Jaga Keselamatan, Ketahui Kondisi yang Tepat untuk Nyalakan Lampu Hazard di Jalan

Salah satu lampu yang jarang digunakan namun keberadaannya penting dalam kondisi darurat adalah lampu hazard.

oleh Fachri pada 13 Okt 2022, 16:00 WIB
Ilustrasi tombol lampu hazard. (Shutterstock.com)

Liputan6.com, Jakarta Salah satu lampu yang jarang digunakan dalam berkendara namun keberadaannya penting dalam kondisi darurat adalah lampu hazard. Lampu hazard disimbolkan dengan sebuah segitiga berwarna merah.

Jika terjebak dalam kondisi darurat, kalian tinggal menekan tombol lampu hazard yang ada di tengah dasbor. Ketika menekan tombol tersebut, kalian akan menemukan lampu sein kanan dan kiri akan berkedip secara bersamaan.

Sebetulnya, penggunaan lampu hazard sangat mudah dan sederhana. Tapi, kalian tidak boleh menggunakan lampu hazard secara sembarangan ya! Ada kondisinya jika kalian ingin menggunakan lampu tersebut. Nah, kalian ingin tahu apa saja kondisi yang tepatnya? Simak di bawah ini!


1. Saat Kondisi Darurat

Penggunaan lampu hazard bisa diterapkan ketika pengemudi sedang dalam kondisi darurat. Lampu hazard tersebut memberikan simbol peringatan untuk pengemudi yang lain. Karena dengan menyalakan lampu hazard, pengemudi lain jadi mengetahui maksud dan tujuan kalian memberhentikan mobil.

Kalian bisa menggunakan lampu hazard ketika mobil sedang mengalami mati mesin alias mogok, ban mobil bocor, di tengah perjalanan, hingga kecelakaan lalu lintas. Lampu hazard sangat berguna dalam kondisi darurat seperti itu.

2. Gunakan saat Kondisi Cuaca Baik

Mungkin tak jarang kalian melihat, banyak yang menggunakan lampu hazard ketika cuaca sedang buruk, seperti kabut tebal dan hujan deras. Tidak sepenuhnya salah memang, tetapi ketika menyalakan lampu hazard dalam kondisi sseperti itu dapat membahayakan keselamatan kalian dan pengemudi yang lain lho.

Pasalnya, ketika lampu hazard dalam kondisi aktif, lampu sein mobil kalian tidak akan berfungsi secara optimal. Dan ketika kalian ingin berbelok ke kanan atau ke kiri, lampu sein dalam keadaan yang tidak optimal, itu sangat membahayakan untuk pengendara lainnya.

Untuk itu, ketika dalam kondisi cuaca yang buruk, kalian bisa menggunakan lampu utama untuk memperbaiki visibilitas dalam berkendara.

3. Tidak Gunakan saat Masuk Terowongan

Tak jarang, masih banyak pengemudi yang senang menyalakan lampu hazard ketika memasuki sebuah terowongan. Padahal, tidak semua terowongan itu sangat minim cahaya, dan ketika kalian menyalakan lampu hazard pada kondisi tersebut, itu berarti memberikan penanda kepada pengandara lain bahwa visibilitas minim dan cahaya dalam terowongan sangat minim.

Dengan kalian menyalakan lampu hazard, dapat membuat pengendara di belakang akan bingun dengan maksud dan tujuannya kalian. Sebagai gantinya, kalian bisa menggunakan lampu utama mobil atau menggunakan lampu senja, agar visibilitas tetap terjaga.

 

Nah itu tiga kondisi penggunaan lampu hazard yang benar dan tepat. Sekali lagi, usahakan menggunakan lampu tersebut dalam kondisi yang sangat darurat ya, agar keselamatan pengendara lainnya dapat terjaga.

 

(*)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya