Investasi di GPX, Label Rekaman Trinity Optima Production Rambah Dunia Esports

Investasi dilakukan Trinity Optima Production melalui salah satu unit bisnisnya yaitu Trinity Optima Plus, dengan menjadi salah satu pemegang saham di tim Esports GPX

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 14 Okt 2022, 07:30 WIB
Dari kiri ke kanan; Yonathan Nugroho, Yurino "Donkey" Putra Angkawijaya, Eko "Oura" Julianto, Steven "Marsha" Kurniawan. (Dok. Trinity Optima Production)

Liputan6.com, Jakarta - Perusahaan label rekaman dan manajemen artis Trintiy Optima Production (TOP) mengumumkan bahwa mereka merambah dunia esports, dengan investasi untuk tim Esports GPX.

Investasi ini dilakukan melalui salah satu unit bisnisnya yaitu Trinity Optima Plus (TOP+), dengan menjadi salah satu pemegang saham di PT Generasi Tangguh Luar Biasa atau GPX (Generation of Power and Xtraordinary).

CEO Trinity Optima Production Yonathan Nugroho mengatakan, mereka sedang mengarah ke sebuah transformasi, salah satunya dengan mengembangkan ekosistem hiburan komprehensif di Indonesia.

"Guna menuju ke arah itu, kami ingin masuk ke beragam sektor yang strategis dan tentunya punya value jangka panjang, salah satunya industri esports," kata Yonathan melalui siaran pers, dikutip Jumat (14/10/2022).

Yudistira Adipratama, juru bicara muda Pengurus Besar Esports Indonesia (PBESI) mengatakan, ada sekitar 465 juta penonton esports di seluruh dunia. Angka ini naik 6,7 persen dari tahun sebelumnya.

Menurut Yudistira, di Indonesia, terdapat lebih dari 53 juta gamers, dengan mayoritas usia berada di kelompok Generasi Z.

Trinity Optima Production juga menyebut, keterlibatan brand atau perusahaan sebagai sponsor di tim esports bukanlah hal baru. Namun mereka mengatakan, TOP+ memberikan sentuhan yang berbeda dengan keterlibatannya di GPX.


Keahlian pada Artist Management

Direktur TOP+ Dwi Santoso mengatakan, keahlian perusahaan turut disumbangkan untuk membesarkan GPX dan komunitasnya.

"Core bisnis dan keahlian kami ada pada artist management, nah, disini kami berkesempatan untuk membantu GPX secara operasional dan manajemen," ujar Dwi Santoso.

"Misalnya saat melakukan rekrutmen pemain dan talent, pengelolaan perusahaan, sampai aspek legal dan good governance practice," pungkasnya.

Dwi mengungkapkan, ke depan, mereka juga akan menyelenggarakan event TalentHunt dan turnamen berbasis komunitas yang menargetkan setidaknya 50 tim peserta dari seluruh Indonesia.

TOP+ juga baru saja terlibat dalam pencarian sponsor dan supervisi produksi program baru di kanal YouTube GPX yaitu The Founders, bersama ketiga founders tim esports ini sebagai host.

Ketiga pendiri GPX ini adalah merupakan mantan pro player di skena kompetisi Mobile Legends Professional League (MPL), yakni Eko Julianto (Oura), Yurino Putra Angkawijaya (Donkey), dan Steven Kurniawan (Marsha).

Dalam program tersebut, mereka menghadirkan berbagai bintang tamu baik dari dunia esports maupun entertainment.


Potensi Bisnis yang Luas

CEO TOP Yonathan Nugroho bersama tiga founders GPX, Donkey, Oura, Marsha (Dok. Trinity Optima Production)

Dwi melanjutkan, keputusan untuk melebarkan sayap ke bisnis esports juga menjadi strategi agar perusahaan tetap relevan di kalangan generasi muda. TOP+ juga melihat, GPX memiliki pengaruh besar di kalangan generasi muda.

"Banyak talenta baru yang tumbuh dengan melihat permainan Oura, Donkey dan Marsha yang berkali-kali menang di liga esports dunia," kata Dwi.

Dia menambahkan, ketiga founders juga menyalurkan visi misi yang cocok dengan TOP+ lewat GPX, yaitu "bisnis yang jujur dan talent oriented."

Dwi juga menilai potensi bisnis esports sangat luas dan tidak terbatas pada kompetisi. Menurutnya, selama ini yang terlihat di sektor ini adalah ketika ada kompetisi dan figur para pemain, serta banyak brand yang fokus di sana.

"Padahal, kalau dikupas lebih dalam, industri ini menawarkan banyak area yang bisa digarap dan dimaksimalkan untuk penguatan ekosistem. TOP+ melihat prospek industri ini masih sangat bagus dan menjanjikan," kata Dwi.


Segi Pendapatan

Dari sisi pendapatan, ada beberapa segmen untuk industri esports antara lain sponsor, iklan, merchandise, streaming, hak siar, dan publikasi. Belum ditambah cross sector brand extension.

Dwi mengatakan, TOP+ mengklaim sudah lama melakukan pemetaan semacam ini, agar setiap talent dan mitra yang dikelola punya daya saing dan nilai jual tinggi untuk karya dan skill mereka.

Sementara, Chief Executive Officer GPX, Eko "Oura" Julianto menyampaikan apresiasinya kepada TOP+ atas investasi stategis ini.

"Saat ini dari founders posisinya juga masih merintis, maka kolaborasi strategis yang tepat dengan bisnis berpengalaman seperti TOP tentunya berperan penting dalam manajemen klub," kata Oura.

Oura berharap, GPX bisa semakin profesional dalam mengelola bisnis internal dan eksternal juga, dan tidak hanya sebagai pemain.

(Dio/Isk)

Infografis Olahraga Benteng Kedua Cegah Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya