4 Fakta Turkish Airlines Mendarat Darurat di Kualanamu Akibat Penumpang Mabuk

Pesawat Turkish Airlines dengan rute penerbangan Istanbul-Cengkareng melakukan pendaratan darurat di Bandara Kualanamu, Medan, Sumatera Utara. Hal itu dipicu oleh salah satu penumpang mabuk yang ribut di dalam pesawat.

oleh Maria Flora diperbarui 13 Okt 2022, 13:20 WIB
Media sosial diramaikan dengan kabar pesawat Turkish Airlines yang mendarat darurat di Bandara Kualanamu, Medan.

Liputan6.com, Jakarta - Pendaratan darurat terpaksa dilakukan Turkish Airlines saat terjadi kericuhan di dalam pesawat yang disebabkan ulah seorang penumpang terhadap kru pesawat. Kekerasan fisik tersebut belakangan diketahui dilakukan oleh karyawan Lion Air Group.

Pesawat dengan nomor penerbangan TK-56 tersebut sedianya akan mendarat di Bandara Soekarno Hatta, Namun, akibat insiden tersebut pesawat mendarat di Bandara Kualanamu, Sumatera Utara (Sumut).

"Informasi dari petugas Turkish Airlines di Bandara Soetta bahwa delayed terjadi dikarenakan adanya penumpang WNI di pesawat Turkish Airlines yang mabuk kemudian memukul salah seorang crew/pramugara pesawat Turkish Airlines saat pesawat masih mengudara," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan kepada awak media, Rabu, 12 Oktober 2022.

Identitas penumpang WNI tersebut diketahui berinisial MJJB (47). Akibat terlibat adu jotos dengan salah satu crew, dia dilaporkan menderita luka-luka dan harus mendapatkan perawatan.

Melihat kondisi MJJB, pihak maskapai Turkish Airlines memutuskan untuk mendarat di Bandara Kualanamu.

Belakangan, pihak Lion Group angkat suara terkait salah satu karyawananya menjadi biang kericuhan di pesawat Turkish Airlines dengan tujuan penerbangan Istanbul-Jakarta tersebut.

"Lion Air Group menegaskan, penumpang dimaksud (yang bersangkutan) sedang tidak dalam posisi bertugas kepentingan profesi dan perusahaan, dalam hal ini yang bersangkutan melakukan perjalanan untuk keperluan pribadi atau masa cuti/on leave," bunyi keterangan yang diperoleh Liputan6.com, Rabu, 12 Oktober 2022.

Berikut fakta-fakta Turkish Airlines melakukan pendaratan darurat di Bandara Kualanamu, Medan setelah seorang penumpang WNI mabuk dan melakukan pemukulan kepada salah satu crew pesawat:


1. Penumpang WNI Mabuk dan Bikin Keributan

Maskapai Turkish Airlines menyebut larangan laptop pada penerbangan AS dari negara Muslim akan segera berakhir. (AFP)

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan membenarkan, pesawat Turkish Airlines dengan rute penerbangan Istanbul-Cengkareng melakukan pendaratan darurat di Bandara Kualanamu, Medan, Sumatera Utara.

Menurut Zulpan, hal itu dipicu oleh salah satu penumpang mabuk yang ribut di dalam pesawat.

Zulpan merinci, pendaratan pesawat awalnya akan dilakukan pukul 18.05 WIB. Namun, jadwal itu berubah menjadi pukul 19.05 WIB akibat adanya insiden.

 


2. WNI Itu Bernama Muhammad John Jaiz Boudewijn

Ilustrasi Turkish Airlines. (dok. Unsplash.com/@kevin_hackert)

Polisi berpangkat melati tiga ini mengatakan, penumpang mabuk yang berulah itu adalah warga Indonesia bernama Muhammad John Jaiz Boudewijn (48). Tindakan John yang mabuk d mendapatkan perlawanan, dari pramugara juga penumpang lain di dalam pesawat.

"Akibat dari pemukulan kepada kru/pramugara sehingga memancing amarah penumpang lainnya untuk memukul penumpang WNI yang mabuk sampai mengalami luka-luka," tambah Zulpan.


3. Karyawan Lion Air Group

Disebut-sebut, penumpang yang melakukan penyerangan hingga terlibat adu jotos dengan kru maskapai Turkish Airlines merupakan karyawan Lion Air Group.  

Terkait hal itu, Lion Air Group memberikan keterangan resmi dalam menyikapi perkembangan informasi terkait salah satu karyawan yang berada pada penerbangan internasional rute Istanbul, Turki, menuju Jakarta.

Corporate Communications Strategic of Lion Air Group, Danang Mandala Prihantoro, penumpang laki-laki berinisial MJ (48) adalah benar salah satu karyawan Lion Air Group.

"Lion Air Group mendukung instansi atau lembaga yang berwenang untuk mendalami dan menyelesaikan insiden tersebut," ungkapnya.

Diungkapkan Danang, Lion Air Group sangat mendukung keselamatan, keamanan, dan kenyamanan penerbangan. Mengenai insiden atau peristiwa yang terjadi, Lion Air Group menghormati upaya-upaya penanganan yang sudah dan sedang dilakukan oleh pihak terkait dan berkepentingan, diharapkan diselesaikan menurut pedoman ketentuan yang berlaku.

Lion Air Group juga tidak mencampuri ke ranah pribadi. Berkaitan tindakan yang dilakukan dari oknum menjadi tanggung jawab pribadi sebagai seorang penumpang. Lion Air Group meminta agar tidak melibatkan perusahaan (institusi Lion Air Group) yang bersifat tendensius, yang berdampak merugikan perusahaan.

"Lion Air Group sangat patuh terhadap aturan dan ketentuan yang diberlakukan dalam mengedepankan faktor-faktor yang memenuhi keselamatan, keamanan dan kenyamanan penerbangan," sebutnya.


4. Mendarat Darurat di Bandara Kualanamu Medan

Foto: Reza Perdana/ Liputan6.com

Akibat keributan, lanjut Zulpan, pilot memutuskan untuk melakukan pendaratan darurat di Bandara Kualanamu, Deli Serdang, Sumatera Utara. MJ yang terkena baku hantam diturunkan dan menjalani perawatan di Kualanamu.

Usai diturunkan, pesawat kembali melanjutkan perjalanan ke Bandara Soekarno-Hatta dan mendarat dengan selamat di Cengkareng dengan keterlambatan pada pukul 19.05 WIB.

"Pesawat melanjutkan perjalanan menuju Jakarta dan tetap landing di Bandara Soekarno Hatta namun berdasarkan data manifest berkurang satu orang penumpang," Zulpan menutup.

Infografis WHO Sebut Akhir Pandemi Covid-19 Sudah di Depan Mata. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya