Liputan6.com, Surabaya - Daerah sekitar Pulau Masalembo sering terjadi kecelakaan kapal ataupun pesawat. Disebutkan, kecelakaan tersebut terjadi karena faktor alami pertemuan arus antara Laut Jawa, Selat Bali, Laut Flores, serta Selat Makassar.
Karena menjadi pertemuan dari beberapa arus air, daerah tersebut pun seringkali juga disebut sebagai segitiga bermuda Indonesia. Daerah sekitar Pulau Masalembo yang terletak di Laut Jawa bagian timur, pada bulan-bulan tertentu seringkali diterpa kondisi cuaca buruk yang dapat menyebabkan ombak tinggi dan pusaran arus yang kuat.
Mengutip dari Jurnal Saintek Maritim, Vol. XVI No. 2 berjudul "Misteri Segitiga "Masalembo" merupakan Segitiga Bermuda di Wilayah Indonesia", berikut deretan kejadian nahas Masalembo:
Baca Juga
Advertisement
1. KMP Tampomas II - 27 Januari 1981
Meski ada beberapa kecelakaan di perairan ini, tetapi tragedi pada Kapal Motor Penumpang (KMP) Tampomas II menjadi kejadian yang paling banyak menyita perhatian. KMP Tampomas II adalah kapal laut penumpang yang terbakar di tengah perjalanan dan akhirnya karam di perairan Masalembo.
Kejadian tersebut menyebabkan tewasnya ratusan penumpang. Kapal yang saat itu dinakhodai oleh Kapten Abdul Rivai ini, sedang menempuh perjalanan dari Jakarta menuju Sulawesi dan berakhir karam pada tanggal 27 Januari 1981.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Kapal Laut Senopati
2. Kapal Laut Senopati - 30 Desember 2006
Pada 30 Desember 2006, kapal laut Senopati dinyatakan hilang sekitar pukul 03.00. Cuaca buruk dinilai sebagai penyebab tenggelamnya kapal tersebut.
Berdasarkan data penumpang, kapal ini mengangkut total 628 orang. Jumlah tersebut terdiri dari 542 penumpang, 57 anak buah kapal (ABK), dan 29 orang sopir truk dan kendaraan.
Selain penumpang, kapal tersebut juga mengangkut 7 truk besar, tiga kendaraan kecil, 1 alat berat, dan 3 sepeda motor.
3. Pesawat Adam Air - 1 Januari 2007
Kejadian kali ini menjadi kejadian yang cukup fenomenal pada saat itu. Pada 1 Januari 2007, pesawat udara Adam Air penerbangan 574 dengan nomer ekor PK- KKW dinyatakan hilang.
Penerbangan domestik dari Jakarta-Surabaya-Manado ini dinyatakan hilang dalam penerbangan di atas perairan Masalembo. Pesawat ini sempat transit di kota Surabaya, Jawa Timur, sebelum akhirnya hilang.
Selanjutnya, kotak hitam berhasil ditemukan di kedalaman 2000 meter pada 28 Agustus 2007. Pada tragedi ini, sebanyak 102 orang dinyatakan tewas.
Advertisement
KM Mutiara Indah
4. KM Mutiara Indah - 19 Juli 2007
Tragedi selanjutnya terjadi pada 19 Juli 2008. KM Mutiara Indah dilaporkan tenggelam di perairan tersebut.
5. KM Fajar Mas - 27 Juli 2007
Setelah tenggelamnya KM Mutiara, tujuh hari kemudian disusul tenggelamnya KM Fajar Mas. KM Fajar Mas dinyatakan tenggelam pada 27 Juli 2007.
6. KM Sumber Awal - 16 Agustus 2007
Belum genap sebulan setelah kejadian KM Fajar Mas, Masalembo kembali menelan korban. Pada 16 Agustus 2007, KM Sumber Awal dinyatakan tenggelam di perairan yang sama.
Kapal Kargo
7. Kapal kargo - 8 Juli 2008
Kejadian selanjutnya yakni ditemukannya sebuah kapal kargo yang karam di perairan Masalembo. Kejadian ini menambah deretan misteri kejadian di perairan Masalembo.
8. KM Teratai Prima - 11 Januari 2009
Pada Minggu dini hari, tepatnya pada 11 Januari 2009, KM Teratai Prima tenggelam di perairan tersebut. Disebutkan, kapal ini tenggelam karena diterpa angin puting beliung yang menyebabkan gelombang setinggi 2 meter.
Berdasarkan kapasitasnya, kapal ini mampu menampung 300 orang. Saat kejadian, kapal ini mengangkut 267 orang penumpang dan diperkirakan ada 103 penumpang gelap.
Dari kejadian tersebut, 36 orang berhasil selamat. Sementara sisanya dinyatakan hilang.
9. KMP Mutiara Sentosa I - 9 Mei 2017
Setelah tak ada kejadian selama 8 tahun, pada 2017 Masalembo kembali mencatat kejadian nahas. KMP Mutiara Sentosa-I rute Surabaya- Balikpapan mengalami kebakaran di perairan Masalembo.
Kapal Mutiara yang berangkat dari Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, ini mayoritas kendaraan yang diangkut adalah truk. Lokasi terbakarnya kapal berada di titik kordinat 05°33.01 S – 114° 34.25 E atau sekitar 13 kilometer timur laut dari Pulau Masalembu, Kecamatan Masalembu, Sumenep, Madura.
Kapal tersebut membawa 178 orang, terdiri dari 134 penumpang dan 44 anak buah kapal (ABK). Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebutkan, awalnya terjadi kebakaran di cardeck kapal, tetapi tidak bisa dipadamkan dan membesar.
Dari kejadian tersebut, Tim SAR berhasil mengevakuasi beberapa penumpang. Sementara itu, nelayan setempat menemukan 5 jenazah di laut yang diduga adalah para sopir truk yang melompat ke laut untuk menyelamatkan diri.
Penulis: Resla Aknaita Chak
Advertisement