Seperti Turkish Airlines, 4 Pesawat Ini Mendarat Darurat Akibat Penumpang Mabuk

Selain pesawat Turkish Airlines, tiga maskapai penerbangan asing ini juga pernah melakukan prosedur pendaratan darurat dipicu penumpang mabuk.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 13 Okt 2022, 20:10 WIB
Ilustrasi Turkish Airlines. (dok. Unsplash.com/@kevin_hackert)

Liputan6.com, Jakarta - Turkish Airlines tengah jadi sorotan, sebab penerbangan TK-56 yang sedianya akan mendarat di Bandara Soekarno Hatta mendarat di Bandara Kualanamu, Sumatera Utara (Sumut). Gara-garanya ada insiden kericuhan di dalam pesawat.

Penyebabnya: ulah seorang penumpang terhadap kru pesawat.

Kekerasan fisik tersebut belakangan diketahui dilakukan oleh karyawan Lion Air Group.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan membenarkan, pesawat Turkish Airlines dengan rute penerbangan Istanbul-Cengkareng melakukan pendaratan darurat di Bandara Kualanamu, Medan, Sumatera Utara.

Menurut Zulpan, hal itu dipicu oleh salah satu penumpang mabuk yang ribut di dalam pesawat.

Zulpan merinci, pendaratan pesawat awalnya akan dilakukan pukul 18.05 WIB. Namun, jadwal itu berubah menjadi pukul 19.05 WIB akibat adanya insiden.

Selain pesawat Turkish Airlines, tiga maskapai penerbangan asing ini juga pernah melakukan prosedur pendaratan darurat dipicu penumpang mabuk belum lama ini, melansir sejumlah sumber Kamis (13/10/2022):

1. Penumpang Mabuk Pecahkan Kaca Jendela Loong Airlines 

 

Ilustrasi suasana kabin pesawat yang penuh penumpang. (dok. Pexels/Dinny Mutiah)

Sebuah pesawat terpaksa melakukan pendaratan darurat setelah seorang wanita mabuk memecahkan jendela di tengah penerbangan. Dia dilaporkan kesal karena hubungan yang gagal.

Insiden itu terjadi Mei 2020 lalu selama penerbangan domestik Loong Airlines di China, lapor The Sun.

Pihak berwenang mengatakan bahwa Li yang berusia 29 tahun "kehilangan kendali atas emosinya" dalam penerbangan pada 25 Mei.

Foto-foto yang beredar luas di platform media sosial China seperti Weibo menunjukkan Li menangis di kursinya dan memukul jendela kaca, bahkan ketika awak dan penumpang lain mencoba menahan dan menenangkannya. Dia berhasil memecahkan lapisan pertama jendela pesawat dengan meninjunya berulang kali.

Pesawat itu seharusnya melakukan perjalanan dari Xining ke kota pesisir Yancheng di China timur. Namun, pilot terpaksa berhenti darurat di Zhengzhou, ibu kota Provinsi Henan, setelah Li memecahkan kaca jendela.

Menurut The Guardian, polisi Zhengzhou mengatakan bahwa dia telah dicampakkan oleh pacarnya, yang menyebabkan ledakan emosi itu. Mereka mengatakan bahwa Li telah mengkonsumsi setengah liter alkohol gandum China yang dikenal sebagai 'baijiu' sebelum naik ke pesawat. Minuman tersebut memiliki volume alkohol antara 35 hingga 60 persen.

Untungnya, tidak ada yang terluka selama insiden mengerikan di udara itu. Penumpang dan kru berhasil menahan Li sebelum pesawat mendarat di Zhengzhou, lalu dia ditahan oleh polisi.

Kadar alkohol dalam darahnya diukur pada kadar 160mg/100ml. Tak diketahui pasti berapa lama Li akan ditahan, atau apakah dia akan didenda karena merusak pesawat.


2. Berperilaku Tak Tertib di Pesawat Tunisair

Ilustrasi pesawat terbang. (dok. Unsplash.com/@trinitymmoss)

Sebuah pesawat Tunisair terpaksa melakukan pendaratan darurat di Yunani karena seorang penumpang mabuk dan tidak tertib, kata polisi mengutip AFP.

Penerbangan dari Istanbul ke Tunis membuat pemberhentian tak terjadwal di Kota Thessaloniki, Yunani utara, pada Senin 3 Oktober 2022.

Polisi Yunani mengatakan seorang pria berusia 40-an telah ditangkap karena diduga berperilaku tidak tertib dan mengganggu keselamatan pesawat komersial.

Tersangka diketahui polisi Yunani terkait pelanggaran perdagangan narkoba dan telah bepergian dengan dokumen palsu.

"Pria itu agresif terhadap staf di pesawat, dia jelas mabuk," kata seorang petugas pers polisi di Thessaloniki kepada AFP.

"Pilot terpaksa mendarat di bandara Thessaloniki demi keselamatan semua orang," tambah mereka.

Tersangka kemudian disidang di pengadilan di Thessaloniki sehari setelah insiden.


3. Penyerangan di Ketinggian 35.000 Kaki Air India

Ilustrasi pesawat terbang lepas landas dari bandara.

Penerbangan Air India belum lama ini ke London berubah menjadi pengalaman traumatis bagi salah satu awak kabin, ketika seorang penumpang mabuk menyerangnya secara fisik. Penumpang dan teman-temannya dilaporkan minum dari botol alkohol mereka sendiri, dan situasi tegang ketika awak kabin menyatakan keberatan.

Kekacauan di ketinggian 35.000 kaki pun terjadi.

Perkelahian meningkat ke titik di mana salah satu penumpang dalam kelompok itu akhirnya secara fisik melukai anggota awak kabin, meninggalkannya dengan wajah berlumuran darah.

Pada 7 Juli 2022, sekelompok penumpang yang bepergian dengan kelas ekonomi penerbangan Air India AI 111 dari Delhi ke London terlihat minum dari sebotol gin yang mereka bawa ke dalam pesawat. Menurut kebijakan maskapai, penumpang tidak diperbolehkan mengonsumsi minuman beralkohol yang dibeli di toko di dalam pesawat.

Ketika salah satu pramugara dengan sopan menjelaskan hal ini kepada kelompok perjalanan itu, salah satu penumpang bangkit dan mulai menendangnya dengan keras. Times of India mengutip seseorang yang akrab dengan masalah ini.

Pramugara tersebut, dengan sangat sopan, memberi tahu penumpang yang memiliki botol bahwa membawa alkohol sendiri untuk diminum di pesawat tidak diizinkan. Saat dihadang, penumpang itu bangkit, menjepit kru ke pintu dan memukulinya.

Penumpang itu bahkan menendangnya berulang kali, enam sampai tujuh (kali), mengenai dadanya. Pramugara mulai mengeluarkan darah dari telinganya.

Seperti yang diharapkan, penumpang tersebut diserahkan ke polisi saat mendarat di London, dan pramugara diberikan pertolongan pertama.


4. Penumpang Mabuk di Pesawat Makedonia

Ilustrasi dalam pesawat. (dok. Suhyeon Choi/Unsplash.com)

Seorang penumpang mabuk menyebabkan pendaratan darurat pada Senin 3 Oktober 2022 pagi di bandara "Makedonia".

Seorang penumpang asing dari penerbangan internasional, menuju Istanbul, menyebabkan gangguan dalam penerbangan, karena ia menolak untuk mematuhi instruksi staf dan menjadi tidak terkendali.

Kapten pesawat memutuskan untuk mendaratkan pesawat di bandara terdekat, yaitu Thessaloniki.

Setelah mendarat, penumpang tersebut ditangkap oleh polisi bandara. Kemudia dia diketahui melakukan perjalanan menggunakan informasi palsu, sementara pada saat yang sama terungkap bahwa dia tengah menanti putusan hukum dari otoritas kehakiman Yunani.

Infografis 6 Cara Hindari Covid-19 Saat Bepergian dengan Pesawat. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya