IDXnonsiklikal susut 0,15 persen.
Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, koreksi IHSG menandai skenario alternatif berjalan karena sudah menembus level support lainnya. Di sisi lain, pergerakan IHSG juga dipengaruhi sentimen global terutama bursa saham global yang koreksi. Hal ini seiring imbal hasil obligasi Amerika Serikat (AS) bertenor 10 tahun naik kembali ke atas 3,9 persen.
“Pergerakan IHSG dipengaruhi oleh pergerakan bursa global dan regional Asia yang rata-rata bergerak terkoreksi,” kata dia.
Bursa Saham Asia Bervariasi pada 12 Oktober 2022
Bursa saham Asia Pasifik bervariasi pada perdagangan Rabu, 12 Oktober 2022 dengan indeks berjuang mencari arah seiring fokus terhadap kondisi ekonomi global. Investor menanti data inflasi Amerika Serikat pekan ini.
Indeks Shanghai di bursa saham China naik 1,53 persen menjadi 3.025,51. Indeks Shenzhen bertambah 2,4 persen ke posisi 10.838,48.
Indeks Hang Seng melemah 0,56 persen dan indeks Hang Seng teknologi naik 0,11 persen. Di Jepang, indeks Nikkei merosot ke posisi 26.396,83 dan indeks Topix turun 0,12 persen ke posisi 1.869. Yen berada di posisi 146 terhadap dolar AS. Indeks ASX 200 bertambah 0,04 persen ke posisi 6.647,50.
Indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang naik 0,1 persen. Indeks Korea Selatan Kospi bertambah 0,47 persen ke posisi 2.202,47. Indeks Kosdaq menguat 0,32 persen ke posisi 671,67.
Bank sentral Korea Selatan naikkan suku bunga 50 basis poin menjadi 3 persen. Won Korea Selatan menguat dan berada di posisi 1,424.71.
Advertisement